Ilustrasi pengobatan tradisional China dengan menggunakan ekstrak Gembolo (unsplash.com/Katherine Hanlon)
Penggunaan gembolo (Dioscorea bulbifera) diyakini dapat memberikan manfaat kesehatan dan mengandung nilai etnomedisinal yang tinggi. Beberapa studi menyebutkan bahwa gembolo telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Riset dari Chinese Materia Medica pada 1999, Guan pada 2017, dan Kumar pada 2017 menyebut gembolo dipakai untuk mengobati batuk, epistaksis, gondok, hemoptisis, faringitis, infeksi kulit, ambeien, infeksi tenggorokan, dan menghilangkan ketombe. Gembolo juga digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok yakni membersihkan panas patogen dan kanker serta menghentikan pendarahan saat pembekuan darah.
Sementara gembili memiliki manfaat kesehatan seperti mengatasi diabetes, mencegah gangguan pencernaan, dan menurunkan kadar kolesterol. Gembili sangat bermanfaat bagi tubuh manusia karena mengandung senyawa bioaktif. Pemanfaatan umbi ini dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi tepung umbi, pati, atau tepung komposit. Berdasarkan temuan dari Masrikhiyah (2019), Gembili memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti diosgenin, dioscorin, inulin dan juga mengandung serat tidak larut berupa selulosa, serta sedikit lignin dan hemicellulose. Sementara menurut Mar'atirrosyidah dan Estiasih yang dimuat dalam Jurnal Pangan dan Agroindustri (2015), Gembili juga mengandung senyawa antioksidan yang berfungsi sebagai antidot terhadap radikal bebas.
Dari informasi yang telah dipaparkan di atas, kini kamu sudah bisa mengetahui perbedaan gembili dan gembolo. Masing-masing umbi ini memiliki karakteristik morfologi, fisiologi, rasa, bentuk umbi, maupun manfaatnya bagi kesehatan. Jadi jangan sampai kamu salah membedakan lagi sama kedua umbi ini. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kamu soal umbi-umbian, ya!