Burung tikus merupakan burung yang termasuk ke dalam famili Coliidae. Dilansir dari California Academy of Sciences, burung ini diberi nama tikus karena penampilan fisiknya dan juga cara berjalannya yang mirip tikus. Burung tikus bisa berlari di cabang-cabang pohon, seperti yang dilakukan oleh tikus.
Saat ini, diketahui hanya ada 6 spesies burung tikus. Burung-burung ini juga hanya ditemukan di wilayah benua Afrika. Penasaran? Mari kita mengenal ke-6 spesies burung tikus ini!
Burung tikus berwajah merah (Urocolius indicus) merupakan spesies burung tikus yang mudah dikenali dari bagian wajahnya. Dikutip dari laman Animalia, spesies burung ini memiliki paruh dan bagian sekitar mata berwarna merah yang terlihat seperti memakai topeng merah. Hal ini yang membuatnya dinamakan burung tikus berwajah merah.
Penampilannya juga dapat dikenali dari jambul pada bagian kepala yang berwarna cinnamon pucat. Adapun bulu bagian atas tubuh dan ekornya berwarna biru keabu-abuan dengan bagian perutnya yang berwarna keputihan. Spesies burung ini dapat ditemukan di beberapa wilayah Afrika bagian selatan, mulai dari Zaire, Zambia, Tanzania, hingga Cape.
Burung tikus tengkuk biru (Urocolius macrourus) memiliki penampilan yang cukup mirip dengan burung tikus berwajah merah. Salah satu yang membedakannya adalah bagian tekuknya. Dilansir dari laman Animalia, burung yang telah dewasa memiliki bulu pada bagian tengkuknya yang berwarna biru kehijauan, seperti nama umumnya. Adapun bulu pada tubuhnya berwarna abu-abu kecoklatan dengan bagian sekitar mata dan paruh berwarna hitam dan merah. Habitat burung ini tersebar luas di berbagai wilayah Afrika timur, seperti Sudan, Somalia, Ethiopia, Rwanda, Kamerun, Tanzania dan lainnya.
Burung tikus berkepala putih (Colius leucocephalus) menjadi salah satu spesies burung tikus yang paling mudah dikenali. Burung ini memiliki ciri khas pada bagian kepalanya. Dilansir dari Animalia, burung tikus berkepala putih memiliki bagian jambul di bagian kepalanya dan pipi yang berwarna putih. Sebagian besar bulu pada tubuhnya berwarna keabu-abuan dan terdapat garis-garis berwarna hitam putih di bagian punggung, leher, dan dadanya. Paruh burung ini memiliki warna putih kebiruan di bagian atas dan berwarna kuning di bagian bawah. Burung ini juga merupakan spesies burung tikus yang hidup di Afrika Timur, seperti Somalia, Kenya, Ethiopia, dan Tanzania.
Burung tikus berbintik (Colius striatus) merupakan spesies burung tikus yang terbesar dan yang paling umum ditemukan. Dilansir dari laman Animalia, spesies ini dapat ditemukan baik di wilayah Afrika Tengah, Timur, dan juga Selatan.
Burung ini memiliki sedikit kesamaan dengan burung tikus berkepala putih pada bagian lehernya. Bulu di sebagian besar tubuhnya berwarna coklat kusam pada bagian punggung dan kepalanya. Adapun bagian paruh bagian atasnya berwarna hitam dan bagian bawahnya berwarna merah muda.
Burung tikus punggung putih (Colius colius) ini memiliki ciri khas pada bagian punggungnya. Dilansir dari laman Animalia, bagian punggung burung ini memiliki pola garis putih yang diapit oleh 2 garis hitam lebar. Warna putih ini hanya terlihat saat sayapnya terbuka atau terbuka sebagian. Sebagian besar tubuhnya berwarna abu-abu, seperti bagian atas tubuhnya, kepala, jambul, serta dada. Bagian paruhnya berwarna putih kebiruan dengan ujung yang berwarna hitam. Habitat burung ini tersebar di wilayah Afrika Selatan, seperti Namibia, Botswana, dan Transvaal.
Burung tikus punggung merah (Colius castanotus) juga merupakan burung tikus yang memiliki ciri khas pada punggungnya. Dilansir dari laman eBird, spesies burung ini memiliki bulu pada sebagian tubuhnya berwarna abu-abu kecoklatan dengan bulu pada punggungnya berwarna kemerahan. Bagian telinga dan jambulnya berwarna coklat. Adapun bagian mata burung ini berwarna pucat. Burung ini dapat ditemukan di sekitar wilayah Angola.
Keenam spesies burung tikus tersebut umumnya memiliki penampilan yang cukup serupa. Namun, setiap spesiesnya memiliki ciri khas pada bagian tubuh tertentu yang membuatnya berbeda dari spesies lainnya.