7 Fakta Menarik Knossos, Pemukiman dan Peradaban Kuno Tertua di Eropa

Knossos adalah salah satu pemukiman tertua yang terus dihuni di Eropa. Berdiri megah di Pulau Kreta, Knossos dikenal sebagai ibu kota peradaban Minos yang didirikan sekitar 7000 SM. Awalnya, Knossos merupakan permukiman kecil pada periode Neolitikum. Namun seiring berjalannya waktu, pemukiman ini berkembang menjadi pusat budaya.

Situs ini memiliki nilai sejarah yang mendalam, tidak hanya karena usianya yang sangat tua, tetapi juga karena peran pentingnya dalam peradaban Aegea. Dengan kompleks istana yang mengesankan dan teknologi infrastruktur yang luar biasa pada masanya, Knossos menjadi salah satu bukti nyata perkembangan budaya.

Knossos adalah pusat dari peradaban Minos, yang sering disebut sebagai salah satu peradaban paling awal di wilayah Aegea. Sebagai ibu kota, Knossos berperan sebagai pusat politik, ekonomi, dan budaya. Pada masa kejayaannya antara 2000 hingga 1400 SM, kota ini menjadi simbol kekuatan dan kemegahan peradaban Minos.

Kota ini tidak hanya penting secara administratif, tetapi juga dalam bidang perdagangan dan seni. Penggalian di Knossos mengungkapkan bahwa kota ini memiliki peran sentral dalam jaringan perdagangan internasional, serta menjadi tempat bagi perkembangan seni dan ekspresi budaya yang kaya.

Knossos memiliki hubungan yang erat dengan mitologi Yunani, terutama melalui legenda Minotaur. Menurut mitos, Minotaur adalah makhluk setengah manusia dan setengah banteng yang tinggal di labirin bawah tanah Istana Knossos. Raja Minos, konon memerintahkan pembangunan labirin ini untuk menahan Minotaur setelah istrinya, Pasiphae, melahirkan makhluk tersebut.

Mitos Theseus dan Minotaur merupakan cerita utama yang sering dikaitkan dengan Knossos. Theseus, pahlawan Athena, memasuki labirin dan berhasil membunuh Minotaur, dengan bantuan Ariadne, putri Raja Minos. Ariadne memberikan benang pada Theseus agar ia bisa menemukan jalan keluar setelah mengalahkan Minotaur.

Knossos tidak hanya menonjol karena warisan budaya dan mitologinya, tetapi juga inovasi teknis yang luar biasa pada zamannya. Salah satu contoh paling mencolok adalah sistem drainase canggih yang terdapat di Istana Knossos. Dibangun dengan jaringan pipa terakota, sistem ini dirancang untuk mengelola air bersih dan limbah secara efektif.

Kemajuan teknologi yang dimiliki Knossos membuat kota ini unggul dalam hal kebersihan dan pengelolaan air. Dengan memanfaatkan gravitasi, sistem drainase ini mampu mengalirkan air limbah jauh dari area pemukiman, sekaligus memastikan bahwa air hujan tidak membanjiri istana.

Knossos terus dihuni dalam berbagai periode sejarah, termasuk di bawah kekuasaan Romawi. Pada tahun 67 SM, kota ini menjadi koloni Romawi yang dikenal sebagai Colonia Iulia Nobilis. Meski skala permukimannya lebih kecil setelah runtuhnya peradaban Minos, bukti arkeologis menunjukkan bahwa Knossos tetap menjadi pusat penting selama era Romawi.

Keberlanjutan Knossos sebagai tempat pemukiman menunjukkan betapa strategisnya lokasi dan pentingnya kota ini. Meskipun mengalami banyak perubahan politik dan sosial sepanjang sejarahnya, Knossos terus bertahan sebagai simbol dari peradaban yang pernah berjaya di Kreta.

Seperti banyak situs kuno lainnya, Knossos juga menghadapi kehancuran akibat bencana alam. Gempa bumi merupakan salah satu penyebab utama kerusakan pada kompleks istana ini. Salah satu gempa terbesar terjadi sekitar tahun 1450 SM, yang menghancurkan sebagian besar peradaban Minos, meskipun istana di Knossos relatif masih utuh.

Namun, ini bukanlah kali pertama Knossos terkena bencana. Sekitar tahun 1700 SM, istana pertama Knossos hancur, mungkin karena gempa bumi atau kebakaran. Kejadian ini memicu pembangunan kembali istana dengan skala yang lebih besar dan megah. Sayangnya, gempa bumi terus menjadi ancaman yang menghancurkan beberapa bagian penting dari situs ini.

Sejarah panjang Knossos mulai kembali terungkap pada awal abad ke-20 berkat penggalian yang dilakukan oleh Sir Arthur Evans, seorang arkeolog asal Inggris. Evans memulai penggalian pada tahun 1900, menemukan banyak peninggalan berharga dari peradaban Minos, termasuk Istana Knossos yang legendaris.

Selain menggali situs ini, Evans juga melakukan rekonstruksi besar-besaran, menggunakan material modern seperti beton. Meskipun langkah ini membantu memvisualisasikan bentuk asli bangunan kuno, beberapa pihak mengkritik metode ini karena dianggap mengaburkan keaslian situs.

Knossos adalah salah satu situs arkeologi paling penting di Eropa, dengan sejarah panjang yang mencakup ribuan tahun. Sebagai pusat peradaban Minos, Knossos tidak hanya menjadi tempat yang penuh misteri mitologis, tetapi juga menunjukkan kemajuan teknologi dan arsitektur yang luar biasa pada zamannya.