7 Fakta Unik Anakonda Hijau, Ular Terbesar yang Ternyata Kanibal!

- Anakonda hijau merupakan ular terbesar di dunia dengan panjang mencapai 9 meter dan berat 250 kilogram.
- Anakonda hijau terdiri dari dua spesies, yaitu anakonda hijau selatan dan anakonda hijau utara, dengan perbedaan genetik sebesar 5,5 persen.
- Anakonda hijau betina memakan satu atau lebih jantan pasangan usai kawin karena harus berpuasa selama 7 bulan untuk menginkubasi telur di dalam perut.
Anakonda merupakan jenis ular boa berukuran raksasa yang hidup gak jauh-jauh dari air. Meski anakonda sejatinya terbagi jadi empat spesies, nama anakonda sering kali merujuk pada spesies anakonda hijau atau green anaconda (Eunectes murinus). Alasannya karena anakonda hijau memang lebih populer. Bagaimana tidak? Mereka ini salah satu ular terbesar di dunia!
Ya, anakonda hijau menyandang status ular terbesar di dunia dilihat dari berat tubuh. Beda dari ular pada umumnya, tubuh anakonda hijau sangat tebal dengan diameter puluhan sentimeter. Mereka sangat besar hingga mampu memangsa jaguar! Nah, tahukah kamu kalau ular raksasa ini ternyata memakan sesama anakonda? Yuk, simak tujuh fakta unik ular anakonda hijau atau green anaconda yang perlu kamu ketahui berikut ini!
1. Ular terberat di dunia, kalahkan sanca kembang

Anakonda hijau merupakan ular yang berukuran sangat besar. Menurut Smithsonian’s National Zoo and Conservation Biology Institute, ular ini bisa tumbuh sepanjang 9 meter dengan berat mencapai 250 kilogram. Anakonda hijau cuma kalah panjang dari ular sanca kembang atau reticulated python yang menyandang gelar ular terpanjang di dunia.
Menariknya, meski lebih panjang, ular sanca kembang masih kalah berat dari anakonda hijau. Tubuh sanca kembang memang lebih panjang, tapi tubuh anakonda hijau lebih tebal. Dengan diameter mencapai 30,5 sentimeter, anakonda hijau bisa dua kali lebih berat dari sanca kembang.
2. Anakonda hijau ternyata ada dua spesies

Selama ini, anakonda hijau dikira dari satu spesies saja, yakni Eunectes murinus. Namun, lewat studi genetik dari jurnal Diversity pada Februari 2024 lalu, terungkap bahwa anakonda hijau terdiri dari dua spesies. Ada Eunectes murinus atau anakonda hijau selatan dan Eunectes akayima atau anakonda hijau utara. Mengutip laman National Geographic, kedua spesies ini memiliki perbedaan genetik sebesar 5,5 persen. Coba bandingkan dengan perbandingan genetik manusia dan simpanse yang cuma berbeda 2 persen.
3. Bertubuh besar, tapi warna dan pola unik bikin mereka sulit dideteksi

Mendeteksi anakonda hijau di habitat asli mereka sangatlah sulit. Ular ini berwarna hijau zaitun yang membuat mereka membaur sempurna dengan rawa-rawa dan hutan hujan. Anakonda hijau punya bercak-bercak bulat dan pola garis hitam memanjang dari mata sampai rahang yang membantu ular ini berkamuflase dengan tumbuhan lebat di habitat asli. Kemampuan kamuflase ini penting banget bagi anakonda hijau supaya tidak terdeteksi oleh mangsa maupun predator. Ular ini berburu dengan cara sembunyi-sembunyi dan menyergap secara tiba-tiba.
4. Lamban di darat, lincah di air

Anakonda hijau bergerak sangat lamban di darat. Ini bukan hal yang mengherankan karena tubuh mereka besar, panjang, tebal, dan berat. Ular ini baru bergerak lincah kalau berada di dalam air. Anakonda hijau memang lebih beradaptasi untuk tinggal di air. Hal ini bisa terlihat dari mata dan lubang hidung yang terletak di atas kepala sehingga mereka bisa mengintai mangsa dari dalam air tanpa kehabisan napas.
5. Punya indra tajam untuk mendeteksi mangsa dan predator

Selain tubuh besar untuk meremukkan tubuh mangsa, anakonda hijau juga dilengkapi berbagai indra tajam. Seperti ular pada umumnya, reptil ini bisa mendeteksi hewan di sekitar dengan menjulurkan lidah bercabang mereka. Dengan cara ini, anakonda hijau bisa mendeteksi zat kimia di udara untuk menemukan lokasi mangsa atau predator secara tepat. Selain itu, ular ini juga bisa mendeteksi keberadaan hewan lain lewat getaran dan panas tubuh lewat organ yang terletak di bagian bibir atas.
6. Bisa memangsa rusa sampai jaguar
Anakonda hijau bakal memangsa apa pun yang bisa mereka tangkap dan taklukkan, entah itu hewan berukuran kecil seperti burung dan ikan sampai hewan berukuran besar seperti rusa dan kapibara. Bahkan, menurut laman Britannica, ular raksasa ini pernah diamati melahap kaiman dan jaguar. Mereka punya ligamen yang elastis di rahang untuk menangkap dan menelan mangsa secara utuh.
7. Betina memakan jantan saat musim kawin

Anakonda hijau merupakan hewan poliandri. Itu artinya betina kawin dengan banyak jantan. Betina yang umumnya berukuran jauh lebih besar dari jantan biasanya akan memakan satu atau lebih jantan pasangan usai kawin.
Praktik kanibalisme pada anakonda hijau betina ini bukan tanpa alasan. Menurut penjelasan Animal Diversity, betina harus berpuasa selama 7 bulan untuk menginkubasi telur di dalam perut. Oleh karena itu, mereka perlu menumpuk lemak supaya tidak kelaparan selama proses inkubasi ini. Setelah 7 bulan, betina melahirkan rata-rata 20—40 ekor anak anakonda hijau. Setelah lahir, anak anakonda hijau sudah bisa hidup mandiri dan betina kembali mencari makan.
Sungguh hewan yang luar biasa, ya? Meski berukuran besar dan terlihat seram, anakonda hijau tidak akan melukai manusia selama kita tidak mengganggu dan terlalu dekat dengan habitat mereka. Justru, anakonda hijau perlu dapat perlindungan dari kita karena mereka kerap jadi target perburuan liar. Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang ular anakonda hijau?