7 Fakta Unik Perang Dunia yang Tidak Ada di Buku Pelajaran

Tank dalam perang dunia pertama merupakan alat tempur yang sangat diandalkan. Melansir tankmuseum.org, dalam menghadapi perang dunia pertama, Inggris memproduksi tank untuk memperkuat kekuatan militer. Inggris berhasil memproduksi tank Mark I sebanyak 150 unit.

Uniknya, 150 unit tank milik Inggris tersebut dibedakan menjadi 2 jenis kelamin, yaitu 75 unit tank jantan dan 75 unit tank betina. Tank jantan dipersenjatai meriam, sedangkan tank betina dipersenjatai dengan senapan mesin. Mark I pertama digunakan dalam perang di Somme pada 15 September 1916.

Melansir history.com, tidak hanya dibedakan menjadi dua jenis kelamin, tank pertama buatan Inggris juga diberi nama 'Little Willie'. Tank yang dibuat pada tahun 1915 ini mampu menampung 6 orang dan dapat berjalan dengan kecepatan 3,22 km/jam.

Pembuatan kendaraan perang ini sangat dirahasiakan, bahkan tenaga buruh yang membuat kendaraan ini tidak tau jika mereka sedang membuat kendaraan perang. Setelah selesai dibuat, pengiriman kendaraan perang ini pun sangat dirahasiakan, yaitu diletakkan ke dalam peti dengan diberi keterangan 'tank', yaitu merujuk pada tangki sebagai wadah penampungan air. Tindakan ini sebagai kamuflase agar tidak diketahui oleh pihak musuh. Uniknya, sampai saat ini kendaraan perang tersebut masih disebut dengan sebutan tank.

Melansir nationalgeographic.com, sejarah mencatat salah satu ledakan buatan manusia terbesar sebelum era bom nuklir adalah terjadi pada 7 Juni 1917. Pagi itu pasukan Inggris meledakan 19 ranjau besar yang ditanam di dalam tanah di punggung bukit di luar Messines, Belgia, dalam usaha memukul mundur pasukan Jerman. Ranjau yang membuat ledakan sangat besar itu diperkirakan dibuat dari satu juta pon bahan peledak. Salah satu alasan mengapa ledakan ini merupakan ledakan terbesar sebelum era nuklir adalah karena suara ledakan yang sangat besar hingga terdengar ratusan kilo meter.

Perdana Menteri Inggris yang saat ledakan terjadi sedang berada di London, mengaku mendengar suara ledakan tersebut. Untuk diketahui, jarak sumber ledakan ke London adalah kurang lebih 280 km. Dalam hal korban jiwa, ledakan ini menelan korban sebanyak 10.000 jiwa.

Perang dunia pertama memaksa dunia untuk menciptakan alat dan kendaraan perang yang mematikan. Pesawat pembawa bom adalah yang paling ditakutkan pada perang dunia pertama.

Melansir thedailybeast.com, pihak otoritas Prancis membuat keputusan yang terdengar gila. Untuk mengantisipasi kota Paris dari serangan udara musuh, Prancis membuat kota Paris palsu. Karena senjata anti pesawat dan perlawanan dengan pesawat dianggap tidak bisa diandalkan, maka sebagai alternatif strategi adalah dengan cara mengelabui musuh dengan membuat kota Paris palsu.

Cara ini dianggap akan berhasil karena anggapan teknologi pesawat tempur pada saat itu masih belum canggih, sehingga pilot akan kesulitan membedakan target pengeboman, yaitu sulit membedakan antara kota Paris asli dan yang palsu. Pembangunan kota Paris palsu ini dimulai pada tahun 1917. Lokasi yang dipilih adalah kota Maisons, Laffitte.

Melansir warhistoryonline.com, pada perang dunia ke-2, Owen J. Baggett seorang pilot dari angkatan udara Amerika Serikat bertugas untuk mengamankan jalur pasokan dari Cina ke India dan mengganggu jalur pasokan Jepang. Dalam operasinya Baggett menggunakan pesawat B-24.

Dalam perang udara dengan pesawat Jepang, Baggett dengan B-24 berhasil ditembak jatuh oleh pesawat Jepang. Tapi sebelum pesawat B-24 jatuh ke tanah, seperti adegan dalam film aksi, Baggett berhasil keluar dari pesawat dan membuka parasut. Ringkasnya, saat Baggett melayang dengan parasutnya, Baggett mengambil pistol miliknya dan melepaskan tembakan ke arah pesawat Jepang. Terdengar mustahil, tapi faktanya tembakan Baggett tepat mengenai kepala dari pilot pesawat Jepang yang akhirnya jatuh menghujam tanah.

Melansir armytigers.com, Sidney Lewis, tercatat sebagai prajurit termuda pada perang dunia pertama. Lewis bergabung dengan Resimen Surrey Timur pada Agustus 1915. Saat itu usianya baru 12 tahun. Lewis mulai terjun ke dalam medan pertempuran pada saat 13 tahun, tepatnya pada pertempuran di Somme.

Tank, pesawat tempur, meriam, senapan, dan granat merupakan bagian penting dari perang dunia. Segala sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan hal tadi, dianggap tidak penting dan tidak akan dibawa ke dalam medan perang. Ada yang berbeda dengan Amerika Serikat, melansir coffeeordie.com, saat perang dunia kedua sedang berlangsung, Jenderal Angkatan Darat A.S Dwight D mengirim telegram ke petinggi Coca-Cola di Atalanta untuk men-supply Coca-Cola ke medan perang. Meminum Coca-Cola dianggap memberikan energi dan semangat para prajurit yang sedang bertempur.

Dwight memanfaatkan ucapan pendiri Coca-Cola, Robert Woodruff yang berjanji akan memberikan Coca-Cola seharga 5 sen kepada pria berseragam di manapun berada tanpa mempedulikan seberapa besar biaya produksi dan kesulitan logistik. Enam bulan setelah telegram diterima Woodruff, Coca-Cola mulai mendistribusikan produknya ke area pertempuran dengan mendirikan pabrik di dekat area pertempuran. Setiap pekerja Coca-Cola yang dikirim ke area pertempuran untuk memproduksi Coca-Cola diberikan seragam tentara dan dianggap sebagai prajurit yang sedang bertugas. Pekerja Coca-Cola yang dikirim ke medan pertempuran itu dikenal dengan istilah “Coca-Cola Colonels”.

Banyak fakta sejarah dan perang dunia yang unik jika kamu mau mencari tahu lebih banyak. Fakta tentang sejarah, gak melulu ada dan tertulis di buku pelajaranmu saat sekolah saja, lho. Sekarang kamu punya wawasan baru tentang sejarah bukan?