Ilustrasi numbat sang predator rayap yang bermotif harimau dari Australia (inaturalist.org/clarissahuman)
Numbat (Myrmecobius fasciatus) adalah marsupial kecil yang sangat spesifik dalam makanannya: hanya rayap. Ia memiliki lidah lengket sepanjang 10 cm dan bisa mengonsumsi hingga 20 ribu rayap per hari! Corak tubuhnya belang seperti harimau mini.
Menurut Australian Wildlife Conservancy, numbat adalah satu dari sedikit marsupial yang aktif di siang hari (diurnal). Ini membuatnya berbeda dari mayoritas kerabat nokturnalnya di Australia. Namun, karena habitatnya menyusut dan ancaman predator seperti rubah, numbat kini sangat terancam.
Penampilan lucu dan pola makannya yang spesifik membuatnya sangat unik. Tapi sayangnya, nama dan wajah numbat belum dikenal luas, bahkan di negara asalnya.
Ketika jagat maya sibuk membahas kucing, panda, atau paus pembunuh. Sayangnya spesies seperti saola, solendon, dan numbat nyaris tak terdengar. Padahal, mereka menyimpan narasi evolusi yang menakjubkan dan kerentanan ekologis yang mendesak.
Menyoroti mamalia-mamalia ini bukan sekadar soal keunikan biologis, tapi juga tentang keadilan ekologis. Sebab, di balik tampilan aneh mereka, tersimpan pelajaran penting soal keberlanjutan dan keberagaman hayati di planet kita.