Semua orang menyukai golden retriever: dikenal karena kesetiaan mereka, bulu yang indah, dan aktif, praktis mereka adalah sahabat yang sempurna.
Meski memikirkan anjing kita yang sakit adalah hal yang menyayat hati, penting untuk mengetahui bagaimana kesehatan anjing kita dapat berubah seiring bertambahnya usia.
Golden retriever memiliki beberapa jenis penyakit tertentu yang harus diketahui semua pemiliknya, apa saja?
Salah satu masalah kesehatan yang umum pada golden retriever adalah hip dysplasia, suatu bentuk radang sendi yang menyebabkan pertumbuhan pada sendi pinggul anjing.
"Meskipun displasia pinggul bisa turun temurun, namun lebih banyak ditemukan pada anjing berjenis golden retriever," kata dokter hewan Dr. Benedetta Sarno, PhD, DVM. Nutrisi dan obesitas yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebabnya.
Biasanya, pinggul berfungsi dengan lancar sehingga anjing yang aktif dapat dengan mudah berjalan, berlari, dan naik turun. Tetapi jika tidak dirawat, seekor anjing mungkin tidak dapat berjalan lagi.
Karena golden retriever adalah jenis anjing yang besar, masalah dengan jantung dan paru-paru juga bisa sangat umum. Stenosis aorta subvalvular (SAS), adalah ketika bagian jantung yang membawa darah dengan oksigen keluar dari jantung mengalami penyempitan, yang kemudian menyebabkan penyumbatan pada golden retriever.
Banyak anjing dengan SAS biasanya tidak menunjukkan gejala dan jarang berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius. Masalah ini dapat terlihat jika anjing terlihat lebih lesu dari biasanya.
The Morris Animal Foundation menyatakan bahwa "masalah kulit adalah salah satu alasan paling umum pemilik membawa anjing mereka ke dokter hewan." Untungnya, sebagian besar masalah kulit tak menakutkan seperti yang terdengar - beberapa dapat sesederhana infeksi telinga atau reaksi alergi. Yang lainnya seperti ketika jamur, kotoran, makanan, kutu, atau benda invasif lainnya tumbuh di bawah kulit anjing.
Paling umum, menurut Dr. Sarno, adalah lipoma - massa jinak yang terdiri dari sel-sel lemak.
Sayangnya, menurut The Morris Animal Foundation, 60 persen golden retriever terkena dampak kanker. Kamu dapat melihat tanda-tanda seperti massa yang jelas, penurunan berat badan, atau kesulitan makan. Sama seperti kanker pada manusia, kemo dan terapi radiasi kadang-kadang digunakan dalam kombinasi untuk mengobati kanker pada anjing.
VWD adalah gangguan perdarahan yang sering berkembang secara turun temurun.
Golden retriever memiliki kecenderungan untuk mengalami pendarahan yang mengakibatkan memar yang berlebihan, pendarahan dari gusi, dan selaput lendir lainnya. Kecenderungan pendarahan paling sering terjadi akibat kanker, penyakit autoimun, gagal hati, paparan toksin, atau penyakit menular yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku.
Dalam kasus lain ada cacat bawaan dalam kemampuan untuk membekukan darah. Tanpa kemampuan untuk membekukan darah, VWD bisa berakibat fatal.
Patellar luxation atau "lutut longgar," adalah penyakit bawaan di mana tempurung lutut sering keluar dari posisinya. Walaupun masalah ini dapat diidentifikasi dengan cepat karena anjing akan pincang, melompat, dan memiliki posisi duduk yang tidak normal, masalah ini mungkin tidak diketahui sampai sekitar usia enam minggu.
Golden retriever cenderung mengalami katarak, seperti yang sering terlihat pada manusia berusia lanjut, dan biasanya mudah dilihat. Katarak sering terjadi karena penyakit, usia tua, atau trauma pada mata.
Jika kamu melihat mata anjing terlihat keruh, mungkin sudah saatnya untuk membawanya ke dokter hewan. Operasi dapat dilakukan agar katarak bisa disembuhkan.
Kelenjar tiroid, yang terletak di leher anjing, menghasilkan hormon tiroksin, bersama dengan beberapa hormon penting lainnya. Ketika kelenjar memproduksi hormon yang kurang, anjing menderita hipertiroidisme yang menyebabkan gejala seperti kelesuan, penambahan berat badan, perubahan mantel dan kulit, latihan intoleransi, dan banyak lagi. Jika didiagnosis lebih awal, dampaknya bisa dihindari.
Epilepsi adalah salah satu masalah neurologis yang paling umum pada golden retrievers. Menurut The Morris Animal Foundation, kejang ini bisa datang dalam berbagai bentuk: kejang kecil yang terlokalisasi (misal sebagian wajah berkedut) atau kejang umum (misal melibatkan seluruh otak dan beberapa area tubuh).
Pada anjing, kejang umum muncul dengan gejala seperti mengunyah, mengeluarkan air liur, dan mengayuh kaki. Meskipun dapat teratasi seiring waktu (terutama jika terkait dengan kondisi kesehatan lain seperti penyakit hati), kamu harus memeriksanya sesegera mungkin untuk mendapat perawatan medis.
Memiliki anjing peliharaan adalah komitmen seumur hidup. Pastikan kamu memberikan kehidupan yang layak dan penuh cinta pada mereka agar mereka mendapat kebahagiaan sama seperti kita menyayangi mereka.