Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ular laut (commons.wikimedia.org/Franco Colnago)

Intinya sih...

  • Bisa kuat milik ular laut membuatnya bisa melumpuhkan mangsa dengan cepat

  • Ular laut punya ekor pipih layaknya dayung yang membantunya berenang di perairan

  • Ular laut mampu menahan nafas dalam waktu yang lama, hingga delapan jam

Biasanya, ular sering terlihat di hutan, kebun, taman, pepohonan, gurun, rawa, atau sawah. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat tempat-tempat tersebut memang menyediakan banyak hal esensial bagi kehidupan ular. Nah, apakah kamu tahu kalau ada ular yang secara penuh hidup di dalam laut? Lebih lanjut, mereka disebut sebagai ular laut atau sea snakes.

Jika melihat taksonominya, ular laut masuk ke dalam famili Elapidae. Artinya, reptil tersebut berkerabat dekat dengan ular kobra, welang, weling, dan ular mamba. Uniknya, karena hidup di laut, ular laut mengembangkan beberapa adaptasi keren yang tidak dimiliki oleh kerabat-kerabatnya. Jadi, mari kita bahas semua adaptasi tersebut agar kamu makin mengenal reptil berbisa ini!

1. Bisa kuat milik ular laut membuatnya bisa melumpuhkan mangsa dengan cepat

Ular laut (commons.wikimedia.org/luluchouette)

Dilansir Natural History Museum, ular laut memiliki bisa neurotoksin yang sangat kuat dan mematikan. Tak tanggung-tanggung, bisa tersebut mampu menyerang sistem syaraf dan menghilangkan nyawa manusia dewasa. Untungnya, ular laut bukan termasuk ular yang agresif. Jika bertemu manusia, ia lebih memilih untuk kabur, bersembunyi, atau masuk ke lubang karang.

Daripada untuk bertarung atau menyerang predator dan manusia, bisa ular laut lebih sering digunakan untuk menangkap mangsa. Dalam hal ini, bisa kuat sangat efektif untuk menangkap hewan laut yang bergerak cepat seperti ikan, udang, atau belut. Hanya dengan satu gigitan, mangsa ular laut bisa langsung lemas dan mati. Jadi, dapat disimpulkan kalau bisa kuat yang dimiliki oleh ular laut merupakan adaptasi yang digunakan agar kegiatan berburu menjadi lebih mudah.

2. Ular laut punya ekor pipih layaknya dayung

Ular laut (commons.wikimedia.org/Luis Correa)

Biasanya, ular terestrial atau arboreal memiliki ekor panjang, tumpul, atau runcing yang digunakan untuk mencengkeram batang pohon atau menyeimbangkan tubuh. Nah, ular laut memiliki bentuk ekor yang berbeda. Daripada panjang, tumpul, atau runcing, ular laut memiliki ekor yang pipih, mirip seperti dayung atau ekor ikan.

Dilansir VAPAGuide, ekor pipih pada ular laut membantunya untuk berenang di perairan. Dalam hal ini, ekor berguna sebagai dayung sekaligus pendorong yang membantu ular berbelok, berenang, dan mendorong tubuh ke depan. Jika digunakan untuk berenang, ekor tersebut memang sangat efisien. Sebaliknya, ekor pipih yang dimiliki ular laut tak akan berguna jika digunakan untuk berjalan di pasir, memanjat pohon, masuk ke sela-sela kayu, atau berjalan di semak-semak yang kering.

3. Ular laut mampu menahan nafas dalam waktu yang lama

Ular laut (commons.wikimedia.org/jon hanson)

Biasanya, hewan laut seperti ikan akan bernafas menggunakan insang. Nah, karena merupakan reptil, maka ular laut tak memiliki insang dan ia justru bernafas menggunakan paru-paru. Oleh sebab itu, ular laut tetap harus menghirup oksigen secara langsung dari udara. Uniknya, hewan ini mampu menafas nafas dalam waktu yang sangat lama. Tercatat, lama A-Z Animals menjelaskan kalau ular laut mampu menahan nafas hingga delapan jam. Karenanya, ular laut cukup jarang naik ke permukaan air untuk bernafas. Mengandalkan kemampuan menahan nafas yang baik, ular laut bisa berenang dan menyelam tanpa takut kehabisan nafas.

4. Ular laut mampu menyaring garam yang ada di air laut

Ular laut (commons.wikimedia.org/Claire Goiran)

Ular laut memang hidup di laut, namun ia tetap harus menyaring air laut yang masuk ke tubuhnya. Dalam hal ini, artikel di jurnal Science menjelaskan kalau ular laut memiliki kantung khusus yang berguna untuk menyaring air laut. Nah, dengan kantung tersebut garam yang masuk ke tubuh ular akan tersaring keluar. Hal tersebut sangat penting karena jika terlalu banyak garam di tubuh maka ular laut akan mengalami dehidrasi dan akhirnya mati.

Seperti hewan lain, ular laut juga butuh minum, namun ia tidak meminum air laut. Sebaliknya, ular laut justru meminum air tawar yang bisa ia dapatkan di sungai, muara sungai, atau air hujan. Misal pun ular laut meminum air laut, ia tidak akan melakukannya terlalu sering. Pasalnya, air laut mengandung banyak garam dan harus disaring terlebih dahulu. Jadi, jangan heran jika kamu menemukan ular laut di area payau karena sejatinya ia sedang mencari air tawar.

5. Ular laut bereproduksi dengan metode ovovivipar agar anak-anaknya lebih aman

Ular laut (commons.wikimedia.org/Narraburra)

Dilansir ScienceABC, ular laut bereproduksi dengan cara ovovivipar atau bertelur dan melahirkan. Artinya, ular laut tetap bertlur, namun telurnya akan berkembang dan menetas di dalam rahim individu betina. Setelah menetas di dalam rahim, nantinya individu betina akan langsung melahirkan anakan ular. Adaptasi ini merupakan adaptasi yang sangat penting karena jika ular laut bertelur maka telur-telurnya akan sangat rawan dengan berbagai ancaman. Alhasil, dengan reproduksi ovovivipar ular laut bisa meminimalisir risiko dan bisa bereproduksi dengan lebih aman dan nyaman.

Setelah diulik, ternyata adaptasi keren yang dimiliki ular laut memudahkan kehidupan reptil ini. Ada yang membantu berburu, berenang, bahkan ada adaptasi yang memudahkan perkembangbiakan ular laut. Tak cuma itu, adaptasi yang dimiliki ular laut juga membuatnya berbeda dari ular lain yang hidup di darat. Alhasi, bisa disimpulkan kalau ular laut merupakan jenis ular yang sangat eksotis dan harus kita jaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team