7 Fakta tentang Sisyphus, Sang Penipu Dewa dan Kematian

Dihukum mendorong batu tanpa henti!

Apakah kamu tahu tentang Sisyphus (Σίσυφος)? Bukan, bukan drama Korea yang baru keluar tahun ini. Sisyphus adalah sosok yang terkenal dalam mitologi Yunani Kuno. Bukan karena kebaikan atau kepahlawanannya, Sisyphus justru terkenal karena kelicikannya.

Masih tidak ngeh juga? Baik, Sisyphus adalah sosok yang terkenal digambarkan mendorong batu besar ke atas bukit, tetapi tak kunjung sampai tujuan. Nah! Kenapa Sisyphus bisa sampai mendorong batu besar seperti itu? Mari simak ceritanya!

1. Konflik antara saudara

7 Fakta tentang Sisyphus, Sang Penipu Dewa dan KematianSisyphus, Raja Ephyra/Korintus (mentalcoachmorgan.com)

Sisyphus adalah salah satu putra dari Raja Thessalia, Aeolus (Αἴολος). Meski begitu, takhta sang ayah tidak turun kepada Sisyphus dan malah direbut oleh saudaranya, Salmoneus (Σαλμωνεύς).

Oleh karena itu, Sisyphus sangat benci pada Salmoneus, hingga ia berkonsultasi pada peramal di Delphi tentang bagaimana cara membunuh Salmoneus tanpa dosa. Peramal tersebut meramalkan bahwa keponakan perempuannya dan putri Salmoneus, Tyro (Τυρώ) akan melahirkan seorang putra yang akan menghabisi sang kakek.

Jadi, satu hari, ia menghampiri Tyro dan putri Salmoneus pun melahirkan seorang putra. Namun, begitu tahu mengenai ramalan dan nasib Salmoneus, Tyro terpaksa membunuh buah hatinya bersama Sisyphus.

2. Raja Ephyra/Korintus dan pendiri pertandingan Isthmia

7 Fakta tentang Sisyphus, Sang Penipu Dewa dan Kematianilustrasi pertandingan Isthmia (alchetron.com)

Tidak mendapatkan Thessalia, seorang penyihir dan pendeta perempuan untuk Dewi Hecate (Ἑκάτη), Medea (Μήδεια), membantu Sisyphus mendirikan negerinya sendiri. Dengan rakyat yang ia tumbuhkan dari jamur, Sisyphus resmi mendirikan negeri Ephyra (Ἐφύρα) yang diduga adalah cikal bakal Korintus (Κόρινθος).

Fakta menarik, Sisyphus dianggap sebagai salah satu penemu pertandingan Isthmia (Ἴσθμια), selain Theseus (Θησεύς). Pertandingan ini diadakan setahun sebelum dan sesudah Olimpiade zaman dulu sebagai peringatan untuk keponakannya, Melicertes/Palaimon (Μελικέρτης/Παλαίμων).

3. Bukti kecerdikan Sisyphus

7 Fakta tentang Sisyphus, Sang Penipu Dewa dan Kematianilustrasi hewan ternak (allaboutfeed.net)

Satu hari, Sisyphus mengetahui bahwa Autolycus (Αὐτόλυκος) bermaksud untuk mencuri ternaknya. Kakek dari Odysseus (Ὀδυσσεύς) ini memiliki kemampuan untuk mengubah penampilan benda sehingga bisa dicuri tanpa dicurigai. Ternak Autolycus terus bertambah, sementara Sisyphus terus berkurang.

Ingin menangkap basah Autolycus, Sisyphus menandai ternaknya dengan lauh berbahan timah dengan tulisan "Autolycus yang mencurinya". Benar saja, saat Autolycus mencuri ternaknya, Sisyphus dapat menelusuri jejak yang ditinggalkan lauh tersebut dan menangkap Autolycus.

Tidak cukup menangkap Autolycus, Sisyphus bahkan dikabarkan menggoda putrinya, Anticleia (Ἀντίκλεια). Jadi, tersiarlah kabar bahwa ayah Odysseus bukanlah Laertes (Λαέρτης), melainkan Sisyphus.

Baca Juga: Tragis, 8 Kisah Paling Menyedihkan di Mitologi Yunani

3. Membangkitkan amarah Zeus

7 Fakta tentang Sisyphus, Sang Penipu Dewa dan KematianDewa dan Raja Olympus, Zeus (newsela.com)

Sementara ia dikenal sebagai raja yang baik yang memakmurkan Ephyra, Sisyphus tak segan membunuh pendatang di istananya untuk menegaskan pemerintahan tangan besinya. Namun, hal ini merupakan dosa di ranah keramahtamahan atau xenia (ξενία) sehingga membangkitkan amarah Zeus (Ζεύς).

Selain itu, Sisyphus juga tahu kalau Zeus menculik Aegina (Αἴγινα) putri dari Dewa Sungai Asopus (Ἀ̄σωπός). Jadi, ia mau bertukar rahasia dengan Asopus dengan syarat sang Dewa mau mengaliri Ephyra agar subur. Meski Asopus tidak berani menyerang Zeus, sang Raja Olympus marah karena Sisyphus berani membongkar rahasia "panas"nya.

5. Mengakali Thanatos, sang grim ripper dari Yunani, hingga Hades

7 Fakta tentang Sisyphus, Sang Penipu Dewa dan Kematianilustrasi rantai dan belenggu (pixabay.com/Free-Photos)

Dalam amarahnya, Zeus kemudian memerintahkan sang kematian, Thanatos (Θάνατος), untuk mencabut nyawa Sisyphus. Thanatos diperintahkan untuk membelenggu sang raja Ephyra di Tartarus dengan rantai khusus.

Sementara menunggu datangnya Charon (Χάρων), Sisyphus pura-pura menanyakan bagaimana cara kerja rantai tersebut pada Thanatos. Setelah tertipu dan menjelaskan cara kerjanya pada Sisyphus, sang raja malah mengambil rantai tersebut dan membelenggu Thanatos.

Karena Thanatos terbelenggu, maka makhluk hidup tidak mengalami kematian. Karena kesal tak ada yang mati di peperangan, Dewa Perang Ares (Ἄρης) turun tangan dan membebaskan Thanatos. Lalu, Ares juga menangkap Sisyphus dan menyerahkannya kepada sang pencabut nyawa.

7 Fakta tentang Sisyphus, Sang Penipu Dewa dan Kematianilustrasi: Raja dan Dewa Dunia Orang Mati, Hades (medium.com)

Di beberapa versi cerita lain, bukan Thanatos yang disuruh menghukum Sisyphus, melainkan sang Dewa dan Raja Dunia Orang Mati, Hades (ᾍδης). Seperti Thanatos, Hades malah yang terbelenggu oleh Sisyphus. Akibatnya, tak ada satu pun makhluk hidup yang mati di Bumi.

Karena tak ada persembahan kepada Dewa dan Dewi serta para lansia tak dapat meninggal dunia, para Dewa dan Dewi mengutuk Sisyphus agar hidup menderita hingga berharap mati saja. Tak ada pilihan lain, Sisyphus akhirnya setuju membebaskan Hades.

6. Mati kedua kalinya, Sisyphus menipu Persephone

7 Fakta tentang Sisyphus, Sang Penipu Dewa dan Kematianpatung Dewi Persephone (wikimedia.org)

Hidup hingga usia tua, Sisyphus masih ingin mengakali kematian. Jadi, Sisyphus meninggalkan wasiat kepada istrinya, Merope (Μερόπη), agar tidak mengubur jenazahnya dan menelantarkannya di alun-alun kota. Alhasil, arwah Sisyphus hanya sampai di tepi Sungai Styx.

Pura-pura marah, Sisyphus mengatakan bahwa istrinya tidak menghormatinya (malah di versi lain, Sisyphus protes kalau ia tak seharusnya masuk ke Tartarus). Jadi, ia membujuk permaisuri Hades, Persephone (Περσεφόνη) agar diizinkan kembali ke dunia untuk menghukum istrinya. Persephone yang baik hati pun setuju.

Hanya diberikan waktu tiga hari, Sisyphus kembali untuk pura-pura menghantui dan memarahi Merope karena tak menguburkan tubuhnya dengan layak. Namun, saat diminta untuk kembali ke dunia orang mati, Sisyphus menolak dan ingin tetap hidup sampai tua renta.

Saat itu, Thanatos sudah enggan berurusan lagi dengan Sisyphus karena trauma telah terbelenggu. Jadi, Dewa Hermes (Ἑρμῆς) yang pergi menyeret Sisyphus kembali ke dunia orang mati.

7. Mendorong batu selama-lamanya

7 Fakta tentang Sisyphus, Sang Penipu Dewa dan Kematianlukisan Sisyphus yang memikul batu besar, Titian, 1548-1549 (wikimedia.org)

Jadi, apa hukuman yang pantas untuk seorang manusia yang berpikir ia lebih pandai dari segala Dewa dan Dewi hingga mengakali kematian sampai dua kali? Para Dewa dan Dewi ingin hukuman Sisyphus menjadi contoh untuk manusia lainnya. Jadi, Zeus dan Hades menemukan hukuman yang pas.

Dalam kisahnya, Odysseus turun ke dunia orang mati dan ia melihat Sisyphus. Saat itu, Sisyphus terlihat mendorong batu besar ke atas bukit dengan tangan dan kakinya. Namun, saat Sisyphus sudah hampir berhasil, beban batu tersebut mengalahkannya dan batu tersebut kembali menggelinding ke bawah.

Di tengah kefrustrasiannya, Sisyphus harus bersusah payah mendorong batu tersebut tanpa henti sampai selamanya. Nasib Sisyphus kemudian juga menjadi sebuah ungkapan dalam Bahasa Inggris, yaitu "Sisyphean" yang berarti "sesuatu yang dikerjakan dengan usaha ekstra, tetapi sia-sia belaka".

Sekian kisah dari Sisyphus, manusia paling licik dalam mitologi Yunani yang berhasil mengakali kematian serta Dewa dan Dewi hingga dua kali. Terlihat cerdik? Bukan sesuatu yang layak dicontoh karena kamu yang akan rugi sendiri!

Baca Juga: 9 Kisah Balas Dendam Manis di Mitologi Yunani Kuno

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya