10 Kemungkinan yang Bisa Ubah Jalannya Sejarah PD II 

Rencana atau upaya kecilnya dapat mempengaruhi segalanya 

Banyak pertanyaan terkait jalannya peristiwa sejarah. Terkadang, sejarah terbentuk karena satu kesalahan. Beberapa peristiwa yang terjadi, jika dicermati ternyata memiliki lebih banyak variabel yang memengaruhi jalannya sejarah. 

Pada Perang Dunia II, sebenarnya banyak negera yang sudah menyiapkan rencana serangan mereka, hanya saja rencana ini tak pernah terwujud. Dan jika rencana ini berhasil, mungkin hal ini akan berdampak pada masa depan atau berakhirnya Perang Dunia II, bahkan beberapa tindakan yang seharusnya mereka bisa lakukan, bisa menyelamatkan ribuan nyawa. Apa saja ya itu? 

1. Kegagalan Jerman menginvasi Inggris

https://www.youtube.com/embed/79iXbI7YhAc

Setelah Winston Churchill menolak perundingan perdamaian dengan Hitler pada tahun 1940, Jerman mulai merencanakan Operasi Seelöwe, atau Sealion (Singa Laut), invasi ke Inggris melintasi Selat Inggris. Menurut sejarawan, gagalnya Operasi Singa Laut ini dikaitkan dengan kekalahan Jerman selama Pertempuran Inggris. Dengan memenangkan Pertempuran Inggris, diyakini bahwa Royal Air Force (RAF) menggagalkan setiap peluang keberhasilan dari Operasi Singa Laut, itulah sebabnya Jerman tidak pernah melanjutkan Operasi Singa laut. 

Tetapi menurut Invasion 1940 oleh Derek Robinson, Pertempuran Inggris sebenarnya tidak memiliki pengaruh besar bagi Jerman untuk meninggalkan Operasi Singa Laut. Angkatan bersenjata Jerman dianggap tidak terkoordinasi, dan invasi Sekutu ke Prancis membutuhkan waktu bertahun-tahun, dalam perencanaannya melalui invasi yang lebih kecil. Ditambah, tentara Jerman hanya memiliki kurang dari sepuluh kapal perang perusak, sedangkan kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris berjumlah lebih dari 60. Bahkan, jika rencana itu dilakukan, kecil kemungkinannya akan berhasil.

2. Kegagalan Jerman mengembangkan bom atom

https://www.youtube.com/embed/BcQBwlTj8YA

Meskipun Jerman memiliki program senjata nuklir selama perang, ia hanya memiliki sedikit sumber daya untuk proyek tersebut. Menurut PBS, para ilmuwan Jerman pada prinsipnya dapat membuat bom atom, tetapi mereka membutuhkan sumber daya yang sangat besar.

Bahkan, para ilmuwan Jerman mengakui kepada German Army Ordnance pada 1941-1942 bahwa senjata nuklir tersebut tidak dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Undang-undang Angkatan Darat memutuskan bahwa penelitian laboratorium akan terus dilanjutkan, meskipun proyek skala industri tidak bisa direalisasikan. Sebaliknya, Jerman menuangkan sumber daya mereka untuk membangun pesawat jet, roket, dan bentuk teknologi militer lainnya.

Kecil kemungkinan bagi Jerman untuk mengembangkan bom atom dengan kecepatan yang sama atau jauh sebelum Amerika Serikat. AS akhirnya mengucurkan 2 miliar US dolar ke Proyek Manhattan, jumlah yang setara dengan lebih dari 20 miliar US dolar hari ini.

3. Gagalnya rencana Jepang untuk menjatuhkan wabah di California Selatan

https://www.youtube.com/embed/Nbm_cTS1hyU

Salah satu rencana Perang Dunia II yang nyaris akan dilaksanakan adalah Operasi PX, oleh pemerintah kekaisaran Jepang, yang juga dikenal sebagai Operasi Bunga Sakura Di Malam Hari. Rencananya adalah menjatuhkan kargo yang dipenuhi dengan kutu yang terinfeksi wabah ke California Selatan. Setelah kutu menginfeksi tikus, tikus akan menginfeksi persediaan makanan, yang pada akhirnya akan menyebarkan infeksi tersebut ke manusia.

Rencana ini bukanlah lamunan yang kejam. Pemerintah kekaisaran Jepang sebelumnya telah bereksperimen dengan menjatuhkan kutu yang terinfeksi wabah di Ningbo dan Changde dan melihat keberhasilannya, mereka pun ingin memperluas upaya tersebut. Namun menurut The Japan Times, satu-satunya alasan mengapa rencana itu tidak terlaksana, karena adanya pemboman Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki. Dengan penyerahan Jepang pada 14 Agustus 1945, rencana itu ditinggalkan hanya lima minggu sebelum tanggal pelaksanaannya. 

4. Kegagalan rencana Sekutu untuk menginvasi pulau-pulau Jepang

10 Kemungkinan yang Bisa Ubah Jalannya Sejarah PD II militaryhistorynow.com

Sebelum keputusan untuk menjatuhkan bom nuklir dibuat, pasukan Sekutu memiliki ide untuk menyerang pulau-pulau Jepang. Dikenal sebagai Operation Downfall, rencananya terdiri dari dua operasi utama. Menurut PBS, fase pertama dikenal sebagai Operasi Olimpiade yang melibatkan invasi ke Kyushu. Operasi Olimpiade hanya melibatkan pasukan yang sudah berada di Pasifik dan dijadwalkan pada 1 November 1945. Jika Kyushu berhasil, kemungkinan ada rencana kedua, Operasi Coronet. Dijadwalkan pada 1 Maret 1946, rencananya melibatkan invasi ke Honshu dan dataran Tokyo.

Menurut Military History Now, jika dijalankan, Operasi Downfall akan menjadi kampanye paling mematikan dalam Perang Dunia II. Diperkirakan jumlah kematian akan mencapai 10 juta, termasuk sipil dan militer. Sebagai perbandingan, jumlah total korban Perang Dunia II mencapai sekitar 50 juta. 

Presiden Harry S. Truman telah menandatangani Operation Downfall, dan mereka yang terlibat mengetahui potensi jumlah korban yang akan tewas. Militer Amerika Serikat bahkan membuat setengah juta Purple Heart (penghargaan) bagi mereka yang gugur di medan perang. Dan karena invasi tidak pernah terjadi, medali itu disimpan, dan militer menarik diri dari tempat itu. Namun, masih ada sekitar 100.000 tentara yang tersisa pada tahun 2012.

Baca Juga: Wamenkes: Pandemik COVID-19 Seperti Perang Dunia III

5. Sikap dan upaya yang akan menyelamatkan ribuan nyawa

https://www.youtube.com/embed/nEpwkxHD08g

Selama Perang Dunia II, ada ketakutan di masyarakat Amerika bahwa orang asing menjadi mata-mata kekuatan Poros. Presiden Franklin D. Roosevelt sendiri membuat pernyataan yang tidak terbukti dari para penasihatnya bahwa beberapa pengungsi Yahudi dipaksa untuk memata-matai Nazi. Akibatnya, 1.000 orang Yahudi ditolak dari Amerika Serikat dan dibunuh di kamp konsentrasi Nazi.

Kapal St. Louis, yang membawa lebih dari 900 orang Yahudi untuk melarikan diri dari Jerman pada tahun 1939, dipaksa kembali ke Eropa, dan lebih dari 250 orang di kapal itu tewas. Ribuan lainnya juga ditolak karena kebijakan imigrasi Amerika yang semakin ketat. Seandainya AS melakukan upaya untuk melawan xenofobia mereka, mungkin ribuan nyawa akan diselamatkan.

6. Jika Jepang tidak diprovokasi, mungkin tidak akan ada serangan Pearl Harbor 

https://www.youtube.com/embed/lgostlLpCkQ

Penyerangan Pearl Harbor oleh tentara kekaisaran Jepang dianggap sebagai serangan yang membuat Amerika Serikat ikut serta dalam Perang Dunia II. Tetapi beberapa sejarawan menganggap bahwa Presiden Franklin D.Roosevelt dan AS-lah yang mendorong Jepang untuk menyerang Pearl Harbor karena publik Amerika sangat menentang untuk terlibat langsung dalam perang lain.

Menurut Independent Institute, pemerintahan Roosevelt selalu menolak niat baik Jepang untuk menjalin kerja sama, dan AS juga menjatuhkan serangkaian sanksi kepada Jepang. Pada tahun 1940, Roosevelt melakukan embargo besi  dan baja ke tujuan selain Inggris dan negara-negara di Belahan Barat. Pada 1941, aset Jepang di AS dibekukan. Juga, kriptografer Amerika berhasil memecahkan kode Jepang dan tahu bahwa serangan Pearl Harbor akan terjadi. Jadi untuk memotivasi publik menyetujui perang, pemerintahan Roosevelt membiarkan serangan itu terjadi. 

Namun, sejarawan juga mengira bahwa Roosevelt tidak mungkin secara sukarela memprovokasi serangan. Perang dengan Jepang tercetus karena AS tidak dapat lagi memberikan bantuan kepada Inggris.

7. Rencana pembunuhan Hitler

https://www.youtube.com/embed/jzAKboLynZc

Banyak yang meyakini bahwa Hitler adalah satu-satunya penyebab terjadinya kekejaman di Perang Dunia II. Keahlian strategi Hitler dihubungkan dengan berakhirnya perang dengan cara yang mengerikan. Setidaknya, Hitler selamat dari 42 percobaan pembunuhan. Padahal menurut War History Online, meskipun Hitler tewas dalam percobaan pembunuhan tersebut, masih ada Heinrich Himmler atau Hermann Göring, yang kemungkinan besar akan melakukan upaya perang juga. 

Menurut History Extra, dalam kasus pembunuhan Hitler di Plot Juli, jika Hitler dijatuhkan oleh para pemimpin militernya sendiri, maka bentuk struktural Nazisme akan tetap ada. Hitler dan pemerintahannya harus jatuh, dan kudeta tidak akan banyak berpengaruh. The Curfew Tolls oleh Stephen Vincent Benét, menjelaskan bahwa jika seseorang yang jahat telah tiada, pada akhirnya akan selalu ada orang jahat yang lain, namun dengan nama yang berbeda. 

8. Bagaimana jika Amerika bergabung dengan blok poros

https://www.youtube.com/embed/G46PFJEFhk8

Adakah kemungkinan Amerika Serikat akan bergabung dengan kekuatan Poros? Potensi ini dieksplorasi dalam The Plot Against America oleh Philip Roth. AS masih berakhir di pihak Sekutu, dan mereka menang di Eropa. Tetapi kolaborasi yang diusulkan antara AS dan Nazi Jerman tidak pernah terealisasikan. 

Menurut Majalah Smithsonian, antisemitisme tersebar luas di AS selama paruh pertama abad ke-20 "di setiap tingkat masyarakat". Gerakan egenetika Amerika mendukung dan melegitimasi eugenika Nazi, dan keduanya saling mempengaruhi satu sama lain setelah perang. Tokoh terkemuka dari Association for Voluntary Sterilization dan American Eugenics Society dengan bangga mengingat dukungan mereka terhadap kebijakan ras Nazi hingga tahun 1970-an. Plot Against America dikembangkan oleh Charles Lindbergh yang merupakan katalisator dan pemicu kebijakan antisemit Amerika.

9. Pengungsian Pasukan Ekspedisi Inggris dari Dunkrik

https://www.youtube.com/embed/FYU6ju5r8lo

Dari 26 Mei hingga 4 Juni 1940, Adolf Hitler membiarkan pasukan Sekutu dan British Expeditionary Force (BEF) atau Pasukan Ekspedisi Inggris mengungsi dari Dunkirk ke Inggris. Pada akhir evakuasi, lebih dari 500.000 tentara Belgia, Prancis, dan Inggris diselamatkan. Tetapi menurut National Interest, Hitler mengizinkan evakuasi ini karena ia ingin menunjukkan kepada Winston Churchill bahwa dia menginginkan perdamaian, namun hal ini memiliki efek yang berlawanan.

Sebelum evakuasi, Churchill sedang mempertimbangkan untuk menerima tawaran perdamaian tahun 1940 dari Hitler. Tapi penarikan pasukan itulah yang memungkinkan Churchill menolak tawaran perdamaian. Seandainya Hitler tidak mengizinkan evakuasi, mungkin Inggris telah menerima proposal perdamaian pada tahun 1940. Hal ini kemungkinan besar akan menyebabkan penarikan pasukan Jerman dari Prancis, Belanda, Belgia, Norwegia, dan Denmark, sementara Polandia tetap menjadi protektorat Jerman.

Perdamaian dengan Inggris memungkinkan Jerman dan Uni Soviet merundingkan persyaratan perdamaian yang menguntungkan, bahkan jika perdamaian dengan Inggris hanya bersifat sementara. Dan kemungkinan, perang akan sangat berbeda. 

10. Rencana Madagaskar 

10 Kemungkinan yang Bisa Ubah Jalannya Sejarah PD II history.com

Pada tahun 1870, seorang nasionalis dan antisemit Jerman bernama Paul De Legarde mengajukan solusi terkait "masalah Yahudi", ia menyarankan agar orang-orang Yahudi dikirim ke pulau Madagaskar. Pada tahun 1940, partai Nazi ingin mencoba solusi ini.

Namun menurut The World, Adolf Hitler menyetujui rencana yang diusulkan oleh Franz Rademacher, yang meminta Madagaskar diserahkan ke Jerman sebagai bagian dari persyaratan penyerahan Prancis. Pada tanggal 15 Agustus 1940, Adolf Eichmann diperintahkan untuk membawa setidaknya 1 juta orang Yahudi per tahun selama empat tahun. Namun, kunci keberhasilan rencana ini adalah, Inggris harus kalah dalam pertempuran dan Jerman harus menyiapkan armada Angkatan Lautnya dengan semaksimal mungkin. Jika tidak, deportasi massal ini tidak akan berhasil. Ketika Inggris menguasai Madagaskar pada tahun 1942, rencana tersebut harus ditinggalkan. 

Tetapi jika seandainya Jerman berhasil menguasai komando armada Angkatan Laut, mungkin pulau Madagaskar akan berubah menjadi koloni Yahudi di bawah kendali Jerman. Namun, kapasitas angkatan laut Jerman yang kurang adalah salah satu penyebabnya. Mengingat kekuatan dan keterampilan Angkatan Laut Inggris yang melegenda dalam sejarah, sangat tidak mungkin Jerman dapat menyusul ketertinggalannya. 

Nah, itulah kemungkinan-kemungkinan rencana atau upaya yang dapat mengubah jalannya sejarah Perang Dunia II. Jika hal itu terwujud, mungkin sejarahnya akan jauh berbeda, dan mungkin saja dampaknya akan jauh lebih berbahaya atau mungkin bisa diminimalisir. 

Baca Juga: 6 Kisah Mengerikan dari Perang Dunia II, Bikin Merinding!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya