Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartika

Butuh nyali yang besar lho!

Di bagian belahan planet kita ada benua yang terkenal karena suhu dinginnya dan paling berangin, tempat yang gak ramah bagi kehidupan. Namun, meskipun menjadi tempat yang gak nyaman, ada saja orang yang tinggal sementara di sana.

Dilansir dari CIA's World Factbook, ada sekitar 4.400 orang yang bekerja di 40 pangkalan ilmiah Antartika di hanya 1.100 yang bertahan selama musim dingin. Mereka bertahan di sana karena satu alasan, yakni melakukan penelitian.

Namun kehidupan di Antartika, bahkan di stasiun penelitian mewahnya yang dimiliki oleh A.S, masih saja jauh dari kata nyaman.

Berikut ini ada fakta-fakta mengerikan di Antartika yang jarang diketahui banyak orang, apa saja?

1. Mengalami tingkat depresi yang tinggi

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartikacoolantarctica.com

Musim dingin di Antartika, dengan suhu di Stasiun McMurdo berkisar sekitar -30 ° Fahrenheit. Dan di dekat stasiun Vostok Rusia bahkan bisa mencapai -128 derajat Fahrenheit.

Beberapa stasiun penelitian di sana masih mendapatkan beberapa jam sinar matahari setiap harinya, tapi di stasiun yang dekat dengan kutub selalu diterpa malam sepanjang hari. Mereka benar-benar terputus dari dunia luar. Dan kemungkinan besar, mereka yang menetap di sana mengalami tekanan mental yang parah.

Selama beberapa dekade, musim dingin telah membuat sejumlah orang depresi. Pada tahun 1996, Associated Press melaporkan bahwa ada perkelahian antara tiga koki di McMurdo sehingga FBI harus menyelidikinya.

Kisah lain seperti seorang staf Australia yang harus dikunci di ruangannya sepanjang musim dingin agar dia gak menyerang rekan kerjanya sendiri, seorang dokter Argentina yang membakar pangkalannya, dan di sebuah stasiun Soviet di mana permainan catur berujung dengan perkelahian menggunakan kapak.

Itu hanya segelintir insiden utama. Setiap tahun ada kejadian-kejadian kecil karena perkelahian dan penusukan. Pada tahun 2018, seorang peneliti Rusia menusuk seseorang setelah menderita gangguan emosi, seperti yang dikutip dari The Guardian.

2. Kasus pembunuhan yang gak akan pernah terpecahkan

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartikaallthatsinteresting.com

Pada tahun 2000, ahli astrofisika Australia Rodney Marks meninggal di stasiun Scott-Amundsen yang dikelola A.S., di wilayah Antartika yang diklaim Selandia Baru. Akibat cuaca yang brutal, jasadnya disimpan di lemari es selama enam bulan sebelum diterbangkan ke Selandia Baru untuk dilakukan otopsi.

Stratosfer metanol, cairan pembersih ditemukan di tubuhnya. Sebuah penyelidikan mengesampingkan bahwa gak ada aksi bunuh diri, namun kasusnya masih menjadi misteri. Entah dia menjadi korban kriminal, atau aksi bunuh diri, seperti yang dilaporkan oleh The Guardian.

Mengingat ini adalah dugaan pembunuhan pertama di Antartika, namun sejak awal, AS menghalangi penyelidikan polisi Selandia Baru, bahkan menolak untuk mengkonfirmasi identitas 49 orang yang berada di markas Marks. (Polisi akhirnya menemukan mereka melalui pencarian di internet.) Mereka bahkan menghentikan polisi untuk mewawancarai rekan kerja Marks. Hingga akhirnya mereka hanya bisa mengirimkan kuesioner. Dan hanya 13 orang yang menjawab.

Pada 2006, polisi Selandia Baru secara aktif menuduh Yayasan Sains Nasional AS dan perusahaan Raytheon karena menghalangi penyelidikan mereka. Akhirnya, kematian Marks gak pernah terpecahkan.

3. Gak ada perawatan medis

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di AntartikaUnsplash/Cassie Matias

Jika seseorang keluar dari markasnya, yang mereka temukan hanya dataran es dan penguin. Menjadi sesuatu yang buruk jika ada seseorang yang mengalami insiden atau sakit, karena gak ada perawatan medis seperti rumah sakit. Jika seseorang menderita penyakit serius atau cedera di dataran Antartika yang terpencil dan berangin itu, mungkin butuh waktu berbulan-bulan sebelum ada yang bisa membantu.

Memang semua pangkalan Antartika memiliki dokter, seperti Stasiun McMurdo yang pada dasarnya adalah stasiun penelitian Hilton Kutub Selatan, namun gak memiliki fasilitas medis yang tepat, gak ada ruang operasi darurat atau pusat fisioterapi atau ICU. Pada 2011, manajer stasiun Amundsen-Scott yang dikelola A.S. menderita stroke pada Agustus, yang mana merupakan puncak musim dingin Antartika. Karena cuaca yang ekstrem, dia gak bisa dievakuasi sampai bulan Oktober, seperti yang diberitakan Live Science.

Berkat prosedur keselamatan yang ketat, untungnya kecelakaan buruk di Antartika jarang terjadi. Tetapi mengetahui betapa sulitnya mendapatkan bantuan merupakan sumber masalah yang besar. Vice melaporkan bahwa salah satu sumber kecemasan terbesar bagi pekerja adalah mengalami cedera.

Baca Juga: Gawat! Es di Antartika Kini Mencair 6 Kali Lebih Cepat dari Sebelumnya

4. Tempat yang menjemukan

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartikanrel.gov

Apa yang kamu bayangkan jika kamu menetap di Antartika? Ya, tentunya membosankan karena kamu hanya bisa berkutat di satu tempat, jika gak ingin mengambil risiko besar.

Canadian Geographic mengatakan bahwa stasiun penelitian dirancang dengan efisiensi untuk studi ilmu pengetahuan, bukan tempat untuk bersenang-senang. Daerah di sekitar Stasiun McMurdo terlihat seperti kota pertambangan Soviet, sementara stasiun Amundsen-Scott berada di tengah-tengah lautan putih yang gak berujung.

Begitu mereka merasa bosan, hiburan mereka hanya menonton DVD dan bermain video game. Seperti yang dilakukan anak-anak rumahan.

5. Benua yang mematikan

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartikasoftpedia.com

Gak ada benua lain yang menginginkan seseorang mati seperti di Antartika. Bahkan dengan mengurangi suhu -130 ° Fahrenheit dan angin 200 mph, tanah selatan itu tetap menjadi tempat yang menjadi mimpi buruk setiap pelancong. Fakta sederhananya adalah tempat itu adalah tempat di mana alam gak bisa bersahabat dengan manusia.

Kejadian mengerikan bisa terjadi di tempat ini seperti munculnya retakan es sedalam ratusan meter, salju yang licin hingga gak mudah untuk mengendalikan kereta luncur, atau harus berakhir dengan muntah darah akibat hipotermia. Ditahun 2016 seorang pekerja meninggal karena jatuh ke celah Antartika, seperti yang dilaporkan oleh Australian Broadcasting Corporation.

Seperti yang dijelaskan BBC Future, celah bukan satu-satunya pembunuh di benua itu. Longsoran es bisa menyapu siapa saja, es laut bisa meleleh dan membuat seseorang terdampar, atau mungkin tergelincir di atas es dan mati di sana.

Juga termasuk whiteouts, badai yang tiba-tiba datang dan menurunkan banyak salju sehingga seseorang gak bisa melihat atau mendengar apa pun. Jika itu terjadi, seseorang bisa tersesat dan gak sadarkan diri, menurut American Museum of Natural History.

6. Bertahan hidup dengan makanan kaleng

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartikacoolantarctica.com

Satu-satunya vegetasi yang dapat tumbuh di Antartika adalah lumut. Dan siapa yang mau makan lumut. Meskipun beberapa pangkalan memiliki hidroponik untuk menumbuhkan beberapa tanaman segar, tapi itu terbatas sekali dan gak bisa memenuhi makanan sehari-hari. Sebagian besar makanan di Antartika harus dikirim atau diterbangkan dari Argentina atau Selandia Baru, dan dengan biaya yang mahal. Dan sebagian besar makanan hanyalah makanan kaleng atau beku.

Gak ada yang masuk atau keluar dari Antartika di musim dingin, jadi semua makanan harus dapat disimpan selama enam hingga sembilan bulan, seperti yang diungkapkan Slate. Jadi jangan berharap jika selera makan dapat terpenuhi ditempat tersebut.

7. Gak ada internet, kecuali hanya untuk bekerja

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartikabusinesscloud.co.uk

Jangan berharap buat update status di facebook atau posting foto di instagram, karena satu-satunya cara benua selatan itu mendapatkan pasokan internet adalah melalui satelit. Yang berarti jaringan online di sana itu sangat mahal dan lambat.

Waktu menggunakan internet dijatahkan secara ketat di Antartika. Gak ada kemungkinan untuk streaming Youtube apalagi Netflix, mengunduh film, bermain game online, atau kecanduan media sosial.

Baca Juga: Beruang Kutub Diprediksi Akan Punah Dalam 40 Tahun

8. Kehilangan daya sensorik

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartikasalesforce.com

Hal ini bisa terjadi karena Antartika, terutama di musim dingin, bisa menjadi dunia yang penuh dengan kegelapan dan kehampaan, di mana satu-satunya stimulasi yang diterima otak adalah mencoba memvisualisasikan terakhir kali seseorang menerima stimulasi. Bahkan ada suatu kondisi yang dikenal sebagai "winter over syndrome" atau "getting toasty", di mana isolasi dan kurangnya rangsangan pada dasarnya mengurangi daya sensorik seseorang.

Vice menjelaskan jika berkurangnya hal-hal untuk dilihat dan interaksi dengan orang-orang, seperti keluarga dapat menyebabkan kelesuan dan rasa kantuk, hingga hal-hal yang sangat buruk seperti kehilangan ingatan dan depresi. Ya, terjebak di pangkalan yang membosankan di Antartika selama musim dingin bisa seperti momok menakutkan.

Pengalaman tinggal jauh dari dunia nyata untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan seseorang lupa bagaimana bermasyarakat. Banyak orang yang menghabiskan waktu lama dan terisolasi di Antartika mengakibatkan interaksi sosial mereka hilang pada saat mereka kembali ke masyarakat.

9. Pekerjaan yang sulit

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartikadapairline.com

Mengapa orang memilih untuk bekerja di Antartika? Jam kerja di Antartika padahal bisa tergolong lama dan sulit. Hal tersebut gak akan menjadi masalah jika pekerjaannya adalah seorang ilmuwan yang mengerjakan proyek yang sangat penting untuk mengubah dunia.

Ada seorang pria yang melakukan pekerjaan kasar di Antartika kemudian dia menulis sebuah buku tentang pengalamannya tersebut, berjudul "Big Dead Place". Dia menggambarkan pekerjaan yang gak menguntungkan dan monoton sehingga dia sering lupa di mana dia berada.

10. Gak semudah yang dibayangkan

Ngeri! Ini yang Akan Dihadapi Seseorang Jika Bekerja di Antartikaesciencenews.com

Ada dua alasan kenapa seseorang pergi ke Antartika, pertama pergi berwisata sebagai turis atau mencari pekerjaan. Tapi butuh biaya yang mahal untuk pergi ke sana. Bekerja di Antartika juga gak semudah melamar pekerjaan di pabrik, bekerja di Antartika membutuhkan ilmu khusus atau keterampilan teknik, hampir sama sulitnya dengan mendapatkan izin dari NASA untuk pergi ke luar angkasa.

Karena jarak dan sifat kehidupan yang intens di kutub, salah satu hal pertama yang harus seseorang lakukan adalah lulus evaluasi psikis yang ketat. Vice menyebut proses itu "sangat kompetitif," karena ia dirancang untuk menyaring siapa pun yang pergi hanya untuk petualangan, atau hanya karena mereka menyukai tantangan.

Selain itu, dibutuhkan juga latar belakang yang bersih dan gak bermasalah. The South Pole Neutrino Observatory melakukan apa yang diperlukan untuk bekerja di kutub, dan itu melibatkan lolos tes narkoba, pemeriksaan latar belakang, ditambah pemeriksaan ujian fisik dan gigi yang ketat.

Wah, ternyata fakta-fakta di atas memberitahu kita bahwa bertahan di Antartika itu keras, apalagi bagi para pekerja di sana. Salut, deh!

Baca Juga: Kabar Buruk, NASA Temukan Gelembung Metana di Danau Kutub Utara Arktik

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya