12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggris

Dari raja Prancis hingga kaisar Tiongkok

Banyak negara yang memiliki monarki dalam sejarah mereka. Beberapa raja secara aktif menerapkan undang-undang yang bermanfaat atau memperluas wilayahnya. Namun, ada pula raja yang mengalami nasib buruk seperti menerima hukuman pemenggalan kepala atau dibakar di tiang pancang. Terlepas dari seberapa layak atau tidaknya mereka menjadi penguasa, hanya sedikit yang memerintah paling lama dalam sejarah dunia.

Seperti mendiang Ratu Elizabeth II dari Inggris Raya yang sangat kita kenal di zaman ini. Ada pula Louis XIV dari Prancis, yang memerintah pada tahun 1700-an dan menjadi raja yang paling lama memerintah di negara berdaulat. Dengan demikian, inilah 12 pemimpin monarki terlama dalam sejarah sejauh ini. 

1. Louis XIV dari Prancis

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggrislukisan Louis XIV dari Prancis (commons.wikimedia.org/Hyacinthe Rigaud)

Louis XIV dari Prancis adalah raja yang paling lama memerintah dari negara berdaulat, ia memerintah selama 72 tahun, memperoleh takhta pada usia empat tahun setelah ayahnya meninggal.

Dilansir History, ia terlahir dengan nama Louis-Dieudonne ("anugerah Tuhan," karena ia lahir setelah 23 tahun pernikahan orang tuanya). Sayangnya, dia harus mewarisi negara yang berantakan dan bermasalah. Ibunya, Anne, menjabat sebagai bupati, bersama dengan menteri utamanya, Kardinal Jules Mazarin.

Serangkaian pemberontakan dari para bangsawan Prancis membuat Louis ketakutan akan revolusi. Pemberontakan ini berlangsung selama lima tahun dan bahkan memaksa Anne dan Louis meninggalkan Paris untuk sementara waktu. Saat Mazarin meninggal pada tahun 1661, Louis memerintah tanpa seorang menteri utama, tulis laman Connexion France.

Louis memerintah istananya dengan mengendalikan aristokrasi, pajak, dan agama di Prancis. Sebelum pemerintahannya, sebagian besar pajak yang dikumpulkan oleh kerajaan tidak berjalan dengan baik, tapi di bawah pemerintahannya, Louis menstabilkan kembali sistem pajak.

Louis meminta para bangsawan untuk mengunjungi istana jika mereka ingin mendapatkan pembebasan dan keringanan pajak. Dengan cara ini, aristokrasi dapat dengan mudah dikontrol, para bangsawan membuat perjanjian dan tinggal di apartemen istana, hal ini dilakukan agar mereka tidak membuat rencana pemberontakan. 

Louis XIV juga melarang Protestantisme, termasuk mencabut Edikta Nantes. Louis sendiri adalah seorang Katolik yang sangat taat, bahkan menganggap dirinya sebagai wakil Tuhan untuk Prancis.

2. Elizabeth II dari Britania Raya

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya InggrisRatu Elizabeth II (instagram.com/theroyalfamily)

Elizabeth II dari Britania Raya, Kanada, Australia, dan Selandia Baru adalah monarki terlama kedua dari negara berdaulat. Sejak kenaikannya pada tahun 1952, pada usia 25 tahun, dia telah memerintah selama 70 tahun.

Dalam Platinum Jubilee-nya, acara yang memperingati pemerintahannya yang ke-70 tahun, dia berkata, "Saya tetap berkomitmen untuk melayani Anda dengan kemampuan terbaik saya, didukung oleh keluarga saya", seperti yang ditulis BBC News.

Beberapa orang menganggap bahwa pemerintahan Elizabeth adalah Zaman Keemasan kedua, seperti pemerintahan Elizabeth pertama di tahun 1500-an. Dia berhasil membimbing Inggris keluar dari Perang Dunia II dan berhasil melewati pergolakan selama beberapa dekade berikutnya.

Kerajaan Inggris di masa lalu telah lenyap, mengarah ke Persemakmuran saat ini. Meskipun dia sudah tiada, Elizabeth telah menjalani tugasnya dengan kemampuan terbaiknya, yang berhasil mengikuti perkembangan zaman modern.

3. Rama IX dari Thailand

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya InggrisBhumibol Adulyadej di tahun 1962 (commons.wikimedia.org/สำนักพระราชวัง)

Terlahir dengan nama Bhumibol Adulyadej, Rama IX dari Thailand awalnya tidak diharapkan menjadi raja, tetapi dia naik tahta setelah kakak laki-lakinya tewas dalam insiden senjata. Dia memerintah cukup lama, dari penobatannya pada tahun 1950 hingga 2016.

Rama IX lahir di Massachusetts, tapi ibunya memindahkan dia dan saudara-saudaranya ke Swiss setelah revolusi pada tahun 1932, seperti yang dicatat ThoughtCo. Kakaknya mewarisi takhta pada tahun 1935 tetapi meninggal pada tahun 1946. Adulyadej tinggal di Swiss untuk menyelesaikan gelarnya dan dinobatkan pada tahun 1950, segera setelah pernikahannya.

Dia dicintai oleh warga Thailand, dan juga seorang musisi jazz yang ulung. Selama awal pemerintahannya, dia berkeliling Thailand secara ekstensif agar lebih dekat dengan masyarakat, yang secara tidak langsung meningkatkan prestise kerajaan secara signifikan.

Sayangnya, Rama IX memegang takhta selama periode kerusuhan besar, dengan kudeta yang terjadi sepanjang tahun 1970-an hingga 80-an. Pada tahun 1973, ia bahkan membuka istana untuk para pengunjuk rasa yang melarikan diri dari tentara yang dikirim oleh Marsekal Thanom Kittikachorn, diktator Thailand pada saat itu, ungkap laporan The New York Times. Rama IX dikenal karena memodernisasi Thailand dan mengutamakan rakyatnya.

4. Johann II dari Liechtenstein

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggrislukisan Johann II dari Liechtenstein (commons.wikimedia.org/John Quincy Adams)

Johann II dari Liechtenstein menjabat sebagai pangeran Liechtenstein selama 70 tahun, 91 hari. Pemerintahannya dikenal sebagai pemerintahan modern terlama, tulis laman Royal Central, terutama karena ia mewarisi takhta dari ayahnya tak lama setelah ia berusia 18 tahun.

Johann memberikan dua konstitusi, dan membuat kerajaan menjadi monarki konstitusional, yang memberikan hak-hak istimewa kepada rakyat kelas bawah daripada pemerintahan sebelumnya. Johann juga merundingkan hubungan dengan Austria-Hongaria dan Swiss, yang penuh ketegangan selama Perang Dunia I. Johann II akhirnya digantikan oleh saudaranya, Franz I.

Selain itu, Johann II adalah seorang kolektor seni. Ia bahkan merenovasi Kastil Vaduz selama masa pemerintahannya dan membangun kembali Kastil Liechtenstein. Selain menjadi kolektor, Johann II adalah pelindung seni, mendukung museum di seluruh Kekaisaran Austro-Hongaria. Dia juga membantu mendirikan sekolah buah dan hortikultura pada tahun 1895. Semua ini dia lakukan karena dia percaya pada reformasi sosial.

5. K'inich Janaab' Pakal I dari Palenque 

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggrispatung kepala raja Pakal di Kuil Prasasti, Palenque, Chiapas, Meksiko (commons.wikimedia.org/Musée du quai Branly/Jebulon)

K'inich Janaab' Pakal, juga dikenal sebagai Pakal Agung, memerintah negara bagian Palenque di Mesoamerika. Dia memerintah selama 68 tahun dan diperkirakan telah mengerjakan sebagian besar arsitektur Palenque, yang berada di zaman modern Chiapas, Meksiko, tulis artikel Science Alert. Pemerintahannya adalah yang terlama di Amerika, saat ia naik takhta pada usia 12 tahun dan meninggal pada usia 80 tahun.

Pakal Agung dimakamkan di sebuah bangunan yang sekarang dikenal sebagai House E, di mana topeng bergambar wajahnya ditemukan pada tahun 2018. Selain topeng, ditemukan pula mutiara, batu giok, batu api, obsidian, permata lainnya, serta figur keramik dan pualam. Beberapa dari bahan tersebut bukan asli Palenque, yang menunjukkan mahalnya barang tersebut.

Topeng itu juga menggambarkan wajahnya di usia tua, dengan wajah yang sangat berkerut. Arkeolog lain terus menyelidiki Kuil Prasasti, juga dikenal sebagai monumen penguburan Pakal.

6. Franz Joseph I dari Austria dan Austria-Hongaria

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya InggrisKaisar Franz Joseph I dari Austria, 1892 (commons.wikimedia.org/royaltyincolour)

Franz Joseph I dari Austria dan Austria-Hongaria memerintah selama hampir 68 tahun, dia meninggal di tengah Perang Dunia I pada tahun 1916. Setelah pamannya, Ferdinand, turun takhta pada tahun 1848, Franz Joseph diproklamasikan sebagai kaisar.

Pemerintahannya dipengaruhi oleh penasihat awalnya Klemens, Furst von Metternich, dan istrinya Elisabeth dari Bavaria, tulis Britannica. Franz Joseph menegosiasikan Austria dan Hongaria sehingga keduanya ada sebagai mitra yang setara di bawah pemerintahannya.

Franz Joseph memerintah dengan cukup damai di paruh kedua pemerintahannya, tetapi saudaranya yang bernama Maximilian dibunuh oleh Republik Meksiko pada tahun 1867 setelah menyatakan dirinya sebagai kaisar, dan istrinya, Elisabeth, dibunuh pada tahun 1898.

Selain itu, pada tahun 1889, putranya yang bernama Rudolph berselingkuh, lalu membunuh kekasihnya sendiri dan bunuh diri. Setelah mengalami banyak musibah di keluarganya, Franz Joseph dipaksa untuk mengeluarkan ultimatum ke Serbia yang menyebabkan pembunuhan keponakannya. Sayangnya, Franz Joseph meninggal pada usia 86 tahun karena pneumonia.

Baca Juga: Masih Jarang Disadari, Ini 5 Monarki yang Terpengaruh oleh Yunani Kuno

7. Ferdinand I dari Kerajaan Dua Sisilia

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggrispotret lukisan Ferdinand I dari Dua Sisilia (1751-1825) (commons.wikimedia.org/Vincenzo Camuccini)

Ferdinand I dari Kerajaan Dua Sisilia memerintah selama 65 tahun, selama itu dia digulingkan dua kali dari jabatannya sebagai raja Napoli. Dia kembali ke singgasananya pada tahun 1816, untuk selanjutnya menjadi raja Dua Sisilia. Ferdinand mewarisi takhta Napoli ketika ayahnya menjadi raja Spanyol.

Istrinya yang bernama Maria Carolina dari Austria sangat berpengaruh di istananya dan memimpin Napoli dalam koalisi Austro-Inggris melawan cita-cita liberal Revolusi Prancis.

Prancis sendiri menginvasi Napoli pada tahun 1798, memaksa Ferdinand melarikan diri ke Sisilia. Tentara Napoleon kemudian menginvasi pada tahun 1806, dan Ferdinand pergi ke Sisilia lagi, tetapi akhirnya menyerah pada tekanan asing, dia memberikan sebuah konstitusi kepada Sisilia.

Pada tahun 1816, Ferdinand kembali sebagai raja Dua Sisilia. Revolusi melanda pada tahun 1820, dan Ferdinand terpaksa memberikan konstitusi kepada rakyat untuk kedua kalinya, sebagaimana yang dikutip OnWar.com. Namun, tahun berikutnya, dia mendapat bantuan dalam penggulingan pemerintahan konstitusional Napoli. Ferdinand meninggal setelah peristiwa itu, dan digantikan oleh putranya, Francis I.

8. Victoria dari Britania Raya

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggrispotret lukisan Ratu Victoria mengenakan Jubah Penobatan (commons.wikimedia.org/Franz Xaver Winterhalter)

Victoria dari Britania Raya dan Irlandia begitu berpengaruh sehingga ada zaman yang dinamai berdasarkan namanya, Zaman Victoria (era atau periode Victoria). Dia memerintah selama 63 tahun dan di bawah pemerintahannya, Inggris memiliki "kerajaan dunia di mana matahari tidak pernah terbenam," seperti yang dikatakan The Royal Family. 

Victoria menjadi ratu pada usia 18 tahun, dan awal pemerintahannya sangat dipengaruhi oleh perdana menterinya Lord Melbourne dan suaminya, Pangeran Albert. Kebijakan luar negeri Victoria untuk mencegah perang sangat disoroti, begitu pula pandangan kekaisarannya sejak tahun 1870-an dan seterusnya. Dia menjadi permaisuri India pada tahun 1876.

Meskipun kekuatan penguasa menurun selama masa pemerintahannya, Victoria juga menunjukkan betapa berpengaruhnya dia, meskipun dia konservatif dalam masalah sosial tertentu, Victoria juga mengadvokasi orang miskin dan mendukung berbagai badan amal yang terlibat dalam pendidikan dan kedokteran.

Pemerintahannya yang panjang membentuk pandangan modern tentang seperti apa raja konstitusional itu, sebuah visi yang sekarang diwujudkan keturunannya, Elizabeth II.

9. James I dari Aragon

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggrispotret lukisan James I dari Inggris dan Irlandia (commons.wikimedia.org/John de Critz)

James I dari Aragon memerintah selama 62 tahun, dari tahun 1213 sampai 1276. Selama masa pemerintahannya, dia memperluas Aragon ke tiga arah: selatan, tenggara, dan utara, menambahkan Kepulauan Balearic dan Valencia ke wilayahnya. Dia sekarang dikenal sebagai salah satu raja abad pertengahan paling terkenal di Aragon.

Ayahnya meninggal dalam pertempuran di Perang Salib saat James berusia 5 tahun. Pada saat itu, James sendiri disandera oleh tentara salib. Dia dibebaskan satu tahun kemudian dan dikirim ke Ksatria Templar Monzon untuk dididik, seperti yang dilansir Real Casa d'Aragona.

Paman buyut James I menjabat sebagai bupati untuk beberapa waktu sebelum pengunduran dirinya. Akhirnya, James mulai memerintah sepenuhnya pada tahun 1227 dan memulai periode penaklukannya, yang akan berlanjut selama beberapa dekade.

10. Showa dari Jepang

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggrispotret Kaisar Showa (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Kaisar Showa dari Jepang memerintah selama 62 tahun, 13 hari. Ia dianggap sebagai dewa oleh sekte Buddha dan Shinto, dan merupakan monarki terlama di Jepang, tulis laman Atomic Heritage.

Ayahnya naik takhta pada tahun 1912, dan Hirohito (dikenal sebagai Showa, nama pemerintahannya yang berarti "harmoni yang tercerahkan", setelah kematiannya) naik takhta pada tahun 1926. Ideologi "kodo" banyak diikuti selama masa pemerintahannya, dan hal itu mendorong ekspansi dan kepatuhan individu terhadap negara kekaisaran.

Dia menjadi kaisar Jepang selama Perang Dunia II, dan berkontribusi dalam serangan terhadap Pearl Harbor dan penyerahan Jepang pada tahun 1945. Para sejarawan bahkan memperdebatkannya selama bertahun-tahun terkait seberapa besar kekuatan Hirohito selama perang, dan seberapa besar pengaruh dan keputusannya selama perang.

Dia tidak pernah diadili atas kejahatan perang seperti banyak pejabat pemerintah Jepang lainnya. Setelah perang, Hirohito menandatangani konstitusi baru yang menjadikannya boneka tanpa kekuatan politik.

Dia berduka atas masyarakat Jepang yang tewas di Nagasaki dan Hiroshima, dan pada tahun 1971, ia mengatakan bahwa ada beberapa peristiwa perang yang sangat dia sesali. Dia sering tampil di publik sepanjang sisa hidupnya dan meninggal pada tahun 1989.

11. Kangxi dari Tiongkok

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggrispotret lukisan Kaisar Kangxi dalam busana Istana (commons.wikimedia.org/Anonymous Qing Dynasty Court Painter)

Kaisar Kangxi Tiongkok memerintah selama 61 tahun, dari pertengahan abad ke-15 hingga awal abad ke-16. Dia adalah kaisar kedua dari dinasti Qing, seperti yang dikutip Sotheby's. Dia mengawasi perluasan kekaisaran Cina, termasuk ke Tibet. Dia juga mendorong pendidikan dan seni Barat, serta Katolik Roma.

Meskipun menjadi putra ketiga kaisar, setelah kematian ayahnya pada tahun 1661, kaisar Kangxi, yang berusia 6 tahun (walaupun, beberapa sumber mengatakan 7 atau 8 tahun), diangkat menjadi kaisar karena status kelahiran ibunya yang lebih tinggi daripada saudara laki-laki dari ibunya.

Kaisar Kangxi belajar bagaimana memerintah pada usia 13 tahun, dan kekuasaannya masih dipegang oleh para abdi dalemnya, dua di antaranya memimpin kudeta terhadapnya. Kaisar berusia 15 tahun itu bersekutu dengan neneknya dan tutor Tionghoa-nya, dan ia merebut kembali takhtanya.

Dia melenyapkan tiga raja bawahan Cina Selatan dan kemudian memaksa rezim Zheng di Taiwan untuk menyerah padanya. Kaisar Kangxi terus menaklukkan wilayah dan musuh-musuhnya selama masa pemerintahannya yang panjang.

Melansir Recording the Grandeur of the Qing di Universitas Columbia, kaisar Kangxi berusaha untuk membawa elit cendekiawan China beradaptasi dengan caranya memerintah, dan disusul dengan rakyat China. Kaisar Kangxi juga seorang pelindung seni di Tiongkok dan meminta dibuatkan beberapa gulungan yang menggambarkan perjalanannya ke Tiongkok Selatan.

12. Qianlong dari Tiongkok 

12 Pemimpin Monarki Terlama dalam Sejarah, Tak Hanya Inggrispotret lukisan Kaisar Qianlong dalam Seremonial Armor on Horseback (commons.wikimedia.org/Giuseppe Castiglione)

Dilansir laman Britannica, kaisar Qianlong memerintah Tiongkok selama 60 tahun pada pertengahan 1700-an, mengawasi kampanye militer yang menghalau ancaman Mongol dan Turki. Sebagai seorang anak laki-laki, pendidikannya sangat diperhatikan, karena dia sudah diatur untuk naik takhta setelah kakeknya. Ia menjadi kaisar pada usia 24 tahun. Kampanye militer sangat sukses di Cina timur laut, tetapi kurang berhasil di selatan. Beberapa pemberontakan dihentikan selama beberapa dekade berikutnya.

Di bawah pemerintahan kaisar Qianlong, wilayah Tiongkok berkembang cukup luas, karena mencakup Tibet dan sebagian besar Asia Tengah. Secara keseluruhan, Asia Timur didominasi oleh Tiongkok selama masa pemerintahan kaisar Qianlong. Karena luasnya kekaisaran, negara multietnis mulai muncul, antara lain terdiri dari Han Cina, Manchu, Tibet, dan Mongol. Kaisar Qianlong turun takhta pada 1796 dan meninggal pada 1799.

Dalam sejarah, pemerintahan yang bergejolak bisa memengaruhi lamanya sebuah kekuasaan. Namun, 12 pemimpin monarki ini berhasil melewati gejolak tersebut dan menstabilkan kembali negaranya.

Baca Juga: 7 Fakta Dinasti Umayyah, Pemerintahan Monarki Pertama dalam Islam

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya