TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siklus Hidup Benih Lobster atau Benur dan Cara Penanganannya

Buat ladang bisnis, seru nih!

ilustrasi lobster (pixabay.com/premagraphic)

Tidak kalah menguntungkan, tambak benih lobster atau benur dapat mendatangkan keuntungan jika berani mencoba.

Sama-sama diambil dan dibudidayakan di laut, memanen benih lobster atau benur dan lobster itu sendiri mendatangkan keuntungan saat panen besar. Kamu harus sabar, karena butuh tahunan bagi lobster untuk bisa mencapai porsi standarnya.

Jika tertarik, inilah sekilas info mengenai siklus hidup lobster dan cara membudidayakan benih lobster atau benur.

1. Awal munculnya benih lobster

Ilustrasi Lobster (Instagram.com/edhy.prabowo)

Benih lobster atau benur adalah anak lobster yang siap dibiakkan, syarat utama untukmu agar bisa membuka tambak lobstermu sendiri! Untuk mengetahui pembuatan benur, pertama, kamu harus tahu dulu bagaimana lobster "melakukannya".

Proses perkawinan lobster terjadi di daerah terumbu karang laut. Setelah menarik lobster betina, kemudian lobster jantan menaruh sekantung sperma di perut lobster betina yang siap dibuahi hingga menjadi ratusan sampai ribuan telur. Biasanya, lobster betina menaruh telur tersebut pada ekornya dan merawatnya hingga 4 minggu.

Setelah telur-telur siap menetas menjadi benih lobster, maka induk lobster akan melepaskannya ke laut untuk dibawa arus ke perairan terbuka.

Baca Juga: 7 Jenis Ikan Cupang Paling Mahal di Indonesia, Tembus Rp25 Juta!

2. Siklus hidup benih lobster

Benih lobster atau benur. en.tempo.co

Benih lobster atau benur yang sering digunakan adalah dari genus Panulirus, yaitu P. cygnus, P. japonicus, P. ornatus, dan Jasus edwardsii. Siklus hidup benih lobster dimulai dari saat mereka disebarkan oleh induknya di dua area:

  • Sekitar 100 - 150 kilometer dari kawasan shelf break laut atau di isobath dengan kedalaman 200 meter; dan
  • Daerah lepas pantai di mana phyllosoma lobster yang memasuki fase instar akhir sudah terlihat.

Biasanya larva lobster tersebut mendiami kawasan laut yang hangat, seperti di perairan Karibia atau Amerika Selatan. Hal ini dikarenakan air laut yang hangat mengandung nutrisi dan plankton yang dibutuhkan lobster untuk tumbuh cepat.

Dalam 9 bulan, phyllosoma sudah tumbuh menjadi puerulus. Setelah menjadi puerulus, lobster akan pindah ke dekat pantai.

Infografis mengenai ekspor benih lobster (IDN Times/Arief Rahmat)

Lobster dalam tahap puerulus sering bersembunyi di tumpukan rumput laut karena sesuai dengan warnanya. Kemudian, barulah ia bertumbuh dan berganti kulit beberapa kali hingga menjadi lobster dewasa. Butuh waktu minimal 2 tahun untuk lobster dalam tahap puerulus agar dapat bertumbuh jadi lobster dewasa standar.

Setelah dewasa, lobster tersebut akan berpindah dari daerah pesisir pantai ke daerah terumbu karang di laut untuk mencari pasangan, dan siklus hidup lobster pun akan kembali berputar. Kalau lobster tersebut tertangkap? Ya, jadi hidangan utama.

Daripada ditangkap lalu dimakan, alangkah baiknya menjaring benih lobster agar bisa dibudidayakan sebagai ladang bisnis baru. Jika sudah berhasil memanen benur dari laut, inilah yang dapat kamu lakukan agar dapat memelihara benih lobster hingga tumbuh dewasa.

3. Menangkap lobster jantan dan betina

Lobster. mentalfloss.com

Untuk memproduksi benur, tentu kita butuh banyak lobster jantan dan betina untuk dibiakkan secara ex situ dalam kultur air laut dengan suhu 27 - 29°C. Setelah ditangkap, lobster jantan dan betina diperiksa untuk memastikan kualitas reproduksinya.

Jangan lupa untuk memberi makan lobster secara rutin tiga kali sehari dengan kerang hijau segar dan kril. Setelah kawin, tertelur, dan menetas, benih lobster di fase phyllosoma dapat dipanen.

Kamu dapat menguji phyllosoma mana yang berkualitas baik dengan menyoroti mereka dengan lampu halogen. Phyllosoma yang unggul kemudian dipisahkan ke kultur sendiri.

4. Kultur phyllosoma secara individu

Benur dalam tahap phyllosoma. nzrocklobster.co.nz

Sama seperti proses sebelumnya, benur phyllosoma dipindahkan secara individu ke kultur air laut sendiri yang disaring melalui membran 0,2 mikrometer atau filter yang dibersihkan secara berkala.

Untuk mencegah infeksi bakteri, antibiotik kloramfenikol ditambahkan sekali setiap minggu dengan konsentrasi 10mg liter-1 selama 24 jam untuk mencegah bakteri di sistem kultur. Jika phyllosoma terlihat mengalami gangguan, berikan kloramfenikol dua kali seminggu dengan konsentrasi yang sama.

Untuk pakan, benur phyllosoma dapat diberikan kombinasi udang Artemia hidup dan gonad kerang hijau cincang. Jika udang Artemia mati atau gonad kerang hijau tersebut tidak dimakan, jangan dibiarkan. Segera ganti dengan yang baru. Seiring dengan pertumbuhan phyllosoma menjadi tahap puerulus, porsi Artemia dan gonad kerang hijau cincang ditambahkan.

Baca Juga: 10 Potret Hewan Laut Unik yang Ada di Indonesia, Termasuk Ikan Purba

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya