TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengerti dan Contoh Senyawa, Pahami Penjelasannya

Baca ulasan ini untuk tahu informasi lengkap senyawa

ilustrasi penelitian yang dilakukan ilmuwan (unsplash.com/Julia Koblitz)

Apakah kamu sering membaca atau mendengar tentang kata senyawa? Ya, istilah yang terdengar ilmiah ini akan banyak dijumpai dalam dunia sains, misalnya biologi, kimia, fisika, dan lain sebagainya. Jadi, sebetulnya apa yang dimaksud dengan senyawa? Lalu, apa saja contoh senyawa?

Nah, ketimbang penasaran, kamu bisa baca dan simak artikel ini sampai tuntas. Oh, ya, baca pelan-pelan biar mudah dipahami. 

Apa itu senyawa?

ilustrasi molekul (wikimedia.org/Jynto)

Dilansir Britannica, senyawa bisa diartikan sebagai zat apapun yang ada di alam semesta dan terdiri dari atom serta memiliki dua atau lebih unsur kimia. Nah, karena ia punya dua atau lebih unsur kimia, artinya senyawa bisa diuraikan berdasarkan unsur-unsur pembentuk aslinya.

Selain itu, ketika unsur-unsur bergabung, beberapa ciri khas dari pembawa akan hilang. Lalu, senyawa yang baru terbentuk dari unsur-unsur tersebut memiliki sifat-sifat baru. Contoh senyawa akan digabungkan dari unsur He yang merupakan helium bersifat gak berbau dan gak berwarna, bertemu O alias oksigen yang bersifat gas dan mudah terbakar. Keduanya, tergabung menjadi senyawa H2O yang merupakan air. 

Mempelajari dan meneliti tentang senyawa sangat penting dilakukan dalam dunia sains modern, terutama kimia, biologi, dan fisika. Hal itu disebabkan oleh masifnya kandungan senyawa di seluruh jagat raya. Ya, tiap-tiap unsur kimia yang ada di alam semesta, entah itu organik maupun anorganik, pasti sangat berkaitan dengan senyawa atau unsur pembentuknya.

Baca Juga: Tak Ada di Alam, 7 Unsur Kimia Ini Ternyata Buatan Manusia

Jenis Jenis senyawa

ilustrasi tabel periodik kimia (pixabay.com/vubp)

Atom-atom atau lebih dari satu unsur yang bergabung menjadi senyawa dikelompokkan dalam beberapa jenis. Tiga jenis utama yakni ionik, kovalen, dan logam. Pengkategorian ini dilakukan berdasar pada jenis ikatan kimia yang menyusunnya. 

  • Ikatan kovalen

Ikatan kovalen merupakan sekumpulan atom bukan logam. Ketika atom non logam dari berbagai jenis berbagi elektron, maka dapat menciptakan molekul. Molekul biologis seperti protein membentuk beberapa senyawa kovalen terbesar.

Beberapa contohnya adalah air (H₂O) dan glukosa (C₆H₁₂O₆). Senyawa yang termasuk pada jenis kovalen gak terbatas dengan dua atom saja, bahkan bisa tersusun dari ribuan atom.

  • Ikatan ionik 

Sesuai namanya, ikatan ini terbentuk dari gaya tarik-menarik antara partikel bermuatan yang disebut ion. Hal ini terjadi karena ion memiliki kutub positif atau negatif. Perbedaan muatan yang berlawanan ini kemudian saling menarik satu sama lain.

Apabila bermuatan positif, maka disebut kation. Sebaliknya, jika bermuatan negatif maka disebut anion. Gak hanya itu, ada juga senyawa ionik yang mempunyai kation dan anion  lebih kompleks. Kondisi ini disebut ion poliatomik. 

Contoh ion poliatomik adalah (SO₄ 2) dan amonium (NH₄ +1). Dua senyawa yang masuk kategori ion poliatomik ini terbentuk dari dua atau lebih atom yang terikat.

  • Ikatan metallic atau logam

Ikatan logam terbentuk dari ion logam positif yang tertanam di lautan elektron negatif. Biasanya, atom logam bertindak sebagai kation dalam senyawa dan terikat pada anion non logam atau gugus ionik. Karena bermuatan positif, lambang unsur logam dicantumkan terlebih dahulu dalam rumus kimia.

Ketika logam berikatan dengan logam lain, mereka membentuk paduan. Namun, hasil paduan ini gak dianggap sebagai senyawa logam. Sebab, rasio unsur-unsurnya gak tetap seperti dalam senyawa.

Contoh senyawa yang termasuk jenis ini adalah AgNO 3 alias perak nitrat dan termasuk senyawa logam. Susunannya adalah Perak (Ag) yang merupakan logam dan terikat pada kelompok nitrat.

Penamaan rumus senyawa

ilustrasi rumus kimia (pexels.com/rf._.studio)

Karena jumlahnya gak terhingga, maka ahli kimia memberikan nama pada masing-masing senyawa yang telah diidentifikasi. Dengan begitu, peneliti gak kesulitan ketika harus mendeskripsikan sifat dan kegunaannya. 

Ada dua cara yang umum digunakan sebagai metode penamaan senyawa. Pertama, menggunakan tata nama IUPAC yang merupakan sistem penamaan resmi dan disepakati oleh seluruh kimiawan di seluruh dunia. Adapun yang kedua merupakan sistem nama trivial yang digunakan pada kalangan sendiri. 

Misalnya, senyawa C₁₂H₂₂O₁₁. Jika mengikuti tata nama IUPAC, maka disebut sukrosa. Bisa tebak disebut apa senyawa ini di rumah? Yap, gula meja. Selain itu, penamaan juga dilakukan berdasar jenis ikatan yang ada di antara senyawa. Berikut uraianya.

1. Penamaan senyawa kovalen (molekuler)

Untuk memberi nama senyawa kovalen, kamu perlu mengetahui rumus molekul. Selain itu, memahami tentang awalan yang digunakan untuk penamaan dan cara untuk mencari nama unsur yang diberikan simbol atomnya. Jika suatu elemen gak memiliki awalan, maka asumsikan subskribnya adalah '1'. 

Adapun ketentuan awalan yang berlaku pada masing-masing senyawa, yakni:

  • Mono : 1 (satu)
  • Di : 2 (doa)
  • Tri : 3 (tiga)
  • Tetra : 4 (empat)
  • Panca : 5 (lima)
  • Heksa : 6 (enam)
  • Hepta : 7 (tujuh)
  • Okta : 8 (delapan)
  • Nona : 9 (sembilan)
  • Deka : 10 (sepuluh)
  • Undeka : 11 (sebelas)
  • Dodeka : 12 (dua belas)

Sebagai contoh senyawa yang dinamakan dengan sistem penamaan ini ada CO merupakan gabungan karbon dan oksigen yang diasumsikan '1'. maka dinamakan karbon monoksida. 

2. Penamaan senyawa ionik

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, senyawa ionik memiliki dua kutub. Kutub tersebut yaitu kation alias ion positif yang didapat dari senyawa logam dan ion negatif anion yang berasal dari senyawa non logam. Nah, kamu perlu mengidentifikasi keduanya sebelum menentukan nama senyawa ionik. 

Berbeda dengan senyawa kovalen, senyawa ionik gak menggunakan awalan dalam penamaan. Berdasar tata nama IUPAC, kamu bisa mengikuti panduan berikut untuk menyusun nama senyawa ionik.

nama senyawa logam + nama senyawa non logam + 'ida'

Contoh senyawa yang termasuk kategori ini yaitu MgF2. Senyawa tersebut merupakan gabungan magnesium dan dua fluorin. Karena magnesium termasuk logam, maka disebutkan di awal lalu menjadi magnesium fluorida. 

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Konduktor? Umum Dijumpai di Sekitar Kita

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya