TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu LGBTQ? Berikut Penjelasan dan Macam-Macamnya

Istilah yang mencakup berbagai orientasi seks dan gender

ilustrasi LGBTQ (pexels.com/Sharon McCutcheon)

Pembahasan LGBTQ semakin sering terdengar di kalangan masyarakat Indonesia. Meski masih dianggap sebagai isu sensitif, gak sedikit yang mengambil langkah berani untuk lebih terbuka. Di sisi lain, beberapa menganggap hal ini adalah privasi masing-masing. 

Di tengah hingar-bingar istilah dan akronim tersebut, gak sedikit pula yang masih bertanya-tanya, apa itu LGBTQ? Yuk, ketahui penjelasan seputar orientasi seksual dan identitas gender tersebut di artikel ini!

Mengenal orientasi seksual dan identitas gender

ilustrasi lgbtq+ (pexels.com/Anna Shvets)

Dilansir Planned Parenthood, orientasi seksual merupakan preferensi dengan siapa kamu tertarik dan ingin menjalin hubungan. Hal ini meliputi ketertarikan secara romantik, emosional, maupun seksual. Orientasi seksual di antaranya ada gay, lesbian, straight, biseksual, aseksual, dan lainnya.

Adapun identitas gender bukan membahas keterkaitan, melainkan bagaimana individu menganggap dirinya sendiri. Misalnya, perempuan, laki-laki, genderqueer, transgender, dan sebagainya. Identitas gender gak selalu sama dengan jenis kelamin biologis saat lahir. 

Orientasi seksual dan identitas gender mungkin berubah atau bertahan seumur hidup. Beberapa individu mungkin merasa gak cocok dengan 'pelabelannya', sehingga terus mencari identitasnya. Bahkan jika gak ingin mendapat label apapun pun bukan masalah, kok. 

Baca Juga: Sudah Benarkah Pemahamanmu Soal Seks? Coba Cek 20 Istilah Ini Dulu

Apa itu LGBTQ?

ilustrasi rainbow (pexels.com/sharon mccutcheon)

LGBTQ merupakan singkatan dari lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer. Ada kalanya istilah ini dituliskan lebih panjang yakni LGBTQIA+ yang meliputi interseks dan aseksual. Tanda 'plus' di belakang istilah mewakili identitas seksual lainnya, seperti panseksual

Dilansir Very Well Mind, empat huruf pertama (LGBT) merupakan singkatan yang telah digunakan sejak 1990-an. Istilah ini terus bertambah seiring keterbukaan untuk memberikan representasi dengan lebih baik. Meski demikian, secara keseluruhan istilah LGBTQ+ digunakan untuk mewakili beragam orientasi seksual dan ekspresi gender.

Adapun kepanjangan dari masing-masing huruf mewakili identitas tertentu, seperti:

L - Lesbian, yakni istilah yang merujuk ketertarikan seksual dan romantis antara sesama perempuan. Istilah ini diambil dari pulau di Yunani yang bernama 'Lesbos' yang merupakan rumah bagi Sappho (abad ke-6 SM). Sappho adalah seorang penyair perempuan yang menyatakan cintanya pada anak perempuan. 

G - Gay. Dilansir The Gospel Coalition, kata gay awalnya diartikan sebagai perasaan 'tanpa beban', 'bahagia', atau 'cerah dan mencolok'. Baru mulai tahun 1960-an, istilah ini digunakan untuk menggambarkan seorang laki-laki yang tertarik pada laki-laki. Beberapa menggangap ini sebagai alternatif 'homoseksual' yang dianggap terlalu kritis. Dalam praktiknya, gay juga sering digunakan untuk semua kelompok LGBTQ.

B - Biseksual merupakan istilah untuk mewakili seseorang yang tertarik pada dua jenis kelamin atau dua gender berbeda. Manifesto Biseksual pada 1990 juga merujuk pada biseksual untuk individu yang tertarik kepada transgender, biner, dan non-biner. Meski demikian, ada istilah panseksual yang mendeskripsikan individu yang menyukai berbagai jenis identitas seksual.

T - Transgender, merujuk individu yang identitas gendernya berbeda dari harapan sosial untuk jenis kelamin fisik yang mereka miliki sejak lahir. Dalam komunitas LGBTQ, identitas gender mengacu pada tingkat maskulinitas dan feminitas dan berbeda dari sisi jenis kelamin biologis (alat kelamin, kromosom, dll).

Q - Queer merupakan istilah untuk individu yang bukan heteroseksual, heteronormatif, atau gender-biner. Penggunaan queer pun bervariasi dan dapat mencakup panseksual, pomoseksual, interseksual, genderqueer, orang aseksual dan autoseksual, bahkan praktisi BDSM, hingga poliamori.

Huruf dalam istilah LGBTQ pun terus bertambah dan makin bervariasi dari waktu ke waktu. Misalnya, tambahan 'U' untuk 'unsure', 'SA' untuk 'straight allies', 'H' untuk 'HIV affected' dan banyak lainnya. Kamu mungkin menemui  LGBTQQIP2SAA,  LGBTIQ, sebagai variasi LGBTQ.

Mengapa istilah LGBTQ penting?

ilustrasi bendera LGBTQ+ (unsplash.com/Stavrialena Gontzou)

Jangankan LGBTQ secara keseluruhan, tanda 'plus' di akhirnya saja sangat penting. Ini karena hadirnya istilah tersebut bertujuan untuk mewakili keragaman identitas seksual dan gender. Penambahan 'plus' di belakang pun menunjukkan bahwa istilah ini bisa digunakan untuk semua individu. 

Meski demikian, ada nilai-nilai yang ingin disampaikan dari penggunaan istilah LGBTQ+, seperti halnya:

  1. Inklusivitas. Penggunaan akronim sebagai cara mengenali identitas gender dan orientasi seksual yang berbeda. Istilah ini sama halnya dengan heteroseksual dan memungkinkan mendapatkan pengakuan yang lebih besar oleh masyarakat
  2. Visibilitas. Adanya istilah LGBTQ diharapkan membentuk rasa bangga akan identitas individu, sehingga meningkatkan kesejahteraan mental dan mengurangi diskriminasi.

Salah satu dampak positif adanya terminologi yakni adanya kesempatan terlibat dalam advokasi politik. Solidaritas sosial dalam dan antar kelompok digunakan untuk meningkatkan visibilitas, memerangi diskriminasi, termasuk menekan undang-undang anti-diskriminasi dan kesetaraan. 

Untuk mendukung penyuaraan LGBTQ+, terdapat aktivitas khusus yang dinamakan 'Pride Month'. Aktivitas yang digunakan sebagai momen peristiwa relawan LGBTQ di The Stonewall Inn, Greenwich Village, New York, ini bertujuan untuk menghilangkan stereotip negatif terhadap kaum LGBTQ+. 

Baca Juga: Mengenal Sejarah PRIDE Month, Bulan Spesial Bagi Kelompok LGBTQ

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya