Jawaban apakah aman naik pesawat saat cuaca buruk dilatarbelakangi oleh banyak faktor. Faktor pertama tentu berkaitan dengan konstruksi fisiknya.
Pesawat modern dirancang tahan terhadap badai, angin kencang, turbulensi, bahkan sambaran petir. Angin kencang tidak akan menyebabkan pesawat jatuh dari langit. Begitu pula dengan hujan lebat, tidak akan menyebabkan badan pesawat rusak.
Namun, faktanya, US National Weather Service menyebutkan bahwa pesawat terbang yang melayani penerbangan komersial rata-rata disambar petir 1-2 kali per tahun. Lantas, bagaimana hal tersebut bisa dikatakan tidak terlalu memengaruhi penerbangan?
Dilansir Simple Flying, badan pesawat bertindak sebagai sangkar faraday atau ruang tertutup yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Nantinya, listrik yang muncul dialirkan melalui bagian luar. Di samping itu, beberapa pesawat pun dilengkapi elemen penghantar untuk mengarahkan arus. Berkat hal tersebut, pesawat mampu terbang di tengah cuaca buruk.
Lebih lanjut, pilot pun memiliki pengetahuan terkait kondisi cuaca. Sebagai pemegang kemudi, pilot juga tahu jenis turbulensi yang harus diantisipasi sehingga paham kapan harus menghindari badai. Dalam prosesnya, pilot bekerja sama dengan stasiun layanan penerbangan berdasar data layanan cuaca nasional untuk mengetahui berbagai hal terkait cuaca. Termasuk di antaranya titik embun hingga jarak pandang. Hal ini tentu bisa menjadi penolong saat penerbangan.