TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Cara Merawat Kucing yang Benar agar Sehat dan Aktif

Pawrents wajib tahu!

ilustrasi kucing (pexels.com/Brixiv)

Bagaimana cara merawat kucing yang benar, ya? Apakah cukup dengan menyediakan makanan dan minumannya? Tentu gak begitu, ya, Fwends. Cara merawat kucing yang benar meliputi beberapa persiapan, menyediakan kebutuhan dasar, hingga melakukan treatment rutin.  

Prinsip dasarnya tentu saja memastikan kesejahteraan hewan. Sama seperti manusia, kucing pun berhak mendapatkan kehidupan yang layak sehingga perlu tanggung jawab dari pemiliknya. Lantas, apa saja yang perlu dipenuhi saat merawat kucing?

Cara merawat kucing yang benar

Kucing di rumah, tak sekadar hewan peliharaan, tetapi bisa juga menjadi teman. Bahkan, kucing dapat menghiburmu ketika sedih. Oleh karenanya, penting untuk memperlakukan anabul sebaik mungkin. 

Sebagai pemilik, kamu gak harus memborong semua benda khusus kucing yang ada di e-commerce untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, setidaknya penuhi kebutuhan dasar yang menunjang kehidupan anabul. 

1. Alat sehari-hari

ilustrasi kucing dengan kalung (pexels.com/Sami Aksu)

Beberapa basic needs yang diperlukan oleh kucing meliputi beberapa hal berikut:

  • Litter box dan serok kotoran
  • Mangkuk air dan makanan
  • Tempat tidur
  • Sikat dan pasta gigi
  • Pemotong kuku dan sisir
  • Leash dan harness, apabila kamu ingin mengajak anabul jalan-jalan sore dengan aman
  • Kandang dan cat carrier

Kebutuhan di atas akan kamu perlukan sebagai langkah cara merawat kucing yang benar. Contohnya, litter box yang merupakan tempat kucing untuk buang air. Ini sangat diperlukan, kecuali kucing bisa mengakses area berpasir atau tanah di sekitar rumah. 

Berbagai kebutuhan tersier juga boleh diberikan, ya. Misalnya, mainan atau cat scratch. Selain itu, pengikir kuku kucing mungkin perlu disediakan agar anabul gak garuk-garuk sofa atau perabot rumah lainnya.

Jika anabul sering keluar rumah, berikan kalung dengan tanda pengenal. Usahakan pilih bahan yang mudah kering ketika basah, ya. Plus, berikan nomor ponsel yang bisa dihubungi untuk berjaga-jaga apabila si kucing nyasar.

Baca Juga: 7 Cara Mengobati Kucing Flu agar Cepat Sembuh, Lakukan Segera!

2. Beri makanan berkualitas dan sediakan air segar setiap hari

Makanan berkualitas merupakan kebutuhan dasar kucing. Namun, berkualitas gak harus selalu mahal, ya. Dalam pemilihannya, sesuaikan pula dengan bujet. Terpenting, kucing pun lahap dengan makanannya. Di samping itu, pastikan kucing gak menunjukkan gelagat  malas makan atau diare dan muntah.

Selain itu, sediakan pula air putih matang setiap hari. Perlu diketahui bahwa kucing menyukai minuman segar. Jadi, selalu pastikan untuk mengganti air tersebut selang beberapa waktu. Jika anabul terlihat enggan minum dengan menunduk, coba menggunakan water fountain agar postur tubuh kucing lebih mudah untuk menenggak air.

3. Jaga kebersihan litter box

ilustrasi litter box kucing (unsplash.com/litter robot)

Kucing salah satu hewan sensitif dengan segala hal, termasuk kebersihan toiletnya. Jika harus berebut dengan kucing lain, bisa jadi anabul pip atau pup sembarangan. Alhasil, kamu pun harus kerja ekstra untuk membersihkannya. 

Guna menghindari hal ini, sediakan litter box lebih dari satu jumlah kucing. Misalnya, ada dua kucing di rumah, maka sediakan tiga litter box. Selain itu, serok kotoran dengan rutin, dua kali setiap hari untuk menjaga kebersihan boks pasir.

4. Jaga kebersihan gigi dan kuku kucing

Sama seperti manusia, kucing bisa mengembangkan karang pada giginya. Jika gak dibersihkan secara rutin hal ini dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan gigi. Selain itu, bakteri yang terkumpul di gigi kucing berisiko masuk ke aliran darahnya dan berkontribusi terhadap penyakit lainnya.

Bukan hanya gigi, kuku anabul pun harus rutin dijaga kebersihannya. Hal ini dilakukan sebagai bagian cara merawat kucing yang benar. Terutama jika anabul merupakan kucing indoor, memotong kuku secara rutin membantu mengurangi kebiasaan mencakar yang menimbulkan luka. 

Sebagai alternatif, kamu juga bisa menyediakan papan untuk menggaruk. Dengan begitu, anabul tetap bisa menghilangkan sisa kuku lama tanpa harus menyisakan ‘ukiran’ pada furnitur di rumah.

5. Jadwalkan kunjungan rutin ke dokter hewan

ilustrasi kucing disuntik (freepik.com/prostooleh)

Membawanya ke dokter hewan juga menjadi bagian penting ketika memelihara kucing. Meski gak sakit sekalipun, membawa anabul memeriksakan diri sangat dianjurkan. Dengan begitu, kamu sebagai pemilik dapat mengetahui kondisi hewan peliharaan.

Pemeriksaan bisa dilakukan bersamaan dengan jadwal vaksinasi. Agendakan kunjungan ke dokter guna memberikan vaksinasi sekaligus pembersihan karang anabul. Jika perlu, tambahkan obat cacing dan obat kutu pada perawatan kucing sesuai instruksi dokter.

Baca Juga: Kenapa Kucing Muntah Makanan, Apakah Pertanda Serius?

6. Steril dan memandulkan kucing

Sebagai pemilik kucing, kamu tentu juga ikut bertanggung jawab terhadap anak-anak dari anabul. Tentunya kamu gak bisa menelantarkan anak kucing peliharaan begitu saja, dong. Oleh karenanya, cara merawat kucing yang benar berikutnya adalah memandulkannya jika memang gak berencana memelihara lebih banyak hewan.

Dengan melakukan steril atau pemandulan, kamu dapat membantu kucing terhindar dari risiko kanker rahim, kanker ovarium, dan tumor payudara. Khususnya pada kucing betina. Adapun pada kucing jantan, metode ini bisa mengurangi risiko kanker testis dan beberapa masalah prostat.

Selain itu, pemandulan juga membantu anabul hidup lebih sejahtera karena gak menghabiskan banyak waktu untuk kawin. Dengan sterilisasi, kamu pun berkontribusi untuk mengontrol jumlah populasi kucing yang terus meningkat.

7. Perawatan bulu

ilustrasi kucing anggora grooming (pexels.com/Gustavo Fring)

Bulu merupakan salah satu pesona dari anabul satu ini. Gak heran jika memperhatikan bulu termasuk cara merawat kucing yang benar, mendasar, dan harus dilakukan. Kucing termasuk hewan yang mandiri, termasuk perihal membersihkan dirinya. Namun, hobi menjilatnya mungkin membuat sebagian bulu ikut tertelan.

Hal tersebut dapat memicu muntah atau kondisi yang dinamakan hairball. Guna menghindarinya, rutin sisir bulu-bulu kucing serta mandikan dalam waktu tertentu. Ini dilakukan untuk menjaga bulu dan kulit tetap sehat.

Baca Juga: Cara Memberi Makan Anak Kucing yang Baru Lahir Tanpa Induk

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya