TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ajaib, 8 Spesies Hewan Diduga Punah Ini Muncul Kembali

Seolah bangkit dari kematian

popsci.com

Akibat ulah manusia yang merusak ekosistem dan melakukan perburuan liar, sejumlah hewan menjadi punah. Seperti burung dodo, harimau Tasmania, sapi laut Steller dan masih banyak lagi. Ada pula hewan-hewan yang diprediksi telah punah, namun hewan ini ditemukan kembali bertahun-tahun setelahnya dalam kondisi hidup!

Mau tahu, hewan-hewan apa saja yang seolah bangkit dari kematian? Dan bagaimana kondisinya saat ini? Geser layarmu ke bawah untuk membaca!

1. Ular malam Clarion

sci-news.com

Ular bernama latin Hypsiglena unaocularus ini pertama kali ditemukan di tahun 1936 oleh  William Beebe, seorang naturalis terkenal saat mengunjungi pulau Clarion di Meksiko. Lalu, ia memasukkan ular ini ke dalam toples dan berniat untuk menelitinya. Saat kunjungan kedua ke pulau Clarion, Beebe gagal menemukan ular ini.

Kejadian ini dianggap sebagai kesalahan label dan akhirnya ular ini dilupakan. Lalu, di tahun 2013 tim herpetologis yang dipimpin oleh Dr Daniel Mulcahy ingin menemukan spesies ular ini. Mereka akhirnya menemukan 11 ular yang cocok dengan deskripsi yang ditulis oleh Beebe di tahun 1936. Ternyata, ular itu tidak benar-benar punah!

2. Cuban solenodon

newsweek.com

Percaya gak, kalau hewan bernama Cuban solenodon ini hidup sejak zaman dinosaurus? Ketika seluruh dinosaurus mati akibat asteroid yang menabrak bumi, hewan sejenis tikus ini selamat dan tetap hidup! Sedihnya, habitat Cuban solenodon dihancurkan pada pertengahan 1900-an, ungkap laman Ranker.

Tak lama, pertumbuhan anjing dan kucing semakin masif dan mengancam populasi hewan ini. Lalu, di tahun 1970-an, para ahli meyakini bahwa mamalia ini telah punah. Puluhan tahun dianggap punah, akhirnya hewan ini ditemukan kembali di tahun 2003 oleh peneliti! Kini, upaya konservasi sedang dilakukan untuk menyelamatkan Cuban solenodon.

3. Tokek jambul Kaledonia Baru

wallpaperflare.com

Banyak spesies unik ditemukan di pulau Kaledonia Baru di lepas pantai Australia. Salah satu hewan yang tinggal di sana adalah tokek jambul Kaledonia Baru. Tokek ini pertama ditemukan di tahun 1866 oleh Alphone Guichenot, seorang ahli ilmu hewan asal Prancis. Namun tiba-tiba tokek ini 'hilang' dan dianggap punah.

Kabar baiknya, tokek ini ditemukan kembali di tahun 1994 oleh tim ekspedisi yang dipimpin oleh Robert Seipp, jelas laman Ranker. Setelah ditemukan, para ilmuwan mulai membiakkan tokek ini secara serius. Tujuannya, supaya jumlah populasinya meningkat. Ancaman terbesar bagi tokek ini adalah serangan semut api (Wassmania auropunctata).

Baca Juga: 5 Hewan yang Telah Punah Ini Rencananya Akan Dibangkitkan Kembali

4. Takahe

nzbirdsonline.org.nz

Selandia Baru punya banyak binatang endemik unik, salah satunya ialah takahe (Porphyrio hochstetteri). Burung yang tak bisa terbang ini dinyatakan punah di tahun 1851, ungkap laman Ranker. Lalu, di tahun 1948 Geoffery Orbell memimpin ekspedisi Pegunungan Murchison di Fiordland dan menemukan burung takahe kembali.

Sedihnya, populasi burung takahe di tahun 2011-2012 diperkirakan tinggal 276 burung saja, terang laman New Zealand Birds Online. Burung takahe terancam oleh iklim yang dingin serta persaingan makanan dengan rusa merah. Saat ini, ilmuwan masih bekerja keras untuk meningkatkan populasi burung ini.

5. Ikan Coelacanth

1843magazine.com

Ikan coelacanth terlihat seperti ikan purba. Para ahli paleontologi beranggapan bahwa ikan ini telah punah di zaman kapur akhir, sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Sampai akhirnya, di tahun 1938, ikan coelacanth tiba-tiba muncul di jaring nelayan di Afrika Selatan, ungkap laman Ranker. Tentu saja, kemunculan ikan ini disambut gembira oleh para ilmuwan.

Tidak disarankan untuk menjadikan ikan coelacanth untuk dimakan. Dagingnya mengandung minyak, urea, ester lilin dan senyawa lain yang sulit dicerna dan bisa memicu diare. Jumlahnya bergantung spesies, misalnya L. chalumnae yang hanya berjumlah 500 ekor dan L. menadoensis yang jumlahnya sekitar 10 ribu ekor.

6. Serangga tongkat Pulau Lord Howe

theconversation.com

Serangga bernama latin Dryococelus australis ini dikenal berkat warnanya yang hitam legam dan tidak bisa terbang. Berasal dari Pulau Lord Howe, pulau terpencil dan berbatu di lepas pantai Australia. Serangga yang dijuluki sebagai lobster pohon ini diperkirakan punah di tahun 1920, lalu ditemukan kembali di tahun 2001.

Penemuannya pun cukup unik. Peneliti menemukan koloni serangga ini di bawah sebuah pohon. Koloninya berjumlah 24 ekor serangga.

Penemuan ini disambut gembira dan langsung dilakukan upaya konservasi. Di tahun 2016, Kebun Binatang Melbourne berhasil menetaskan 13.000 telur hewan ini.

7. Burung Jerdon's Babbler

hbw.com

Siapa sangka kalau burung ini sempat dianggap punah? Burung Jerdon's Babbler terakhir kali dilihat di tahun 1941 di padang rumput di sekitar Myitkyina, Myanmar.

Tak lama kemudian, burung ini dianggap punah. Lalu, di tahun 2013, populasi burung bernama latin Chrysomma altirostre ini ditemukan oleh peneliti, ujar Handbook of the Birds of the World.

Diperkirakan, jumlah burung ini sekarang tinggal 10 ribu ekor saja. Menurut IUCN Red List, burung Jerdon's Babbler masuk dalam kategori Vulnerable.

Penyebabnya ialah perusakan habitat dan pengalihan lahan tempat mereka tinggal. Tentunya, manusia turut berkontribusi dalam penurunan populasi burung ini.

Baca Juga: Daftar Status Hewan yang Terancam Punah di 2019 Menurut IUCN Red List

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya