TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Tanaman Buah Penyerap Karbon Dioksida Terbanyak, Bisa Lawan Polusi!

Bisa ditanam secara tabulampot dan buahnya bergizi tinggi

ilustrasi menanam tanaman buah dalam pot (pexels.com/ Thirdman)

Polusi udara menjadi salah satu peristiwa memprihatinkan di Indonesia. Polusi udara mengandung berbagai bahan polutan. Contoh polutan yang sering disepelekan masyarakat adalah karbon dioksida (CO2). Kalian tahu tidak, karbon dioksida yang jumlahnya tidak terkendali memicu pemanasan global? Peristiwa itulah yang menyebabkan Indonesia mengalami perubahan iklim, cuaca, dan musim yang ekstrem. 

Demi mengurangi polusi udara, kamu bisa melakukan langkah kecil seperti menanam buah di sekitar rumah. Selain mampu menekan jumlah karbon dioksida yang tinggi, buahnya bisa dikonsumsi serta memenuhi kebutuhan vitamin tubuh. Tanaman ini bisa dibudidayakan secara tabulampot menggunakan polybag, planterbag, atau barang bekas lainnya. Penasaran, kan? Simak ulasan di bawah ini, ya!

1. Matoa (Pometia pinnata) 

ilustrasi tanaman matoa yang sudah berbuah (flickr.com/ Cerlin Ng)

Adakah yang suka dengan buah matoa? Buah yang berasal dari Papua ini memiliki citarasa manis seperti kelengkeng, lho! Tanaman matoa mudah tumbuh di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Bibitnya bisa kita peroleh melalui biji dan pencangkokan. Apabila menanam dari biji, sebaiknya disemaikan terlebih dahulu, ya!

Matoa berbuah satu kali dalam setahun. Namun buahnya memiliki banyak khasiat, salah satunya yaitu mengandung antioksidan untuk melawan radikal bebas. Dilansir Bangkabarat, tanaman matoa mampu menyerap karbon dioksida sebesar 329,76 (kg/pohon/tahun). Fix, pohon matoa bisa jadi ‘mesin’ oksigen, nih!

2. Nangka (Artocarpus heterophyllus) 

ilustrasi tanaman nangka yang sudah berbuah (flickr.com/ Antefixus21)

Tanaman nangka berasal dari India dan mudah tumbuh di mana saja. Nangka bisa dibudidayakan secara generatif (melalui biji) dan vegetatif (melalui pencangkokan, okulasi, stek). Jika ditanam melalui biji, tanaman akan mulai berbunga pada umur sekitar 2-8 tahun, sedangkan jika lewat vegetatif mulai berbunga pada umur 2-4 tahun. Walaupun lebih cepat berbunga, nangka yang ditanam dari vegetatif rawan gagal tumbuh.

Buah nangka memiliki antioksidan yang berguna untuk melawan efek paparan sinar matahari, namun buah ini tidak cocok dikonsumsi untuk penderita lambung. Daun nangka juga bermanfaat, lho! Daunnya bisa mengobati luka dan penyakit kulit. Dilansir Bangkabarat, tanaman ini mampu menyerap karbondioksida sebanyak 126,51 (kg/pohon/tahun). Tak kalah hebat, kan?

3. Sirsak (Annona muricata) 

ilustrasi tanaman sirsak yang sudah berbuah (flickr.com/ Yago1 8k)

Sirsak merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika. Kita bisa memperoleh bibit sirsak melalui generatif (biji) dan vegetatif (okulasi, sambung pucuk, cangkok). Apabila kita menanam sirsak menggunakan polybag, sebaiknya memakai bibit dari vegetatif, ya! Mengapa? Karena lebih cepat berbuah.

Tanaman sirsak dapat menyerap karbondioksida sebesar 75,29 (kg/pohon/tahun). Khasiat buah sirsak sangat banyak seperti meningkatkan sistem imun, mempercepat pemulihan dari flu, menyehatkan jantung, serta cocok untuk diet. Jika kamu ingin buah yang manis asam dan menyegarkan, sirsak adalah jawabannya.

Baca Juga: Kini Karbondioksida Bisa Diubah Jadi Bahan Bakar, Kabar Baik Buat Lingkungan!

Writer

Nurul Sugiyanti

Belajar terus, terus belajar @nurul_sgynt

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya