TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Pemanasan Global, Manusia pun Merasakan Efeknya

Ayo, lakukan perubahan!

ilustrasi demo pemanasan global (pexels.com/markus spiske)

Bumi adalah planet tempat tinggal bagi para makhluk hidup, termasuk manusia. Namun, saat ini kondisi bumi sudah sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan adanya pemanasan global. Tanpa disadari, ada aktivitas sehari-hari justru dapat memperparah kerusakan bumi.

Lantas, apa sebenarnya pemanasan global? Lalu, bagaimana akhirnya bumi bisa mengalami dan membahayakan kehidupan di dalamnya? Simak penjelasannya di bawah, ya! 

Pengertian pemanasan global

Dilansir Climate NASA, pemanasan global adalah istilah untuk pemanasan sistem iklim bumi secara jangka panjang. Peristiwa ini merupakan pengamatan sejak periode pra-industri (antara 1850 dan 1900), sebagai hasil dari aktivitas manusia. Pemanasan global terbentuk akibat naiknya tingkat gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer bumi.

Sejak periode pra-industri, peneliti memperkirakan aktivitas manusia telah membuat peningkatan suhu rata-rata global bumi sekitar 1 derajat Celsius dan terus bertambah 0,2 derajat Celsius per dekade. Jadi, gak heran kalau dulu main ke desa masih adem, tapi sekarang sudah sama panasnya seperti di kota. 

Istilah pemanasan global sering digunakan secara bergantian dengan perubahan iklim. Namun, sejatinya, perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam pola cuaca rata-rata yang telah menentukan iklim lokal, regional, dan global bumi. Ini merupakan salah satu dari dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global.

Baca Juga: Indah, 9 Fenomena Atmosfer yang Paling Jarang Terjadi

Penyebab pemanasan global

ilustrasi penyebab pemanasan global (unsplash.com/Kouji Tsuru)

Ketika atmosfer bumi bersih dari polutan, sinar dan radiasi matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi akan lolos ke ruang angkasa. Namun, berabad-abad aktivitas manusia menyebabkan penumpukan karbon dioksida (CO2) dan polutan udara lainnya. Hasilnya, panas matahari yang seharusnya lolos ke ruang angkasa ini justru berkumpul dan mengelilingi bumi. 

Polutan yang memerangkap panas matahari umumnya terdiri dari karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, uap air, dan gas berfluorinasi sintetis. Senyawa-senyawa ini kemudian dikenal sebagai gas rumah kaca dan dampaknya disebut sebagai efek rumah kaca. 

Pada dasarnya, iklim bumi terus berubah-ubah selama 800.000 tahun terakhir. Dahulu, penyebab utamanya adalah siklus alam dan fluktuasi. Namun, pada era pemanasan global saat ini secara langsung disebabkan oleh aktivitas manusia.

Terlebih oleh pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, bensin, dan gas yang mengakibatkan efek rumah kaca parah. Natural Resource Defence Council menyebutkan, penyumbang terbesar efek rumah kaca adalah sarana transportasi sebanyak 29 persen, produksi listrik 28 persen, dan aktivitas industri 22 persen.

Dampak pemanasan global

ilustrasi beruang kutub yang terancam punah (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Pemanasan global merupakan ancaman terbesar bagi makhluk hidup di bumi. Bisa dikatakan kalau pemanasan global merupakan salah satu bencana alam. Lalu, dampak apa saja yang diakibatkan oleh terjadinya bencana alam?

Dilansir dari National Geographic, berikut adalah dampak pemanasan global.

1. Terjadinya perubahan iklim

Pernah merasa mengapa makin lama, keluar rumah makin panas? Terik yang menyinari terasa sangat membakar kulit. Bahkan jika kamu main ke daerah pegunungan, suhu dingin gak lagi terasa sama ketika waktu kecil? Inilah dampak terbesar akibat pemanasan global yaitu terjadinya perubahan iklim.

Suhu di bumi akan menjadi lebih panas. Peningkatan suhu di bumi akan menyebabkan pergantian musim menjadi tidak stabil. Kadang satu musim bisa lebih lama atau lebih cepat. Jadi, jangan heran kalau hujan turun bulan Juli dan gak sama sebagaimana yang dipelajari ketika di dalam kelas. 

2. Kutub bumi mencair

Sebagaimana diketahui, suhu bumi yang meningkat menyebabkan panas berlebih. Dampaknya, kutub di bumi pun ikutan mencair. Salju di kutub yang berubah menjadi cair ini menyebabkan permukaan air laut mengalami kenaikan.

Akibatnya, beberapa daerah akan rutin mengalami kebanjiran. Selain itu, pulau-pulau kecil akan ikut tenggelam karena permukaan air laut yang terus meninggi. Bahkan di Indonesia yang memiliki jutaan gugus pulau pun ikut terancam. Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memperkirakan, hingga 2030 saja, setidaknya akan ada ribuan pulau tenggelam akibat pemanasan global.

3. Produksi pertanian menurun

Suhu panas yang tinggi dapat menyebabkan kekeringan di beberapa daerah. Hal ini dapat menyebabkan tanaman pertanian menjadi mati, karena gak mendapat air yang cukup. Tanah pun berpotensi menjadi kurang subur. 

Akibatnya, produksi pertanian mengalami penurunan karena pemanasan global. Dalam jangka panjang, krisis lingkungan akan berdampak pada kurangnya bahan makanan akibat produksi pertanian yang menurun.

4. Kepunahan hewan

Terjadinya pemanasan global dapat meningkatkan risiko kepunahan hewan. Hal ini disebabkan, karena beberapa hewan akan bermigrasi akibat perubahan habitat. Bagi hewan yang gak bisa beradaptasi akan perubahan habitat, bisa mengalami kepunahan.

Misalnya saja, karena suhu bumi yang semakin meninggi, salju di kutub pun ikut mencair. Akibatnya, beruang kutub gak lagi punya tempat hidup. Ia pun gak bisa bertahan di lingkungan dengan cuaca panas sehingga sangat berpotensi mengalami kepunahan.

5. Menimbulkan penyakit pada manusia

Efek pemanasan global gak hanya menyebabkan suhu di bumi mengalami peningkatan. Pemanasan global juga dapat memicu beberapa penyakit, misalnya stres, stroke, hingga busung lapar.

Iklim yang berubah akibat pemanasan global juga dapat menyebabkan peningkatan populasi nyamuk. Akhirnya, kasus demam berdarah pun semakin menjadi-jadi. 

Baca Juga: 6 Fakta, Akibat, dan Cara Mengurangi Efek Rumah Kaca

Verified Writer

Xehi Dekirty

A person who wants to live in peace

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya