Gawat! Pemanasan Global Makin Menggila, Jutaan Burung Mati karenanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu kematian massal terbesar dalam sejarah kembali terjadi belakangan ini. Adalah burung laut yang harus menjadi korban di balik kematian tersebut. Pasalnya, burung-burung tersebut mati secara bersamaan dalam jumlah yang sangat banyak dikarenakan oleh suhu air laut yang panas.
Usut punya usut, ternyata laut yang panas kini sudah berdampak berbahaya pada ekosistem laut sehingga membuat hewan seperti burung laut mati. Mau tahu kenapa bisa seperti itu dan berapa banyak burung laut yang mati, baca terus sampai selesai ya.
1. 1 juta burung laut mati selama kurang dari setahun
The Guardian melaporkan bahwa jumlah burung laut yang mati karena panasnya suhu laut mencapai 1 juta. Adapun kematian tersebut terjadi dalam kurun waktu tidak mencapai 1 tahun. Praktis, fenomena ini menjadi salah satu kematian massal terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah.
2. Laut yang panas terjadi pertama kali pada tahun 2013
Rupanya, pertama kalinya suhu laut menjadi panas terjadi pada 2013 silam. Sejak itu, suhu laut terus meningkat. Apalagi pada 2015 hingga 2016 fenomena cuaca yang biasa disebut El Nino terjadi, sehingga kini suhu laut bertambah panas.
Sebagai informasi, suhu yang panas tersebut bertahan di dalam air, bukan di permukaannya. Jadi, badai pun akan sulit untuk membantu suhu air laut yang panas tersebut kembali ke suhu normalnya.
3. Hanya ada 62 ribu burung laut yang ditemukan mati di pantai
Dalam jurnal Plos One yang diterbitkan oleh para peneliti dari University of Washington, burung laut mati yang ditemukan di pinggir pantai karena panasnya laut hanya mencapai 62 ribu.
Menurut mereka, itu hanya sebagian kecil saja. Sedangkan sisanya ada di laut, di mana setiap 1 kilometer dari pantai selalu ditemukan 4 ribuan bangkai burung laut.
Baca Juga: Ngeri, Ini 7 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Perubahan Iklim Global!
4. Mati karena kelaparan
Editor’s picks
Akibat dari panasnya suhu laut, maka ikan predator seperti salmon jadi meningkatkan porsi makanannya. Sayangnya, makanan salmon dan burung laut sama persis, yakni ikan-ikan kecil.
Dikarenakan salmon makan ikan kecil dengan sangat banyak, maka stok makanan untuk burung laut semakin menipis. Alhasil, banyak di antara mereka yang mati kelaparan.
5. Populasi burung laut terus menurun drastis
Karena kekurangan makanan, maka burung laut jadi kesulitan dalam bereproduksi, demikian dilansir dari CNN. Oleh karena itu, populasi burung laut semakin menurun secara drastis karena kelahirannya tidak sebanding dengan kematiannya.
Terlebih, para peneliti tidak yakin kalau populasi burung laut bisa kembali seperti semula. Sebab, tren pemanasan global yang terjadi ini belum bisa diatasi sehingga laut akan tetap panas, atau mungkin semakin panas.
6. Hewan lain juga mati karenanya
Tidak hanya burung laut yang terkena imbasnya. Bagaimana tidak, rupanya hewan-hewan lain seperti singa laut, paus balin, dan tufted puffin (burung laut cantik) juga mengalami hal yang sama karena suhu laut yang semakin panas. Meski demikian, jumlah kematian mereka tidak sebanyak burung laut.
7. Kebanyakan ditemukan di pantai Amerika
Fenomena yang menyedihkan ini terjadi di Amerika Serikat, di mana burung-burung itu ditemukan mati di pinggir pantai. Pantai-pantai yang dimaksud lebih tepatnya berada di Alaska, Washington, Oregon, dan California.
Jadi, itu dia dampak dari pemanasan global yang menyebabkan suhu laut meningkat sehingga menyebabkan kematian pada hewan. Ayo turut berpartisipasi dalam menanggulangi pemanasan global agar burung laut yang mati tidak semakin banyak!
Baca Juga: 7 Makanan Favoritmu yang Terancam Punah Akibat Pemanasan Global, Siap?