Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Apa Fungsi Tanduk Jerapah (pexels.com/Luke Seago)

Intinya sih...

  • Tanduk jerapah adalah ossicone, bukan tanduk biasa. Jerapah jantan dan betina sama-sama memiliki ossicone sejak lahir.
  • Ossicone adalah tulang rawan yang mengeras menjadi tulang dan ditutupi kulit. Fungsinya sebagai struktur pendukung dan senjata bertarung.
  • Jerapah bukan satu-satunya mamalia yang memiliki ossicone, okapi juga memiliki ossicone pada bagian kepalanya.

Selama ini, jerapah dikenal sebagai hewan tertinggi di daratan. Ya, mamalia ruminansia ini memiliki tinggi rata-rata sekitar 5,5 m, menjadikannya hewan darat tertinggi dan salah satu hewan terbesar di planet ini. 

Masih banyak hal menarik lainnya tentang jerapah, mulai dari lehernya yang sangat panjang, bintik unik pada tubuhnya, kecepatan larinya, tendangannya yang kuat, dan masih banyak lagi. Namun, satu hal yang mungkin jarang orang perhatikan pada jerapah adalah fitur mirip tanduk di kepalanya.

Ya, jika kamu memerhatikan dengan baik, jerapah memiliki tonjolan di kepalanya yang mirip tanduk. Namun, apakah tanduk jerapah sama seperti tanduk pada hewan lain? Apakah tanduk ini memilki fungsi tertentu? Baca terus untuk tahu semua fakta menarik tentang tanduk jerapah.

1. Apa nama tanduk jerapah

ilustrasi tanduk jerapah (pexels.com/Pixabay)

Tanduk jerapah memiliki ciri khas berbulu dan menonjol di kepalanya. Tonjolan ini tidak terlihat seperti tanduk pada umumnya. Memang, ini tidak seperti tanduk pada hewan lain dan juga bukan antena. Lantas, apa sebenarnya tonjolan ini?

Tanduk jerapah dikenal sebagai ossicone. Baik jerapah jantan maupun betina sama-sama memiliki ossicone. Ossicone sudah ada sejak lahir, menjadikan jerapah satu-satunya mamalia yang memiliki tanduk sejak lahir.

Dijelaskan Affrica Freak, tulang ossicone jerapah betina relatif tipis, dengan seberkas rambut menyembul dari atas. Sementara, ossicone jerapah jantan cenderung lebih besar dan tebal serta biasanya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada bulu di bagian atasnya.

2. Terbuat dari apa

ilustrasi anak di kebun binatang (freepik.com/rawpixel.com)

Ada beberapa teori mengenai hal ini. Diterangkan Indlovu River Lodge, kemungkinan besar tanduk jerapah adalah struktur atau adaptasi yang berfungsi sebagai pendukung beberapa fungsi lainnya. Dalam kasus jerapah, para ahli biologi mengetahui bahwa nenek moyang jerapah memiliki tanduk, seperti rusa. 

Tanduk terbuat dari tonjolan tulang yang bisa patah dan tumbuh kembali setiap tahun. Namun, ossicone jerapah bukanlah tanduk sejati, melainkan penonjolan permanen tulang tengkorak. Ossicone sebenarnya adalah tulang rawan yang mengeras menjadi tulang dan ditutupi kulit.

Diyakini, ossicone awalnya merupakan struktur pendukung tanduk mereka. Pada umumnya, hewan bertanduk menggunakan tanduknya untuk bertarung dengan pejantan lain untuk memperebutkan betina selama musim kawin. Namun, karena jerapah bertarung menggunakan leher selama musim kawin alih-alih tanduknya, maka tanduk di bagian atas kepala menjadi tidak berkembang.

3. Fungsi tanduk jerapah

Jerapah, satwa asli Afrika (pixabay.com/ramalholore)

Ossicone jerapah tidak memiliki penampilan yang mengintimidasi seperti tanduk banteng atau rusa. Hewan-hewan lain menggunakan tanduk sebagai senjata untuk berkelahi dengan pejantan dari sesama spesies maupun hewan lain. Dilansir A-Z Animals,  ossicone jerapah mungkin memiliki tujuan yang sama di masa lalu.

Namun, apa sebenarnya fungsi ossicone pada jerapah modern? Sayangnya, para ahli belum mengetahui dengan pasti apa fungsi dari ossicone jerapah. Mungkin, ossicone adalah organ sisa dan lebih berguna bagi nenek moyang jerapah zaman dahulu.

Namun, meskipun ossicone tampaknya tidak berguna saat ini, ossicone  masih memiliki beberapa tujuan kecil, terutama untuk jerapah jantan. Struktur tulang ossicone menambah bobot kepala jerapah. Jerapah jantan bertarung dengan saling mengalungkan leher dan menusukkan ossicone. Dan, mereka membutuhkan beban ekstra dari ossicone untuk menambah kekuatan saat bertarung dengan jerapah jantan lain.

4. Mengidentifikasi spesies

ilustrasi jerapah (pexels.com/Artur Roman)

Selain sebagai senjata bertarung, ossicone juga dapat berguna bagi manusia untuk mengidentifikasi jerapah. Ossione dapat membantu membedakan spesies atau bahkan mengetahui jenis kelamin jerapah. 

Jerapah jantan memiliki ossicone yang lebih tebal dan gundul. Sementara, jerapah betina memiliki ossicone yang lebih tipis dengan sedikit rambut di atasnya.

Sifat ossicone juga dapat membantu manusia membedakan spesies yang berbeda. Beberapa spesies jerapah menumbuhkan ossicone tambahan di kepalanya. 

Diterangkan A-Z Animals, beberapa spesies dapat menumbuhkan hingga lima ossicone di kepalanya. Mereka menumbuhkan benjolan tambahan di belakang benjolan utama dan benjolan kecil tepat di atas pangkal hidung. Jerapah utara dan jerapah reticulated adalah contoh spesies yang cenderung memiliki ossicone ekstra yang menonjol. Fitur ini memudahkan untuk membedakannya dari jerapah selatan dan jerapah Masai.

5. Apakah jerapah satu-satunya hewan yang memiliki ossicone

Apa Fungsi Tanduk Jerapah (pexels.com/Luke Seago)

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ossicone tidak seperti tanduk pada umumnya. Namun, apakah jerapah menjadi satu-satunya hewan yang memiliki ossicone? Jawabannya, tidak!

Jerapah bukan satu-satunya mamalia yang memiliki ossicone. Okapi berkerabat dekat dengan jerapah dan memiliki ossicone juga. 

Diterangkan A-Z Animals, karena berkerabat, okapi memiliki struktur tubuh yang mirip dengan jerapah tetapi dengan leher yang lebih pendek dan kerangka yang tidak terlalu besar. Bentuknya seperti persilangan antara jerapah, zebra, dan rusa. 

Selain kemiripan bentuk tubuh, okapi juga memiliki ossicone. Namun, hanya okapi jantan yang memiliki ossicone.

Demikianlah fakta menarik tentang tanduk jerapah atau ossicone. Meskipun fungsi tanduk jerapah atau ossicone tidak sespesifik hewan pada umumnya, tetapi ossicone masih memberikan manfaat bagi jerapah. Selain itu, diyakini bahwa ossicone mungkin memiliki fungsi yang lebih penting di masa lalu, tetapi secara bertahap kehilangan maknanya seiring dengan evolusi.

Editorial Team