ilustrasi dampak global warming (pixabay.com/Makabera)
Apa itu pemanasan global dan dampaknya pasti sudah banyak diserukan melalui gerakan save our planet di berbagai negara, termasuk Indonesia. Masalah global seperti ini memang harus segera diatasi agar tidak semakin berlanjut.
Suhu bumi yang terus menerus menghangat akan menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kehidupan. Para ilmuwan telah memprediksi dampak akibat pemanasan global, dan sebagian di antaranya kini telah terjadi.
Dilansir NASA Global Climate Change, para ilmuwan yakin bahwa suhu global akan terus meningkat akibat gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Lebih banyak emisi gas rumah kaca, maka iklim ekstrem dan kerusakan lingkungan yang terjadi akan semakin parah.
Berikut ini dampak negatif akibat terjadinya pemanasan global atau global warming.
1. Perubahan cuaca
Pemanasan global banyak berkontribusi dalam perubahan cuaca, misalnya gelombang panas yang lebih panjang, sering terjadinya badai, banjir, dan kekeringan akibat perubahan pola curah hujan.
Tren peningkatan frekuensi gelombang panas, hujan lebat, dan kekeringan dalam 50 tahun terakhir ini umumnya disebabkan oleh pemanasan global akibat aktivitas manusia.
2. Naiknya permukaan air laut
Cuaca bukanlah satu-satunya dampak dari pemanasan global. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi bahwa permukaan air laut akan naik antara 0,59 hingga 1,9 kaki pada tahun 2099 mendatang.
Peningkatan permukaan air laut disebabkan oleh suhu laut yang menghangat dan mencairnya gletser di pegunungan dan daerah kutub. Ketika suhu bumi meningkat, es akan cair lebih cepat, sehingga kenaikan air laut bisa lebih tinggi.
Pengamatan satelit menunjukkan bahwa lapisan es di Greenland dan Antartika Barat melepaskan sebanyak 125 miliar ton es setiap tahunnya. Jumlah tersebut cukup untuk menaikkan air laut sebanyak 0,35 milimeter per tahun.
3. Dampak ke ekosistem
Suhu yang lebih hangat telah menggeser sejumlah musim tanam di berbagai belahan dunia, seperti musim tanam yang lebih lama dan musim semi yang datang lebih cepat dari biasanya.
Perubahan musim tanam dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan rantai makanan. Selain itu, suhu yang menghangat juga meningkatkan risiko gagal panen dan kebakaran hutan yang berujung pada kerugian dan kelaparan.
Suhu yang melebihi batas toleransi hewan dan tumbuhan bisa mengakibatkan kepunahan, karena tidak semua spesies makhluk hidup dapat bermigrasi atau beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan suhu lingkungan yang ekstrem.
4. Dampak ke manusia
Perubahan cuaca dan ekosistem juga berdampak langsung pada manusia. Selain menyebabkan kelaparan dan malnutrisi, adanya peningkatan suhu dapat mengubah jalur penyebaran suatu penyakit semakin meluas.
Musim panas yang lebih menyengat dari biasanya, serta sering terjadinya banjir dan kekeringan juga dapat menimbulkan banyak korban jiwa. Dalam jangka waktu yang lama, krisis air bersih juga akan terjadi, karena hilangnya gletser akibat pemanasan global.
Tentunya, dampak buruk pemanasan global bisa diminimalisir, jika kita mulai menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan minim emisi gas rumah kaca.