Supervolcano atau supervulkan biasa disebut juga sebagai gunung berapi raksasa. Jika meletus, gunung berapi raksasa ini berpotensi mencapai skala teratas volcanic explosivity index (VEI), yakni 8, dan menghasilkan lebih dari 1.000 kilometer kubik (240 mil kubik) material, seperti abu vulkanik. Uniknya, tidak semua supervolcano meletus secara dahsyat. Secara umum, letusan gunung berapi raksasa ini hanya mengalami erupsi efusif hingga eruptif.
Jadi, letusan tersebut bisa dibilang relatif rendah. Namun, letusan tersebut bisa memiliki daya ledak yang lebih besar, seperti letusan tipe Plinian yang sangat merusak. Letusan ini dinamai berdasarkan orang Romawi, Pliny the Elder dan Pliny the Younger, yang keduanya meninggal dan berhasil mencatat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
Namun, bagaimana jika terjadi letusan terburuk? Bagaimana jika gunung berapi yang sangat besar, seperti yang pernah terjadi pada Gunung Toba, meletus lagi hari ini? Apa dampaknya? Apakah ini akan memengaruhi kehidupan manusia di seluruh dunia? Simak penjelasan ini.