6 Spesies Penyu yang Dilindungi di Indonesia, Sering Diburu Manusia!

2. Penyu hijau

Penyu hijau (commons.wikimedia.org/Alexander Vasenin)

Chelonia mydas atau penyu hijau saat ini berstatus sebagai hewan yang terancam atau endangered berdasarkan data IUCN Red List. Artinya ia punya risiko terancam punah yang tinggi. Salah satu keunikan dari penyu ini adalah perbedaan antara individu muda dan dewasanya.

Dilansir SeaLifeBase, anakan atau individu muda penyu hijau punya warna yang lebih cerah dan terang dibandingkan individu dewasa. Disaat penyu dewasa punya warna gelap seperti hitam dan cokelat individu muda punya warna kuning, hijau atau kebiruan. Barulah saat dewasa warna-warna cerah tersebut akan memudar.

3. Penyu sisik

Penyu sisik (it.m.wikipedia.org/MDC SeaMarc Maldives)

Status konservasi penyu dengan nama ilmiah Eretmochelys Imbricata ini sangat memprihatinkan. IUCN Red List mengkategorikan hewan ini sebagai hewan yang sangat terancam atau critically endangered. Walau berbagai upaya konservasi terhadap penyu sisik terus dilakukan, namun tren populasinya selalu menurun. Jika hal ini terus terjadi bisa saja penyu sisik punah di masa mendatang.

Selain karena ancaman manusia atau kerusakan alam, habitat penyu ini juga membuat populasinya terancam. Wildlife Act menjelaskan kalau penyu sisik hidup menyebar di pantai-pantai kecil, berbeda dengan penyu lainnya yang cenderung dapat ditemukan di berbagai tipe habitat sampai di laut lepas. Menurut data WWF populasi penyu sisik jantan hanya tersisa sekitar 1000 ekor di dunia. Hal tersebut menjadikan penyu sisik sebagai salah satu jenis penyu yang paling langka di dunia.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Penyu Sisik, Apakah Cangkangnya Berubah Warna? 

4. Penyu lekang

Penyu lekang (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Penyu lekang atau Lepidochelys olivacea tersebar di Samudra Hindia, Pasifik dan Atlantik. Ia juga dapat ditemukan di 40 negara, jelas Widecast. Status konservasinya berdasarkan data IUCN Red List adalah vulnerable atau rentan. Penyu ini punya risiko yang cukup tinggi untuk punah. Bentuk karapasnya juga unik, ia punya bentuk karapas yang hampir bulat sehingga membedakannya dari jenis penyu lain.

Warnanya juga gelap, yaitu abu-abu atau hitam dengan sedikit gradasi kebiruan. Jika dibandingkan beberapa jenis penyu lain penyu lekang juga punya penyebaran yang cukup sempit. Penyebarannya mencakup pantai atau terumbu karang dan penyu ini tidak bisa ditemukan di laut lepas.

5. Penyu pipih

Anakan penyu pipih (commons.wikimedia.org/Purpleturtle57)

Walaupun termasuk hewan yang dilindungi di Indonesia, namun IUCN Red List memasukkan penyu ini ke kategori data deficient. Artinya data tentang penyu pipih masih kurang sehingga sulit untuk mendata populasinya. Bahkan IUCN Red List tidak mempunyai data mengenai tren populasi dan jumlah individu penyu lekang di alam.

Walau begitu bukan berarti penyu lekang menjadi hewan yang populasinya sangat banyak. Justru sebaliknya, penyu ini jadi hewan yang terancam bahkan mulai jarang dijumpai di Indonesia dan negara-negara lain. Penyu dengan nama ilmiah Natator depressus ini punya wilayah penyebaran yang cukup sempit. Ia hanya bisa ditemukan di Australia, Papua Nugini dan Indonesia, terang DCCEEW. Penyebaran yang sempit, sulitnya menemukan penyu pipih dan kurangnya data membuat upaya konservasi terhadap penyu ini cukup sulit dilakukan.

6. Penyu belimbing

Penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Penyu belimbing jadi spesies penyu terbesar dengan panjang yang mencapai 2 meter dan berat hampir 1 ton. Namun penyu belimbing dengan ukuran sebesar itu mulai jarang ditemukan, jelas IOSEA Marine Turtles. Jika dibandingkan penyu lain penyu belimbing punya penyebaran yang paling luas, ia bisa ditemukan di Eropa, Asia Tenggara, Asia Timur, Australia, Afrika, Amerika Utara, sampai Amerika Selatan.

Seperti namanya penyu berwarna kebiruan ini punya karapas yang bentuknya menyerupai permukaan buah belimbing. Data dari IUCN Red List sendiri menyebutkan kalau hewan dengan nama ilmiah Dermochelys coriacea ini masuk ke kategori vulnerable atau rentan. Perburuan liar, kerusakan habitat, polusi laut, dan perubahan suhu ekstrim jadi penyebab utama merosotnya populasi penyu belimbing. Untungnya banyak negara yang melakukan upaya konservasi supaya penyu satu ini tidak jatuh ke jurang kepunahan.

Penyu jadi hewan laut yang populasinya sangat memprihatinkan. Walau tubuhnya terbilang besar bukan berarti hewan ini aman dari segala ancaman. Justru ia sangat rentan terhadap ancaman, entah itu ancaman dari alam, ancaman dari manusia atau ancaman dari hewan lain. Upaya konservasi terhadap penyu terus dilakukan supaya populasi penyu terus meroket naik. Namun terkadang ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang tidak mendukung upaya konservasi tersebut. 

Baca Juga: 5 Fakta Menarik dari Penyu, Hewan yang Pandai Bernavigasi!