Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Burung Menggunakan Magnet Bumi untuk Navigasi?

ilustrasi burung yang sedang bermigrasi (unsplash.com/Barth Bailey)

Migrasi burung merupakan salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan. Selama migrasi, sebanyak ratusan, bahkan ribuan, burung akan bersama-sama terbang menempuh perjalanan hingga ribuan kilometer untuk mencari makan dan berkembang biak. Lantas, kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana burung bisa melakukan perjalanan hingga ribuan kilometer tanpa tersesat? 

Ini karena burung memanfaatkan medan magnet Bumi untuk navigasi. Di sini, kita akan membahas bagaimana burung memanfaatkan kekuatan tak kasatmata ini untuk bernavigasi dan menyelidiki mekanisme di balik keterampilan navigasi mereka yang luar biasa. Simak, ya!

1. Peran medan magnet Bumi

ilustrasi globe (pexels.com/Craig Adderley)

Medan magnet Bumi dihasilkan oleh pergerakan besi cair di inti luarnya, yang menciptakan jaringan garis magnet kompleks yang menyelimuti planet ini. Burung memiliki kemampuan unik untuk mendeteksi medan magnet ini, yang memberi mereka informasi penting tentang arah dan posisi selama perjalanan migrasi mereka yang panjang. Kemampuan ini dikenal sebagai magnetoresepsi dan memainkan peran penting dalam navigasi burung bersama dengan isyarat lain, seperti benda langit dan penanda geografis.

Navigasi burung melibatkan sebuah proses yang kompleks. Spesies burung yang berbeda dapat menggunakan mekanisme atau kombinasi yang berbeda untuk bernavigasi secara efektif. Eurasian reed warbler, misalnya, telah terbukti merasakan sudut kemiringan medan magnet Bumi, yang bertindak sebagai "alamat magnetik". Dengan begitu, mereka bisa tahu saat telah mencapai lokasi tertentu selama migrasi.

2. Mekanisme magnetoresepsi

ilustrasi burung yang sedang bermigrasi (pexels.com/Pixabay)

Beberapa mekanisme potensial yang digunakan burung untuk merasakan medan magnet:

  • Protein kriptokrom
    Protein tertentu di mata burung, khususnya kriptokrom seperti Cry4, sensitif terhadap cahaya biru dan diperkirakan mengalami reaksi kimia yang dipengaruhi oleh medan magnet Bumi. Proses ini memungkinkan burung untuk memvisualisasikan medan magnet sebagai semacam peta, yang secara efektif memberi mereka kompas visual yang membantu navigasi.
  • Mekanisme pasangan radikal
    Ada kemungkinan bahwa burung juga memanfaatkan efek kuantum yang melibatkan pasangan radikal, yaitu fragmen molekul berumur pendek yang terbentuk di mata mereka. Saat terpapar cahaya, pasangan radikal ini dapat dipengaruhi oleh orientasi medan magnet Bumi, yang memberikan informasi arah. Mekanisme ini menunjukkan bahwa burung dapat melihat medan magnet dengan cara yang memengaruhi perilaku migrasi mereka.
  • Sensor berbasis magnetit
    Burung diyakini memiliki partikel kecil magnetit (mineral magnetik) yang terletak di paruh atau bagian lain dari tubuh mereka. Partikel-partikel ini mungkin berfungsi mirip dengan jarum kompas, yang sejajar dengan medan magnet Bumi untuk memberikan petunjuk navigasi. Namun, lokasi dan peran pasti dari sensor berbasis magnetit ini masih belum jelas.
  • Struktur telinga bagian dalam
    Burung dapat mendeteksi medan magnet melalui struktur di telinga bagian dalam mereka, yang bertanggung jawab atas keseimbangan dan orientasi.

3. Integrasi dengan petunjuk navigasi lain

ilustrasi burung yang sedang bermigrasi (unsplash.com/Barth Bailey)

Burung tidak hanya mengandalkan magnetoresepsi untuk navigasi, tetapi juga mengintegrasikan berbagai sumber informasi lain. Petunjuk dari langit, seperti posisi Matahari dan bintang, menjadi sangat penting selama migrasi, terutama pada malam hari ketika jarak pandang terbatas. Dengan menggunakan isyarat astronomis ini, burung dapat memperkirakan arah dan waktu perjalanan mereka dengan presisi yang luar biasa. Kemampuan ini memberikan keuntungan besar saat melintasi wilayah yang luas dan tidak memiliki banyak penanda fisik yang terlihat.

Selain petunjuk langit, faktor lingkungan, seperti pola angin dan fitur topografi, juga memainkan peran penting dalam navigasi burung. Pola angin dapat membantu menghemat energi selama penerbangan jauh, sedangkan fitur seperti pegunungan, garis pantai, dan sungai membantu burung mengenali wilayah yang dilewati. Dengan menggabungkan isyarat-isyarat ini, burung dapat membuat peta mental komprehensif yang memandu mereka di sepanjang rute migrasi. Dengan begitu, mereka bisa tiba dengan tepat di tempat tujuan yang sama tahun demi tahun.

Kemampuan burung untuk bernavigasi menggunakan medan magnet Bumi merupakan contoh menarik dari kecerdikan alam. Melalui mekanisme seperti protein kriptokrom dan sensor magnetit potensial, burung dapat menafsirkan gaya tak kasatmata ini untuk memandu migrasi jarak jauh mereka.

Referensi

"Animal Magnetism: How Animals Use Earth’s Magnetic Field". Australian Geographic. Diakses pada Januari 2025.
"The Incredible Way Birds 'See' Earth's Magnetic Field". BBC. Diakses pada Januari 2025.
"Birds Use Earth’s Magnetic Field to Navigate". Earth.com. Diakses pada Januari 2025.
"We Finally Know How Birds Can See Earth’s Magnetic Field". Forbes. Diakses pada Januari 2025.
"How Birds Can Detect Earth’s Magnetic Field". Lund University. Diakses pada Januari 2025.
"How Birds Use Earth’s Magnetic Field to Navigate". Vox. Diakses pada Januari 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us