Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Bahaya Dijilat Anjing Liar di Jalan, Jangan Sembarangan!

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Bethany Ferr)
ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Bethany Ferr)
Intinya sih...
  • Rabies menular melalui air liur anjing liar, bahkan lewat jilatan pada luka, bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
  • Air liur anjing mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan infeksi serius pada manusia.
  • Anjing liar dapat membawa parasit yang berpotensi menularkan penyakit dan sangat berisiko terutama bagi anak-anak atau orang dengan sistem imunitas lemah.

Interaksi dengan hewan liar seperti anjing yang berkeliaran di jalan semestinya memang dapat dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Meski mungkin terlihat jinak atau bersahabat, namun nyatanya anjing lihat tetap saja memiliki risiko menularkan berbagai penyakit melalui jilatan atau sentuhan secara langsung.

Pada saat menjilati kulit manusia, maka ada potensi penularan mikroorganisme yang berbahaya karena air liur atau lingkungan tempat hewan tersebut berasal. Oleh sebab itu, penting bagi semua orang untuk memahami beberapa risiko kesehatan yang bisa muncul akibat dijilat anjing liar dan cara untuk mengantisipasinya.

1. Risiko rabies yang mematikan

ilustrasi anjing dan pemiliknya (unsplash.com/Max Harlynking)
ilustrasi anjing dan pemiliknya (unsplash.com/Max Harlynking)

Salah satu bahaya utama dari kontak langsung dengan anjing liar adalah potensi tertularnya rabies. Rabies memang merupakan penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan bisa menimbulkan akibat fatal apabila kondisi ini tidak segera ditangani dengan cermat.

Virus rabies bisa menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi, bahkan hanya melalui luka terbuka atau pun kulit yang lecet. Meski memang pada umumnya menyebar lewat gigitan, namun jilatan pada luka juga bisa menimbulkan jalur penularan yang sangat berbahaya.

2. Infeksi bakteri dari air liur

ilustrasi anjing liar (pexels.com/Milos Jevtic)
ilustrasi anjing liar (pexels.com/Milos Jevtic)

Air liur anjing, terutama anjing liar yang hidup di daerah kotor ternyata mengandung berbagai jenis bakteri berbahaya. Bakteri-bakteri ini bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka kecil lecet atau bahkan goresan yang mungkin terlihat sepele.

Infeksi akibat bakteri dari jilatan anjing dapat menimbulkan berbagai gejala kemerahan, nyeri, bengkak, atau bahkan demam tinggi. Jika kondisi ini tidak segera diobati, maka infeksinya dapat menyebar dan menimbulkan komplikasi yang jauh lebih serius.

3. Risiko penularan parasit

ilustrasi anjing liar (pexels.com/Lucas Pezeta)
ilustrasi anjing liar (pexels.com/Lucas Pezeta)

Anjing liar ternyata berpotensi membawa parasit, seperti cacing gelang atau cacing tambang yang bisa saja dengan mudah menular ke manusia. Parasit ini dapat berpindah melalui kontak air liur yang menempel pada kulit atau pun terpelan secara tidak sengaja, sehingga bisa menimbulkan bahaya.

Penularan parasit dapat menyebabkan gangguan pencernaan, reaksi alergi, hingga dalam kasus tertentu justru bisa menyerang organ dalam tubuh manusia. Hal ini akan sangat berisiko, khususnya bagi anak-anak atau orang yang memang memiliki sistem imunitas lemah.

4. Penyakit zoonosis lainnya

ilustrasi anjing liar (pexels.com/Kalpesh Patel)
ilustrasi anjing liar (pexels.com/Kalpesh Patel)

Selain rabies dan infeksi bakteri ternyata jilatan anjing liar juga bisa berpotensi menularkan penyakit zoonosis lain, seperti leptospirosis atau penyakit kulit yang diakibatkan karena jamur. Zoonosis merupakan penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia, khususnya melalui kontak secara langsung.

Leptospirosis contohnya bisa menular dari urine anjing yang mencemari air liurnya dan kemudian menimbulkan gejala, seperti sakit kepala, demam, hingga kerusakan hati dan ginjal. Penyakit ini sangat sulit dikenali pada fase awal, bahkan bisa berkembang dengan cepat tanpa memeroleh penanganan medis yang memadai.

Meski mungkin terlihat sepele, namun dijilat oleh anjing liar bukanlah hal yang dapat dianggap remeh karena potensi bahayanya cukup serius. Berbagai risiko penularan bisa saja terjadi, terutama jika kulitmu memiliki kondisi luka terbuka. Selalu waspada dan berikan respon cepat pada saat tidak sengaja terjilat anjing liar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us