Umat manusia telah lama berkecimpung dalam hal supernatural. Sebagian besar karena terpikat oleh janji akan kekuatan dan "pencerahan". Sepanjang sejarah, ada beberapa teks kuno yang memiliki mantra dan ritual untuk membuat koneksi dengan roh dari dunia lain.
Berikut sembilan buku kuno yang menjanjikan kekuatan supernatural. Tertarik untuk membacanya?
Menurut beberapa sumber, "Greek Magical Papyri" atau "Papirus Sihir Yunani" berasal dari abad ke-2 SM. Di dalamnya, papirus ini mencantumkan mantra, ritual, dan berbagai ramalan. Salah satunya adalah instruksi untuk memanggil iblis tanpa kepala, membuka pintu ke dunia bawah, dan melindungi diri dari binatang buas.
Mungkin yang paling menggoda dari semuanya adalah sebuah ritual untuk mendapatkan "asisten" supernatural yang akan mengabulkan segala permintaan. Papirus ini juga mencatumkan liturgi mithras, sebuah bab yang menjelaskan bagaimana caranya naik melalui tujuh alam eksistensi yang lebih tinggi dan berkomunikasi dengan dewa Mithras.
Buku "The Lesser Key of Solomon" atau yang juga dikenal sebagai "Salomonis Regis" ini adalah sebuah grimoire (buku sihir) yang disusun pada abad ke-17 oleh seorang penulis tak dikenal. Buku ini dibagi menjadi lima bagian, yakni ars goetia, ars theurgia-goetia, ars paulina, ars Almadel, dan ars notoria.
Salah satunya, ars almadel yang menjelaskan cara untuk membangun almadel, sebuah altar yang memungkinkan kalian untuk berkomunikasi dengan malaikat. Almadel ini terdiri dari empat "ketinggian" atau choras yang masing-masing berhubungan dengan beberapa malaikat di tingkatan yang berbeda.
Melansir dari Esoteric Archives, bagian ini juga menjelaskan deskripsi fisik dari manifestasi malaikat-malaikat di dalamnya. Malaikat dari chora ketiga misalnya, digambarkan akan datang dalam bentuk wanita kecil berpakaian hijau dan perak dengan mahkota yang terbuat dari daun.
Sedangkan buku kelimanya, ars notoria tidak memiliki deskripsi tentang mantra atau ramuan apapun. Bagian ini justru berfokus pada pembelajaran, perintah memori, dan wawasan untuk mempelajari buku sihir lainnya.
Buku satu ini bernama "Galdrabok", yaitu sebuah grimoire Islandia yang berasal dari abad ke-16. Buku ini adalah kumpulan dari 47 mantra yang disusun oleh banyak penyihir. Seperti kebanyakan sihir Islandia pada masa itu, "Galdrabok" sangat bergantung pada rune yang memiliki sifat magis saat ditulis ke tubuh, benda, atau media lainnya.
Beberapa mantranya dapat menarik dan menjilat orang-orang kuat, mengeluarkan ketakutan pada musuh, dan membuat seseorang tertidur. Namun, sebagian besar mantra yang ditemukan di "Galdrabok" adalah mantra apotropaic, yaitu mantra yang dibuat untuk melindungi praktisi sihir dan menyembuhkan berbagai penyakit, seperti kelelahan, kesulitan melahirkan, sakit kepala, dan insomnia.
Sebuah grimoire berisi ilmu astrologi ini disebut sebagai "Picatrix". Awalnya ditulis dalam bahasa Arab dan berjudul "Ghayat Al-Hakim", buku ini mencakup 400 halaman tentang teori astrologi dan mantra untuk menyalurkan energi okultisme dari planet dan bintang untuk mendapatkan kekuatan serta pencerahan.
Disusun pada akhir abad ke-16, "Arbatel de Magia Veterum" adalah sebuah buku yang berisi nasihat spiritual dan kata-kata mutiara. Buku ini mungkin terlihat seperti sebuah buku motivasi berbau mistis yang menekankan pentingnya beribadah, berpikir positif, dan menggunakan sihir untuk membantu orang lain.
Salah satu isinya adalah menyuruh seseorang lewat kaliamt, "hidup untuk diri sendiri dan Muse (dewi-dewi sastra, sains, dan seni)", serta "pergilah dari hal-hal duniawi; cobalah untuk mencari hal-hal surgawi."
Selain itu, "Arbatel de Magia Veterum" juga berisi serangkaian ritual untuk memohon kepada para malaikat dan malaikat agung, atau berkomunikasi dengan sekelompok makhluk astral lainnya, termasuk pigmi, nimfa, dryad, sylph, dan sagani.
Berasal dari abad ke-18, buku "Black Pullet" berfokus pada studi tentang jimat magis atau benda-benda khusus yang diukir dengan kata-kata mistik. Menurut beberapa sumber, buku ini ditulis oleh seorang perwira yang pernah bertugas di dalam pasukan Napoleon bernama Grande Armée. Armée mengaku telah bertemu dengan seorang penyihir saat melakukan ekspedisi ke Mesir.
Buku ini merinci beberapa cara untuk membuat jimat dari baja, perunggu, sutra, dan tinta khusus, serta beberapa mantra yang bertujuan untuk memanggil jin. Puncak dari panduan mistik yang ada di dalam buku ini adalah untuk memperoleh black pullet itu sendiri, yakni sesosok ayam betina yang dapat menuntun seseorang menuju lokasi harta karun.
Buku ini ditulis oleh seorang dokter dan demonologist abad ke-16, Johann Weyer. Ia sangat terinspirasi oleh gurunya yang juga seorang okultis Jerman, Heinrich Cornelius Agrippa.
Buku ini sangat menentang persekusi sihir yang dilakukan di masa lampau. Sigmund Freud bahkan memujinya sebagai salah satu buku terpenting sepanjang masa.
Pseudomonarchia Daemonum adalah sebuah katalog yang berisi tentang profil 69 iblis tingkat tinggi, spesialisasi mereka, dan metode penyiksaan mereka.
Mengutip dari buku "A History of Madness in Sixteenth-century Germany", beberapa di antaranya adalah naberius, iblis yang sering muncul dalam bentuk burung gagak, foras yang dapat menemukan harta karun, haagenti yang dapat mengubah air menjadi anggur, dan eligos yang dapat melihat masa depan perang dan nasib para tentara.
Weyer bagaimanapun adalah seorang Kristen yang taat. Tak heran kalau ia menulis buku ini dengan sangat hati-hati. Dia bahkan menghilangkan beberapa detail penting dari ritual di dalamnya dan memperingatkan mereka yang membaca "Pseudomonarchia Daemonum", agar tidak meniru 'kebodohan' ini.
Juga dikenal sebagai "Liber Juratus Honorii", grimoire abad pertengahan ini berisi tentang sihir pertahanan dan dikabarkan ditulis oleh Honorius of Thebes, sosok misterius (kemungkinan mitologis) yang sampai saat ini belum bisa diidentifikasi kebenarannya.
Buku ini sendiri dimulai dengan kritik pedas terhadap Gereja Katolik. Buku ini juga mengklaim kalau Gereja, yang dikenal sebagai musuh setia ilmu hitam justru telah dirusak oleh iblis. Seperti buku sihir lainnya, sebagian besar ritual di dalamnya berfokus pada pemanggilan malaikat, iblis, dan roh untuk mendapatkan pengetahuan dan kekuatan.
Ditulis pada abad ke-15, "Kitab Abramelin" adalah salah satu teks mistik paling terkemuka sepanjang masa. Buku ini adalah karya Abraham von Worms, seorang musafir Yahudi yang konon bertemu dengan penyihir bernama Abramelin selama perjalanannya ke Mesir.
Abramelin sendiri menghadiahkan manuskrip sihir ini kepada Abraham yang kemudian meneruskannya kepada putranya, Lamech. Ritual Abramelin adalah salah satu ritual yang sulit. Ritual ini terdiri dari 18 bulan doa dan penyucian dan hanya disarankan bagi pria sehat yang berusia antara 25 hingga 50 tahun.
Wanita tidak disarankan untuk melakukan ritual ini karena "keingintahuan" mereka, meskipun ada pengecualian untuk para perawan. Jika prinsip ritual ditaati dengan ketat, mereka dapat terhubung dengan sosok malaikat pelindung suci yang akan memberinya banyak kekuatan.
Kekuatan ini termasuk nekromansi (pemanggilan arwah), ramalan, prekognisi, pengendalian cuaca, pengetahuan rahasia, visi masa depan, dan kemampuan untuk membuka pintu yang terkunci.
Buku ini sangat memengaruhi Aleister Crowley, sosok okultis terkenal dari Inggris, dan Ordo Hermetik Fajar Emas, tatanan magis Inggris yang eksis pada abad ke-19.
Entah benar atau tidak, ritual-ritual di atas belum terbukti secara ilmiah, walau seseorang tidak bisa menyamakan perjalanan spiritual setiap orang dengan data sains. Jadi, bagaimana menurut kalian? Percayakah dengan buku-buku di atas?