Tak ada orang yang menginginkan berada di dalam situasi ini. Terus menerus memikirkan dan merisaukan banyak hal membuat hidup jadi terus menerus gelisah dan tak bisa benar-benar menikmati momen yang menyenangkan sekalipun.
Kalau berada dalam kondisi ini, kamu tentu mungkin jadi agak iri dengan orang-orang di sekitar yang tidak overthinking sepertimu. Nah, daripada terus menerus merasa kesal hati dan stres, coba sebelas cara berikut untuk mengurangi kebiasaan overthinking.
Langkah paling awal adalah dengan menyadari ketika kamu mulai memasuki fase overthinking. Saat kamu mulai merasa stres atau gelisah, cobalah untuk berhenti melakukan apa pun dan mengamati situasi yang sedang terjadi.
Psikoterapis Amy Morin mengatakan bahwa penting buatmu menyadari pikiran-pikiran berlebihan tersebut tidaklah produktif. Sekali kamu berhasil menyadari dan menyetop pemikiran yang berlebihan, kamu pun akan lebih mudah dan terbiasa mengatasinya di kemudian hari.
Kalau sudah mulai overthinking, berdiri dan cobalah berpindah tempat. Kamu juga bisa melakukan aktivitas lain seperti melakukan hobi atau hal-hal menyenangkan untuk mengembalikan suasana hati. Menurut Amy Morin, memiliki aktivitas spesifik merupakan cara yang baik untuk menuangkan energimu ke dalam hal yang positif.
Kadang kala, mengingatkan diri sendiri hanya melalui pemikiran dan suara hati tidak cukup. Tak ada salahnya bila kamu juga mengingatkan diri sendiri melalui hal yang lebih visual. Seperti contoh, kamu bisa meletakkan post it berisi pengingat dan menempelkannya di tempat-tempat yang sering dilalui seperti cermin rias, cermin di kamar mandi, pintu lemari baju, dan lain-lain.
Tidak semua hal dalam hidup akan berjalan mulus sesuai rencana dan kamu harus membiasakan diri dengan hal tersebut. Alih-alih selalu memaksakan diri agar semua selalu sempurna, lebih penting buatmu untuk merasa puas dengan setiap kemajuan yang dicapai.
Saat memberi diri sendiri terlalu banyak waktu untuk membuat keputusan, maka kamu pun akan lebih mudah untuk menjadi overthinking. Pasalnya, kamu akan melihat situasi dari sangat banyak sudut pandang dan berbagai hasil yang akan terjadi sehingga justru membuatmu stres sendiri. Solusi untuk hal ini adalah dengan mengatur seberapa lama waktu yang kamu miliki untuk membuat keputusan dengan menyesuaikan seberapa besar keputusan yang akan diambil.
Merasa semuanya baru akan berjalan dengan baik dan benar bila kamu yang melakukannya? Fiuh, hal ini justru sangat melelahkan dan membuat tanggung jawab yang dibebankan kepadamu sendiri jadi sangatlah besar. Pahami bahwa tidak masalah sesekali melakukan kesalahan sebagai bahan pembelajaran di kemudian hari.
Terbiasa dengan melakukan segala sesuatunya sendiri? Kini mungkin saatnya kamu mulai berkolaborasi dan mendapatkan wawasan serta pendapat baru tentang apa yang sedang dikerjakan atau dipikirkan. Namun, pastikan kamu juga jeli dalam mengamati siapa yang dapat menjadi rekan diskusi.
Kebanyakan, orang menjadi overthinking karena sesungguhnya merasa takut meski tak menyadarinya. Betul, tidak? Kamu jadi memikirkan berbagai kemungkinan bilamana hal-hal yang sudah direncanakan berjalan tak sebagaimana mestinya. Padahal alih-alih demikian, yang perlu dilakukan adalah dengan tetap optimis.
Overthinking yang dibiarkan terus menerus akan sangat berdampak pada kesehatan mental dan fisikmu. Karena itu, yuk kurang-kurangi berpikiran berlebihan dan fokus dengan apa yang ada saat ini!