Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Biawak Mempertahankan Diri dari Predator, Bisa Memanjat!

ilustrasi biawak (pixabay.com/hartono subagio)

Biawak yang memiliki nama ilmiah Varanus salvator adalah spesies kadal terbesar kedua di dunia setelah komodo. Biawak adalah salah satu jenis reptil yang memiliki beragam strategi untuk melindungi dirinya dari serangan predator. Sebagai hewan yang sering menjadi target pemangsa, biawak telah mengembangkan mekanisme pertahanan diri yang efektif untuk bertahan hidup di alam liar.

Adaptasi ini sangat penting untuk kelangsungan hidupnya di berbagai habitat, mulai dari lahan basah hingga lingkungan perkotaan. Di sini, kita akan membahas mekanisme pertahanan diri biawak dan bagaimana kemampuan-kemampuan tersebut membantu mereka bertahan dari predator di lingkungan alaminya. Simak baik-baik, ya!

1. Memanjat

ilustrasi biawak (pixabay.com/Erik Karits)

Perilaku memanjat biawak menyerupai perilaku iguana hijau. Saat diburu, biasanya oleh ular besar, biawak akan memanjat pohon. Biawak dapat memanjat pohon besar dan tinggi dengan sangat cepat berkat kukunya yang tajam dan kakinya yang kuat. Begitu berada di pohon, ia dapat lolos dari ancaman.

Di sisi lain, biawak yang masih kecil biasanya tidak memanjat pohon meskipun memiliki kemampuan untuk melakukannya. Pasalnya, saat berada di atas pohon, anak biawak justru rentan terhadap burung pemangsa, terutama elang. Jadi, biawak muda cenderung mencari tempat yang aman di bawah tanah, cekungan, retakan, atau di akar pohon.

2. Berenang

ilustrasi biawak (pixabay.com/Erik Karits)

Jika memanjat tidak membuat biawak lolos dari kejaran pemangsa, mereka akan melompat dari dahan ke sungai atau aliran air. Ternyata, reptil ini adalah perenang yang sangat baik dan sering menghabiskan malam di dalam air.

Biawak beradaptasi dengan baik dalam menggunakan air, terutama sebagai cara melarikan diri dari predator. Biawak akan melipat kakinya rata di sisi tubuhnya dan menggunakan ekornya yang kuat untuk mendorong dirinya maju. Bahkan, mereka dapat menyelam di bawah air selama hingga 30 menit.

3. Penampilan agresif dan menggigit

ilustrasi biawak (pixabay.com/hartono subagio)

Saat terpojok atau terancam, biawak akan menunjukkan perilaku agresif sebagai upaya terakhir. Ini termasuk mendesis, menggembungkan tubuh mereka agar tampak lebih besar, dan memamerkan gigi dan cakar mereka yang tajam. Ini dilakukan dengan tujuan menakuti predator dan mengusir mereka.

Selain itu, biawak juga memiliki rahang yang kuat dan gigi besar yang tajam. Gigitan mereka bisa menyakitkan bahkan hingga mengiris daging. Jika tidak ditangani dengan cepat, gigitan mereka bisa menyebabkan luka infeksi.

4. Adaptasi imunologis

ilustrasi biawak (pixabay.com/Erik Karits)

Biawak memiliki kulit bersisik yang membentuk perisai di bagian punggung tubuhnya. Perisai ini secara harfiah dibentuk oleh endapan tulang yang disebut osteoderm di dalam kulit. Kulit tebal ini membuat banyak speies biawak kebal terhadap bisa ular dari spesies yang ditemukan di sekitar mereka. Adaptasi ini sangat berguna di dunia tropis tempat ular berbisa sangat umum ditemukan.

5. Fleksibilitas pola makan sebagai strategi bertahan hidup

ilustrasi biawak (pixabay.com/hartono subagio)

Kebiasaan makan oportunistik biawak juga berperan dalam mekanisme pertahanannya. Sebagai pemulung dan predator, mereka mengonsumsi berbagai macam sumber makanan, termasuk bangkai dan kotoran. Fleksibilitas pola makan ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan mereka, tetapi juga mengurangi persaingan untuk mendapatkan sumber makanan, sehingga mereka dapat berkembang bahkan saat menghadapi tekanan pemangsaan.

Demikianlah beberapa mekanisme pertahanan yang dimiliki boleh biawak. Memahami mekanisme ini tidak hanya menyoroti kemampuan adaptasi biawak tetapi juga menggarisbawahi keseimbangan rumit dalam ekosistem tempat spesies tersebut memainkan peran penting.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us