Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Habitat Utama Biawak, Jangan Sembarangan Dimasuki dan Dirusak!

ilustrasi biawak (pexels.com/Picas Joe)
Intinya sih...
  • Biawak adaptif, bisa hidup di berbagai habitat seperti hutan, rawa, sungai, gurun, dan daerah bakau.
  • Habitat biawak mulai rusak akibat aktivitas manusia, mengancam populasi biawak dan hewan lain.
  • Biawak memiliki adaptasi khusus tergantung habitatnya, seperti ekor prehensile untuk hidup di pepohonan.

Biawak merupakan kadal yang sangat adaptif dan bisa hidup di berbagai tipe habitat. Mau itu daerah basah seperti rawa, area dengan vegetasi rapat seperti hutan, sampai daerah kering seperti gurun semuanya bisa dihuni oleh biawak. Tergantung habitatnya, tiap spesies juga punya adaptasi yang berviariasi, mulai dari ekor prehensile, ekor pipih, badan ramping, kaki yang kuat, hidung yang berada di atas moncong, sampai kemampuan berenang yang sangat baik.

Sayangnya, habitat biawak mulai rusak dan tercemar karena aktivitas manusia. Oleh karena itu kamu harus membaca artikel ini supaya kamu tahu tentang habitat biawak dan tidak merusak habitat-habitat tersebut!

1. Hutan

Biawak (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Dilansir Animalia, biawak bisa hidup di berbagai jenis hutan, entah itu hutan hujan tropis atau hutan pegunungan. Hal ini sangat normal mengingat hutan memiliki lima hal esensial bagi kehidupan biawak. Pertama, hutan menyediakan pasokan makanan yang berlimpah. Kedua, hutan tertutup dan aman dari aktivitas manusia. Ketiga, hutan memiliki banyak sumber air. Keempat, hutan menyediakan tempat persembunyian yang ideal. Terakhir, suhu dan temperatur di hutan sangat cocok untuk biawak.

Sayangnya saat ini hutan mulai rusak dan hancur akibat deforestasi yang dilakukan oleh manusia. Karenanya, tak sedikit biawak yang pergi dari hutan dan populasinya menurun. Semakin ke sini wilayah hutan semakin mengecil, bahkan tak hanya biawak, hewan lain juga mulai meninggalkan hutan. Oleh karena itu, supaya biawak dan hewan lain tetap bisa hidup di hutan kamu tak boleh merusak, menghancurkan, atau mencemari hutan.

2. Rawa

Biawak (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Biawak sangat suka hidup di daerah lembab, karenanya rawa jadi salah satu habitat utama kadal ini. Lebih lanjut, Varanus salvator atau biawak air asia jadi salah satu spesies yang paling umum ditemukan di rawa, jelas The Reptarium. Biasanya, hewan ini sering terlihat berenang, mencari mangsa, berkelana, bertarung, berkembang biak, atau sekadar berjemur di pinggir rawa atau di bebatuan.

Sama seperti hutan, rawa juga menyediakan hal esensial bagi kehidupan biawak. Sebagai contoh, ada banyak mangsa seperti ikan, burung, kodok, katak, dan ular yang berkeliaran di rawa. Wilayah rawa juga cenderung basah dan tertutup oleh tumbuhan, alhasil jarang manusia yang berkeliaran di rawa. Terakhir, rawa juga menyediakan tempat persembunyian yang ideal sehingga biawak bisa lebih aman dari ancaman predator.

3. Sungai dan danau

Biawak (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Dilansir Animal Diversity Web, banyak spesies biawak yang hidup sungai, mau itu sungai yang besar, kecil, dangkal, atau dalam. Tak cuma berkeliaran di sekitar sungai, biawak juga bisa menyelam, berenang, dan mencari makan di sungai. Beberapa spesies juga sangat ahli berenang, bahkan mereka mampu menyeberangi sungai besar. Biasanya hal tersebut dilakukan dalam rangka berpindah tempat, berburu, atau kabur dari predator.

Tapi terkadang sungai jadi tempat yang cukup berbahaya bagi biawak. Hal tersebut terjadi karena sungai juga dihuni oleh hewan lain dan manusia juga sering beraktivitas di sungai. Dalam hal ini, predator raksasa seperti buaya sering terlihat di sungai. Jika tak hati-hati, biawak bisa berkonflik atau dimakan oleh buaya. Manusia juga sama, terkadang manusia kerap memburu, mengusik, atau membunuh biawak yang berkeliaran di sungai. Karenanya, selain menyediakan makanan sungai juga jadi tempat berkumpulnya ancaman.

4. Gurun dan padang pasir

Biawak (commons.wikimedia.org/Marius Burger)

Dilansir IUCN Red List, biawak yang hidup di padang pasir atau gurun biasanya berasal dari Afrika dan Australia. Sebenarnya hal tersebut tidak mengejutkan karena Australia dan Afrika memang terkenal dengan daerahnya yang gersang, berpasir, berbatu, dan punya suhu tinggi. Tak mau kalah, ternyata biawak yang hidup di daerah kering seperti padang pasir dan gurun ada banyak, lho. Beberapa diantaranya adalah Varanus giganteus (perentie), Varanus panoptes (biawak argus), Varanus griseus (biawak gurun), dan Varanus gouldii (biawak pasir).

Karena hidup di daerah kering tentunya biawak-biawak tersebut punya perbedaan dengan biawak yang hidup di daerah lembab. Jika melihat perawakannya, biawak yang hidup di gurun dan padang pasir cenderung punya badan lebih ramping dan kurus. Ekor mereka juga panjang dan umumnya tidak memipih karena tidak digunakan untuk berenang. Tak hanya itu, gerakan mereka juga lebih cepat dan lincah.

5. Daerah bakau

Biawak (commons.wikimedia.org/Vengolis)

Daerah bakau yang dekat dengan laut dan pantai juga tak luput dari kehadiran biawak, jelas Thai National Parks. Saking seringnya biawak ada di daerah bakau, terkadang ia sampai terlihat di tambak ikan, bahkan tak jarang juga menampakan diri di pantai yang ramai akan wisatawan. Namun hal itu jarang terjadi dan umumnya kadal ini lebih suka bertengger pohon bakau atau berenang di sungai air payau.

Tapi tak cuma biawak, daerah bakau juga dihuni oleh predator lain, yaitu buaya. Karenanya biawak harus hati-hati jika hidup di daerah bakau. Terkadang kadal ini sering berkonflik dengan buaya karena memperebutkan makanan. Di beberapa kesempatan biawak juga terlihat mencuri telur buaya yang mana hal ini memicu kemarahan induknya. Untungnya gerakan biawak sangat gesit sehingga ia bisa kabur dengan mudah dari kejaran buaya.

6. Pepohonan

Biawak (commons.wikimedia.org/Manfred Werner)

Spesies-spesies seperti Varanus prasinus (biawak pohon hijau), Varanus macraei (biawak tutul biru), dan Varanus salvadorii (biawak papua) adalah spesies yang hidup di pepohonan, jelas iNaturalist. Mereka juga tak pilih-pilih pohon, mau itu pohon di hutan, pohon kelapa di kebun, sampai pohon bakau di pinggir pantai semuanya bisa mereka tinggali. Biasanya, kadal ini terlihat bertengger di dahan pohon, bersembunyi di lubang pohon, atau sekadar memanjat pohon dalam rangka mencari mangsa.

Untuk hidup di pepohonan biawak juga mengembangkan beberapa adaptasi khusus. Pertama, ekor panjang mampu menyeimbangkan tubuh biawak saat sedang memanjat. Biawak pohon juga punya ekor prehensile yang mana bisa digunakan untuk mencengkeram ranting. Tak cuma itu, cakar tajam di kaki juga membantu biawak untuk memanjat pohon. Terakhir, biawak yang hidup di pepohonan juga bisa berkamuflase dengan tubuhnya yang berwana cokelat atau hijau.

Setelah diulik, ternyata biawak merupakan hewan yang sangat adaptif karena bisa hidup di berbagai tipe habitat. Rawa yang lembab, sungai yang berair, pepohonan yang tinggi, hutan yang tertutup, daerah bakau yang dekat dengan laut, sampai gurun yang kering semuanya bisa ditinggali kadal ini. Tiap spesies juga punya adaptasi tersendiri tergantung habitatnya, ada yang badannya ramping, mampu berenang dengan baik, bahkan ada yang punya ekor prehensile yang memudahkan untuk memanjat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us