5 Fakta Perang Boshin di Jepang, Pertempuran yang Mengubah Sejarah!

Salah satu perang saudara paling berpengaruh di Jepang

Sama seperti negara-negara besar lainnya, Jepang juga memiliki sejarah panjang untuk menjadi sebuah negara maju dan diakui oleh dunia. Butuh pengorbanan rakyat, bahkan tak jarang perang saudara menjadi sebuah klimaks dari sebuah era.

Dalam sejarahnya, Jepang pernah memiliki sebuah peristiwa penting yang dianggap sebagai tonggak sejarah dari kemajuan bangsa Jepang itu sendiri. Salah satu peristiwa yang dianggap sebagai sejarah penting di Jepang adalah Perang Boshin.

Apa yang menyebabkan perang ini meletus? Apa itu Perang Boshin? Mengapa perang ini menjadi tonggak sejarah penting di Jepang? Jika penasaran simak artikel ini, yuk!

1. Meskipun memiliki kaisar, kepemimpinan Jepang cenderung diatur oleh syogun

5 Fakta Perang Boshin di Jepang, Pertempuran yang Mengubah Sejarah!britannica.com

Selama lebih dari 200 tahun, Jepang pernah dipimpin oleh syogun. Seharusnya, pucuk kepemimpinan berada di tangan kaisar. Laman Britannica mencatat bahwa kekuasaan kesyogunan di Jepang bertahan sejak 1603 hingga 1867. Periode pemerintahan di bawah kendali syogun dinamakan dengan zaman Edo.

Zaman Edo adalah periode saat Jepang kuat secara tradisional dan tradisi. Periode ini juga bisa dibilang sebagai periode keemasan para samurai Jepang. Ada beberapa kelas sosial yang terbagi di zaman ini, yakni daimyo (tuan tanah), kesatria samurai, pejabat, bangsawan, dan rakyat biasa.

Syogun Jepang yang berkuasa adalah garis keturunan klan Tokugawa atau setidaknya mereka yang diangkat menjadi keluarga Tokugawa. Syogun pertama Jepang adalah Minamoto Yorimoto yang ditunjuk kaisar sebagai pimpinan militer pada 1192. Namun, kala itu syogun masih tunduk total di bawah kuasa kaisar.

Seiring berjalannya waktu, kuasa Kaisar Jepang sudah mulai dianggap remeh oleh militer Jepang itu sendiri. Ya, syogun berkembang menjadi sebuah kedudukan strategis yang memiliki kuasa otoriter di berbagai bidang. Puncaknya ada pada era kepemimpinan Tokugawa Ieyasu, seorang kepala militer yang sangat kuat dan berpengaruh di Jepang pada 1600-an.

Setelahnya, pengaruh kekuasaan Tokugawa semakin tak terbendung. Klan Tokugawa memimpin Jepang selama 264 tahun dalam pemerintah kesyogunan. Kaisar tetap ada dan juga memimpin Jepang, namun kekuasaannya sering kali berada di bawah kekuasaan syogun.

2. Jenuh dengan zaman Edo, rakyat mulai menginginkan kembalinya kekuasaan di tangan kaisar

5 Fakta Perang Boshin di Jepang, Pertempuran yang Mengubah Sejarah!toki.tokyo/Zaman Edo dan kejatuhannya

Meskipun beberapa syogun memerintah Jepang dengan bijaksana, tak jarang para syogun juga memerintah Jepang dengan otoriter dan semena-mena. Kondisi ini membuat banyak rakyat dan elemen politik pendukung kaisar menjadi jenuh dan muak. Namun, menurunkan seorang syogun adalah hal yang terlihat mustahil.

Pasalnya, Syogun Jepang memiliki kekuasaan yang dianggap setara dengan kaisar. Bahkan, sebagian besar samurai-samurai hebat dan pasukan militer Jepang akan mendukung syogun karena memang mereka tunduk pada sistem hierarki. Akhir zaman Edo juga merupakan sebuah era saat bangsa barat dan teknologinya mulai masuk ke Jepang.

Syogun yang berdiri di atas nilai-nilai bushido (kode etik samurai) sudah pasti menolak bangsa asing. Mereka menganggap bahwa keberadaan bangsa asing hanya akan merusak dan menjajah Jepang. Anggapan ini mendapat pertentangan dari rakyat dan juga pendukung kaisar.

Seperti dicatat dalam Japan Guide, pengaruh pajak juga berpengaruh dengan ketidakpuasan rakyat terhadap era kepemimpinan syogun. Selain itu, Jepang juga sedang mengalami krisis yang mengakibatkan banyak rakyat kelaparan dan tidak mampu membayar pajak.

Kerusuhan kecil yang awalnya hanya terjadi di daerah-daerah tertentu dengan cepat menyebar ke kota-kota besar. Kelas sosial yang pada mulanya dipegang teguh oleh rakyat Jepang pada akhirnya justru membentuk sebuah antipati dan jurang diskriminasi. Pada titik ini, rakyat sudah bersuara bulat ingin mengembalikan kekuasaan negara ke tangan kaisar.

Baca Juga: Mengintip 9 Linimasa Sejarah Perjalanan Rupiah, Mata Uang Indonesia

3. Dengan bantuan negara barat, Kaisar Jepang berhasil merebut kekuasaannya kembali

5 Fakta Perang Boshin di Jepang, Pertempuran yang Mengubah Sejarah!thefamouspeople.com

Pada 1868, Jepang kala itu dipimpin oleh seorang kaisar muda bernama Mutsuhito Meiji yang masih minim pengalaman. Namun, ia cukup cerdas untuk bekerja sama dengan pihak asing, seperti dicatat dalam laman Asia Highlights. Militer di bawah kepemimpinan kaisar yang dibantu oleh militer barat menjadi sebuah gerakan yang menakutkan bagi syogun.

Pada saat itu kesyogunan dipimpin oleh Tokugawa Yoshinobu, yang juga memiliki pasukan militer berupa samurai tangguh. Puncak dari pertikaian dua kekuasaan tersebut terjadi pada Januari 1868, yakni dimulainya Perang Boshin hingga masa berakhirnya perang pada Mei 1869.

Perang Boshin adalah perang saudara yang melibatkan bakufu (samurai syogun) dengan militer kaisar. Pada awalnya, peperangan berlangsung cukup berimbang. Namun, seiring berjalannya waktu, Tokugawa menyadari bahwa ia berada pada posisi yang terdesak. Jelas saja, pasukan samurai Jepang mengalami kekalahan jika harus berhadapan dengan senjata mesin.

Dengan bantuan asing, kaisar akhirnya berhasil merebut kekuasaannya kembali. Tokugawa Yoshinobu menyerahkan kekuasaan politik ke tangan kaisar. Jumlah pasukan kaisar memang lebih sedikit, namun dapat mendesak pasukan Tokugawa karena dibekali dengan senjata-senjata canggih milik bangsa barat.

Edo sendiri merupakan nama dari ibu kota tempat kekuasaan syogun berdiri. Sejarah ini dikenang sebagai peristiwa Kejatuhan Zaman Edo dan Restorasi Meiji. Beberapa bulan setelah kaisar berhasil merebut Ibu Kota Edo, kaisar mengubah nama kota tersebut menjadi Tokyo, yang tetap dijadikan ibu kota dari Jepang hingga kini.

4. Perang Boshin adalah tonggak sejarah akan kemajuan Jepang

5 Fakta Perang Boshin di Jepang, Pertempuran yang Mengubah Sejarah!autonews.com

Jepang terkenal dengan etos kerja dan kemajuan teknologinya. Tak bisa disangkal, kemajuan ini juga dapat diraih karena peristiwa Perang Boshin. Mungkin, Jepang masih akan tetap menjadi negara feodal tradisional jika mereka tidak menumbangkan kesyogunan kala itu.

Saat ini, dunia mengakui bahwa Jepang menjadi salah satu negara Asia yang memiliki pengaruh cukup kuat di dunia. Bersaing dengan Tiongkok dan Singapura, Jepang menjadi penyumbang produk teknologi bagi dunia, bahkan pada pangsa pasar Amerika dan Eropa.

Oh ya, Jepang juga aktif dalam Perang Dunia II yang kala itu berada dalam Blok Poros bersama dengan Jerman dan Itali. Meskipun Jepang akhirnya menyerah pada sekutu akibat bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang tetap akan disegani oleh bangsa barat pada umumnya.

Dalam Perang Boshin, banyak kalangan Jepang akan melihat bahwa tidak selamanya feodalisme yang kaku dan tradisional dapat menjadi pemenang. Mereka belajar bahwa zaman memang tak dapat dibendung dan hanya dengan adaptasilah mereka dapat selamat.

5. Meskipun Jepang pernah dilanda perang saudara, mereka masih saling menghormati

5 Fakta Perang Boshin di Jepang, Pertempuran yang Mengubah Sejarah!daily.jstor.org

Seperti dicatat dalam Invaluable, sejak dulu bangsa Jepang memang memiliki kode etik terhormat. Beberapa nilai yang dijalankan oleh orang-orang Jepang dirangkum dalam sebuah kode etik bernama Bushido.

Bukan hanya samurai, seorang syogun dan kaisar juga berpegang pada prinsip ini. Itulah sebabnya, meskipun Jepang pernah dilanda perang saudara, mereka sebetulnya masih tetap saling menghormati satu sama lain.

Kini, Jepang juga punya cara diplomasi yang unik untuk mengenalkan prinsip kode etik mereka, salah satunya melalui cerita bertema samurai Jepang, mulai dari manga, anime, hingga layar lebar.

Itulah beberapa fakta mengenai Perang Boshin, sebuah peristiwa bersejarah yang mengubah Jepang menjadi negara yang maju. Ternyata, apa yang dicapai oleh Jepang memang membutuhkan pertumpahan darah pada masa lalu, ya!

Baca Juga: 5 Fakta tentang Sejarah Kejatuhan Zaman Edo di Jepang, Apa Saja?

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya