Banyak Diperdebatkan, Ini 5 Penjelasan Sains tentang 'Hantu'

Kenapa konsep hantu tidak ada dalam sains? #IDNTimesScience

Dalam banyak budaya di dunia, fenomena hantu sudah menjadi hal yang lazim untuk dibicarakan. Adanya perbedaan budaya dan adat istiadat juga membuat munculnya konsep hantu bisa berbeda satu sama lain. Keberadaan dari hantu juga sudah dipertanyakan sejak dulu. Banyak yang percaya, tapi tak sedikit pula yang skeptis.

Nah, kali ini kita akan menyelidiki bagaimana tanggapan sains akan hantu tersebut. Bagaimana penjelasannya? Yuk, disimak!

1. Dalam sains, hantu bisa dianggap halusinasi

Banyak Diperdebatkan, Ini 5 Penjelasan Sains tentang 'Hantu'ilustrasi penampakan hantu di rumah kosong (usatoday.com)

Beberapa pendapat ilmiah menyatakan bahwa halusinasi dalam pikiran manusia bisa menjadi penyebab utama penampakan hantu. Studi berjudul "Hallucination: Clinical Aspects and Management" yang diterbitkan dalam Industrial Psychiatry Journal pada 2010 menyimpulkan bahwa halusinasi bisa terjadi pada semua orang, termasuk di dalamnya orang dengan gangguan mental, bahkan orang yang normal.

Halusinasi klinis mungkin akan menampilkan beberapa objek aneh, seperti bayangan, penampakan seseorang, penampakan sosok aneh, mencium bau tak sedap, bahkan merasa berpindah tempat. Selain itu, beberapa faktor juga memengaruhi seseorang bisa mengalami halusinasi, misalnya kerusakan pada otak, gangguan mental, kelelahan di atas batas normal, dan gangguan tidur atau sleep paralysis.

2. Apakah hantu berkaitan dengan energi?

Banyak Diperdebatkan, Ini 5 Penjelasan Sains tentang 'Hantu'Energi dalam sains dianggap tak bisa dimusnahkan. (europeanenergyretailers.eu)

Dalam sains, energi merupakan suatu hakikat yang tidak bisa diciptakan, dimusnahkan, dan hanya bisa diubah menjadi bentuk yang lain. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hukum sains bernama Hukum Kekekalan Energi. Dalam laman Energy Education dijelaskan bahwa suatu sistem memiliki jumlah energi yang sama dan hanya bisa bertambah jika ditambahkan energi dari luar.

Lalu, apa hubungannya dengan hantu? Well, jika dipaksakan untuk menjawabnya, dengan terpaksa pertanyaan itu justru akan gugur dengan sendirinya. Artinya, energi dari orang yang telah meninggal tidak akan menjadi hantu, melainkan diserap oleh lingkungan, dikutip dalam Live Science. Energi akan dilepaskan dalam bentuk panas dan akan dikonsumsi oleh bakteri pembusuk.

Keterkaitan antara hantu dan energi sudah pernah digagas sejak zaman dulu. Bahkan, sains seolah dipaksa untuk mengakui bahwa hantu itu adalah energi. Konsep akan energi dalam sains sudah sangat jelas. Sementara, tidak ada konsep akan hantu dalam sains. So, keduanya dianggap berbeda dan tidak bisa disamakan secara hakikat. Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: Penyuka Sains Wajib Tahu! 5 Hal Unik tentang Bintang di Alam Semesta

3. Hantu adalah visualisasi yang dihasilkan akibat gelombang elektromagnetik

Banyak Diperdebatkan, Ini 5 Penjelasan Sains tentang 'Hantu'ilustrasi seseorang memakai kain putih (alphacoders.com)

Alih-alih menghubungkan hantu dengan energi, sains lebih condong menyatakan bahwa penampakan hantu bisa terjadi akibat gelombang elektromagnetik. Seperti dicatat dalam Scientific American, gelombang elektromagnetik bisa menjadi tersangka kuat atas banyaknya penampakan hantu di dunia. Riset ini pernah dilakukan oleh Michael Persinger, ahli neurologi dari Laurentian University Kanada.

Melalui serangkaian studi, didapatkan fakta bahwa orang, yang terpapar gelombang elektromagnetik secara intens dalam waktu tertentu, bisa berhalusinasi atau melihat sesuatu yang tidak ada. Apalagi, tempat-tempat yang sepi, gelap, dan lembap bisa menjadi perangkap bagi gelombang elektromagnetik yang dapat mengacaukan pesan ke otak manusia. So, jika melihat hantu, mungkin kamu sedang berada di zona elektromagnetik kuat.

4. Hantu adalah produk budaya manusia

Banyak Diperdebatkan, Ini 5 Penjelasan Sains tentang 'Hantu'lukisan hantu (alphacoders.com)

Sains punya begitu banyak jawaban akan hantu, salah satunya adalah budaya yang dibawa dalam setiap peradaban manusia. Yup, pastinya kamu tahu bahwa hantu di Asia berbeda dengan hantu di Amerika atau Eropa. Hal tersebut membuktikan bahwa hantu sebetulnya hanyalah sebuah mitos yang dibungkus dalam budaya dan adat istiadat yang sangat heterogen di dunia ini.

Pengaruh budaya bisa begitu kuat dalam kehidupan manusia. Cerita-cerita mitos bisa dianggap nyata dan diceritakan dengan intens dari generasi ke generasi. Akibat pengaruh budaya yang sangat kuat, hantu bisa dimunculkan ke dalam benak psikologis seseorang. Nah, lewat antropologi dan ilmu sosial, sains bisa mengungkap mengenai banyak mitos yang beredar di tengah masyarakat dari banyak negara di dunia.

5. Hantu berkaitan erat dengan ilusi optik

Banyak Diperdebatkan, Ini 5 Penjelasan Sains tentang 'Hantu'ilustrasi hantu (alphacoders.com)

Menurut sains, mayoritas penampakan hantu didasarkan pada ilusi optik alias kesalahan pada penglihatan. Studi akan hal ini pernah dilakukan oleh beberapa ilmuwan yang melibatkan banyak peserta untuk menjalani serangkaian tes. Riset yang ditulis dalam Science Daily tersebut membuktikan bahwa perasaan akan kehadiran hantu sangat berkaitan dengan optik (mata manusia), sensorik, motorik, dan kesadaran manusia.

Kadang, keberadaan objek juga bisa disalahartikan sebagai penampakan hantu. Padahal, setelah diselidiki, objek tersebut rupanya tak lebih sebagai objek biasa. Otak manusia adalah sebuah sistem yang rumit dan kompleks. Otak mendapatkan begitu banyak informasi melalui indra dan tidak semuanya bisa ditransmisikan dengan sempurna. Ada kalanya indra memberikan informasi yang salah dan membingungkan. Hal ini bisa menghasilkan ilusi optik.

Nah, bagaimana tanggapanmu terhadap lima penjelasan sains di atas? Sudah paham, kan, kenapa sains sangat sulit untuk menerima kehadiran "hantu". Akhirnya, percaya atau tidak, semuanya dikembalikan pada keputusan kalian masing-masing.

Baca Juga: Wajib Tahu! Sains Jawab 8 Pertanyaan tentang Fenomena di Alam Semesta

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya