Dapatkah Dua Galaksi Bergabung Jadi Satu?

- Penyebab galaksi bergabung adalah gravitasi yang membuat mereka tertarik satu sama lain, baik dalam tabrakan besar maupun kecil.
- Proses bertemunya galaksi memicu pembentukan bintang baru dan ledakan starburst pada awan molekul raksasa di dalamnya.
- Penggabungan galaksi mengubah bentuk, struktur, dan evolusi galaksi secara drastis serta memengaruhi aktivitas lubang hitam supermasif di pusatnya.
Alam semesta adalah ruang luas yang terus berubah, dipenuhi oleh miliaran galaksi dengan beragam bentuk dan ukuran. Galaksi bukanlah pulau-pulau yang terpisah, mereka bisa saling berinteraksi. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya apakah dua galaksi bisa benar-benar bergabung menjadi satu? Jawabannya, bisa!
Penggabungan galaksi bukan hanya mungkin terjadi, tetapi juga merupakan bagian penting dari sejarah dan evolusi alam semesta. Proses ini membentuk ulang struktur galaksi, memicu kelahiran bintang-bintang baru, dan bahkan menyatukan lubang hitam supermasif di pusatnya.
1. Apa penyebab galaksi bergabung
Jika kita menelusuri sejarah semua galaksi, hampir semuanya pernah mengalami beberapa tabrakan besar dan sejumlah tabrakan kecil. Tabrakan besar terjadi saat dua galaksi yang bertabrakan memiliki ukuran yang hampir sama. Sementara itu, jika galaksi besar menyerap galaksi kecil, itu disebut tabrakan kecil. Apa penyebab utamanya? Jawaban sederhananya: gravitasi.
Tak ada yang diam di alam semesta. Galaksi terus bergerak melintasi ruang angkasa. Jika dua galaksi berpapasan cukup dekat, gaya tarik gravitasi mereka bisa membuat keduanya tertarik semakin dekat, hingga akhirnya berada di jalur tabrakan yang tak terhindarkan dan bergabung menjadi satu.
2. Apa yang terjadi saat galaksi bertemu
Galaksi dapat bergabung ketika saling tertarik oleh gravitasi. Tarik-menarik yang sangat kuat ini membuat keduanya perlahan saling mendekat hingga akhirnya bertabrakan dalam proses yang bisa berlangsung selama ratusan juta hingga miliaran tahun. Meskipun terdengar dramatis, kemungkinan bintang-bintang di dalam galaksi saling bertabrakan sangat kecil, karena jarak antar bintang jauh lebih besar dibandingkan ukuran mereka.
Sebaliknya, dampak paling dramatis justru terjadi pada awan molekul raksasa yang terdiri dari gas dan debu di dalam galaksi. Ketika awan-awan ini saling bertabrakan, mereka mengalami pemampatan dan pemanasan, yang sering kali memicu ledakan pembentukan bintang secara besar-besaran, dikenal sebagai starburst. Proses ini dapat menghasilkan ribuan bintang baru dalam waktu singkat, jauh lebih cepat dibanding laju pembentukan bintang di galaksi yang tidak mengalami interaksi seperti Bima Sakti.
3. Tahapan penggabungan galaksi

Penggabungan galaksi biasanya mengikuti tiga tahap utama:
Pendekatan awal. Dua galaksi mulai saling tarik menarik secara gravitasi, membentuk distorsi dan memunculkan “ekor pasang surut” berupa aliran bintang dan gas.
Tabrakan dan penyatuan. Galaksi saling menembus satu sama lain, gas di dalamnya saling bercampur, dan sering kali terjadi ledakan pembentukan bintang baru (starburst).
Penyatuan akhir. Setelah beberapa kali saling menembus, kedua galaksi akhirnya menyatu menjadi satu sistem yang lebih besar dengan bentuk dan struktur baru.
4. Dampak dari penggabungan galaksi
Penggabungan galaksi dapat mengubah bentuk dan jalur evolusi galaksi secara drastis. Dua galaksi spiral yang bertemu bisa berubah menjadi galaksi elips dalam proses yang dikenal sebagai galactic cannibalism. Orbit bintang yang sebelumnya teratur menjadi kacau akibat gangguan besar dalam struktur.
Selain itu, penggabungan juga memengaruhi aktivitas lubang hitam supermasif di pusat galaksi. Ketika dua galaksi bergabung, lubang hitam mereka juga bisa menyatu, melepaskan energi luar biasa yang disebut feedback. Energi ini bisa memanaskan atau mengusir gas, sehingga menghambat pembentukan bintang lebih lanjut.
Penggabungan galaksi juga memicu lonjakan pembentukan bintang. Dalam banyak kasus, galaksi yang bertabrakan menghasilkan bintang baru dalam jumlah ratusan kali lebih banyak dibanding kecepatan normal seperti di Bima Sakti.
5. Contoh di alam semesta
Para astronom telah mengamati banyak contoh nyata penggabungan galaksi. Galaksi Antennae, yang berjarak sekitar 45 juta tahun cahaya dari Bumi, menunjukkan jejak penggabungan berupa ekor panjang dan wilayah pembentukan bintang yang sangat terang. Contoh lainnya adalah Medusa Merger (NGC 4194), di mana galaksi besar menyerap galaksi kecil kaya gas, menciptakan pola bintang dan debu yang spektakuler.
Salah satu peristiwa besar yang ditunggu-tunggu di lingkungan kosmis kita adalah tabrakan antara galaksi Bima Sakti dan Andromeda. Dalam waktu sekitar 4 hingga 5 miliar tahun, kedua galaksi spiral ini akan bergabung menjadi satu galaksi besar, kemungkinan berbentuk elips.
Jadi, ya dua galaksi bisa bergabung, proses ini juga merupakan bagian penting dari pertumbuhan dan evolusi galaksi dalam jangka waktu kosmik. Alih-alih dianggap sebagai bencana besar, penggabungan galaksi justru adalah kekuatan kreatif yang mengubah struktur galaksi, memicu lahirnya bintang baru, menumbuhkan lubang hitam raksasa, dan membentuk arsitektur agung alam semesta.
Referensi
Astronomy. Diakses pada Juli 2025. What Will Happen to The Solar System When The Milky Way and Andromeda Galaxy Merge?
Friends of NASA. Diakses pada Juli 2025. Six Examples of Galaxy Mergers | Hubble Space Telescope
Number Analytics. Diakses pada Juli 2025. Ultimate Guide: Galaxy Mergers
BBC Sky at Night Magazine. Diakses pada Juli 2025. Galaxy Collisions: What Happens When Galaxies Crash Together?
Universe Today. Diakses pada Juli 2025. Plenty of Examples That Giant Galaxies Like the Milky Way Formed Through Mergers