5 Fakta Teknologi Amino Index Risk Screening yang Wajib Kamu Tahu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu perusahaan ternama di Jepang telah melakukan pengembangan teknologi mengenai pendeteksian kanker sejak dini. Teknologi AIRS (Amino Index Risk Screening) merupakan alat pendeteksi kanker dengan memanfaatkan teknologi asam amino.
Berikut ini 5 fakta tentang teknologi AIRS, untuk mendeteksi kanker di Jepang.
1. Pengembangan teknologi AIRS dilakukan perusahaan Ajinomoto di Jepang
Teknologi asam amino itu ternyata dikembangkan oleh salah satu perusahaan penyedap rasa asal Jepang, Ajinomoto Co. Hal ini juga diketahui melalui laman resmi Ajinomoto terkait penelitiannya terhadap asam amino. Ajinomoto juga ingin mendorong usia harapan hidup sehat di Jepang melalui pengembangan penelitian di bidang medis.
2. Asam amino ternyata bisa untuk deteksi kanker
Penelitian yang dilakukan oleh Ajinomoto menunjukkan bahwa asam amino dapat digunakan untuk mendeteksi kanker sejak dini. Keseimbangan asam amino dalam darah akan berubah untuk menunjukkan tingkat kesehatan seseorang. Selain itu, apabila pendeteksi ini digabungkan dengan tes lainnya akan membuat lebih mudah mendeteksi kanker sejak dini bagi dokter dan pasien.
Asam amino juga tidak hanya digunakan untuk mendeteksi kanker saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit lainnya. Ajinomoto juga mengembangkan teknologi asam amino untuk mendeteksi penyakit berkaitan gaya hidup atau Amino Index Lifestyle disease Screening (AILS).
Baca Juga: Ini Perkembangan Inovasi Teknologi Penanda 4 Periode Revolusi Industri
Editor’s picks
3. Ada 5 jenis pengujian asam amino yang telah dilakukan
Pada penelitian asam amino diketahui ada 5 jenis pengujian yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu pengujian AICS gastric, AICS lung, AICS colorectal, AICS prostate, dan AICS breast. Hasilnya menunjukkan bahwa asam amino dapat digunakan untuk mendeteksi kanker perut, kanker paru - paru, kanker usus besar, kanker pankreas, kanker prostat, kanker payudara dan kanker rahim.
4. Hanya 5 ml darah yang digunakan untuk mendeteksi kanker
Pendeteksian kanker dengan teknologi asam amino dilakukan menggunakan 5 ml darah saja setiap kunjungan dokter rutin baru kemudian dilakukan pengujian asam amino. Konsentrasi asam amino dalam darah akan mengalami perubahan sesuai kondisi pasien saat itu.
5. Mendeteksi kanker sejak dini meningkatkan tingkat kelangsungan hidup
Menurut National Cancer Center Japan memperkirakan sekitar 300.000 orang di Jepang meninggal setiap tahun akibat kanker. Kanker sebenarnya bisa ditangani jika baru mencapai tahap awal. Oleh karena itu, teknologi AIRS diharapkan dapat mendeteksi kanker sejak dini sehingga segera ditangani medis sebelum terlambat. Data Association of Clinical Cancel Centers di Jepang juga menunjukkan bahwa mendeteksi kanker sejak dini membuat angka kelangsungan hidup meningkat dratis dari tahun sebelumnya.
Teknologi AIRS dibuat untuk memudahkan mendeteksi kanker sejak dini. Melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan dengan harapan kanker bisa terdeteksi sebelum semakin parah. Di berbagai negara di dunia menyebutkan kanker adalah penyebab terbesar kematian orang setiap tahunnya. Oleh karena itu, dengan mendeteksi kanker sejak dini diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup di seluruh dunia.
Baca Juga: 7 Inspirasi Ibu Heny, Survivor Kanker Membantu Sesama dengan Paliatif
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.