7 Fakta Sierra Leone, Negara di Afrika dengan Kekayaan Alam Beragam

Negara di Afrika Barat yang pesona alamnya juara

Sierra Leone adalah negara di Afrika barat yang memiliki deretan perbukitan yang mengelilingi pelabuhan. Ibukotanya, Freetown, menjadi salah satu pelabuhan alam terbesar di dunia.

Sierra Leone menjadi salah satu dari sekian banyak negara di Afrika yang memiliki masalah cukup kompleks. Mulai dari kemiskinan, masalah kesehatan, hingga harapan hidup masyarakat yang rendah. Menurut data World Bank, angka harapan hidup di Sierra Leone tahun 2020 adalah 55 tahun. Angka ini sebenarnya terus meningkat sejak tahun 1997, di mana angka harapan hidup pada waktu itu adalah 37 tahun. Meskipun begitu, angka ini masih berada jauh di bawah rata-rata angka harapan hidup dunia, yaitu 72,8 tahun. Hal ini menjadikan Sierra Leone sebagai negara dengan angka harapan hidup terendah setelah Republik Afrika Tengah dengan angka harapan hidup 54 tahun.

Meskipun begitu, negara ini menyimpan banyak fakta yang menarik untuk dibahas. Di sini, kita akan membahasnya bersama-sama. 

1. Sierra Leone berarti 'pegunungan yang mengaum'

7 Fakta Sierra Leone, Negara di Afrika dengan Kekayaan Alam BeragamFreetown, Sierra Leone (unsplash.com/Social Income)

Dilansir laman World Atlas, pada tahun 1462, penjelajah Portugis Pedro da Cintra berlayar ke tempat yang sekarang menjadi Semenanjung Freetown. Selama berada di tempat tersebut, da Cintra mengalami badai petir yang hebat dan mengasosiasikan daerah pegunungan dengan auman singa.

Selanjutnya, da Cintra menamai wilayah itu 'Sierra Lyoa' yang diterjemahkan menjadi 'Pegunungan yang menderu' atau 'Pegunungan Singa' dalam bahasa Portugis asli. Namun, saat ini, daerah tersebut lebih dikenal sebagai Sierra Leone.

2. Jenis tanah

7 Fakta Sierra Leone, Negara di Afrika dengan Kekayaan Alam Beragamilustrasi tanah (pexels.com/Lukas)

Dijelaskan laman Britannica, sebagian besar tanah di Sierra Leone adalah jenis laterit yang lapuk dan tercuci. Tanah ini berwarna merah sampai kuning-coklat, mengandung oksida besi dan aluminium dan bersifat asam. Di dataran pantai, tanah laterit yang berkembang pada endapan berpasir tidak baik untuk pertanian, tetapi yang berasal dari batuan beku dasar agak lebih baik.

Di beberapa daerah juga terdapat tanah liat Kaolin. Tanah ini memiliki karakteristik ringan dan mudah dikerjakan. 

3. Merupakan bangsa yang toleran

7 Fakta Sierra Leone, Negara di Afrika dengan Kekayaan Alam Beragamilustrasi orang Afrika (pixabay.com/jacejojo)

Sebanyak 77 persen warga Sierra Leone adalah pemeluk agama Islam, 22 persen Kristen, dan 1 persen dari populasi mempraktikkan agama tradisional Afrika, dikutip dari laman World Atlas. Meskipun begitu, negara ini mendukung kebebasan beragama dan akibatnya, kekerasan agama jarang terjadi di negara ini.

Di negara ini, hari raya keagamaan apa pun dijadikan hari libur nasional. Idul Fitri, Natal, dan Paskah dirayakan secara nasional dengan meriah.

Baca Juga: 5 Olahraga Tradisional Afrika, Mana yang Paling Ekstrem? 

4. Rumah bagi budak yang dibebaskan di abad ke-18

7 Fakta Sierra Leone, Negara di Afrika dengan Kekayaan Alam BeragamMasyarakat Sierra Leone (unsplash.com/Annie Spratt)

Freetown adalah ibu kota Sierra Leone. Dijelaskan dalam laman Big Seven Travel, tempat ini didirikan oleh Letnan John Clarkson pada tahun 1792 sebagai pemukiman untuk budak Afrika yang dibebaskan. Budak yang diselamatkan dapat memilih untuk menetap atau kembali ke tanah air mereka.

Pemukim pertama dikirim dari Inggris, sedikit kurang dari 500 orang. Sayangnya, kebanyakan dari mereka meninggal karena penyakit dan perang suku. Pemukim kedua berjumlah sekitar 1.200 orang dari Nova Scotia dan lebih berhasil membangun kehidupan baru di sana. Kebanyakan budak yang dibebasakan memilih menetap di Sierra Leone.

5. Mengadopsi banyak bahasa

7 Fakta Sierra Leone, Negara di Afrika dengan Kekayaan Alam Beragamilustrasi suasana di Afrika (pixabay.com/aga2rk)

Afrika adalah negara yang mengadopsi banyak bahasa. Di Sierra Leone, masyarakat menggunakan bahasa Krio untuk berkomunikasi sehari-hari. Dilansir laman Britannica, Krio adalah bahasa yang berasal dari bahasa Inggris dan berbagai bahasa Afrika.

Bahasa Inggris digunakan di bidang administrasi, pendidikan, dan perdagangan. Bahasa Arab digunakan di kalangan pedagang Lebanon dan penganut Islam. Teks sekolah, buletin informasi, dan kumpulan cerita rakyat diproduksi dalam bahasa asli seperti Mende dan Temne.

6. Rumah bagi beragam satwa liar

7 Fakta Sierra Leone, Negara di Afrika dengan Kekayaan Alam Beragamilustrasi koloni jerapah di Afrika (unsplash.com/mariolagr)

Memiliki iklim tropis dan habitat yang beragam membuat Sierra Leone menjadi negara yang kaya akan satwa liar. Diperkirakan, Sierra Leone adalah rumah bagi 99 spesies ikan, 147 spesies mamalia, 626 jenis burung, 35 amfibi, dan 67 spesies reptil, menurut laman World Atlas.

Sayangnya, karena ulah manusia, seperti perang saudara, penggundulan hutan, penambangan, hilangnya habitat, dan penangkapan ikan yang berlebihan, jumlah satwa liar Sierra Leone terus berkurang secara ekstrem. Spesies asli, seperti anjing liar Afrika, kini berada di ambang kepunahan.

7. Merupakan penghasil berlian

7 Fakta Sierra Leone, Negara di Afrika dengan Kekayaan Alam Beragamilustrasi berlian (Pixabay.com/GrownDiamond)

Meskipun sebagian besar masyarakatnya terlibat dalam pertanian subsisten, tetapi Sierra Leone sebenarnya merupakan pusat pertambangan. Diterangkan laman Britannica, tanah Sierra Leone menghasilkan banyak berlian, emas, bauksit, dan rutil.

Sayangnya, konflik internal melumpuhkan negara itu sejak akhir 1980-an dan seterusnya. Puncaknya adalah perang saudara brutal yang terjadi dari tahun 1991 hingga 2002. Setelah perang berakhir, pemerintah Sierra Leone masih sibuk membangun kembali infrastruktur fisik dan sosial negara tersebut sambil mendorong rekonsiliasi.

 

Demikianlah beberapa fakta seputar Sierra Leone. Semoga, kondisi di Sierra Leone terus membaik, segera keluar dari kemiskinan, dan angka harapan hidup di sana terus meningkat.

Baca Juga: Mengenal Nok Art, Seni Unik Tanah Liat di Afrika Barat 

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya