Ilustrasi produk dari biji teratai (commons.m.wikimedia.org/Sarayoot)
Karena menyimpan banyak nutrisi didalamnya, biji teratai juga disebut sebagai bahan makanan nutraceutical. Yaitu bahan makanan yang berasal dari alam yang bermanfaat untuk kesehatan juga efektif sebagai bahan pengobatan. Dari nutrisi juga tidak terlepas dari senyawa bioaktif yang ada didalamnya.
Banyak sumber yang menyebutkan akan nutrisi maupun senyawa bioaktif yang ada dalam biji teratai. Seperti yang dijelaskan dalam Journal of Functional Foods, terdapat komponen utama makanan berupa protein (albumin, globulin, glutelin, prolamin), karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Karbohidrat berupa pati sekitar 61-62%; protein sekitar 16-21%; lemak kasar 2,40-3% serta kadar air 5-9%.
Selain itu, terdapat vitamin C sebesar 20-25 mg/100 g juga kaya akan mineral. Mineral tersebut adalah zat besi (Fe) sebesar 13-18 mg/100 g; potassium (K) sebesar 16-20 mg/100 g; kalsium (Ca) sebesar 30-31 mg/100 g dan sodium (Na) sebesar 30-35 mg/100g. Serta vitamin lainnya seperti vitamin E, B1, B2, B3, B6. Juga mineral lain seperti kromium (Cr), magnesium (mg), tembaga (Cu), seng (Zn) dan mangan (Mn).
Juga terdapat senyawa fenolik berupa metabolit sekunder. Seperti alkaloid berupa isoliensinine, liensinine, neferine, lotusine, armepavine, pronuciferine, dauricine, nuciferine dan roemerine. Senyawa metabolit lainnya seperti terpenoid dan senyawa fenolik lain seperti asam galat, katekin, procyanidin, epicatechin, hiperosida, isoquercitrin. Serta ada plavonol berupa myricetin 3-O-galaktosida.