7 Tanaman yang Sering Jadi Objek Praktikum, Nostalgia Lab Sekolah!

Siapa yang masih ingat dengan pelajaran biologi di lab sekolah? Selain berurusan dengan alat mikroskop dan preparat, praktik menggunakan tanaman sebagai bahan praktikum, jadi momen yang tidak terlupakan. Mulai dari mengamati proses fotosintesis, mencangkok, hingga melihat struktur jaringan tumbuhan, semua itu bikin kita penasaran dengan keajaiban alam.
Bahkan, beberapa jenis tanaman ini sering dijadikan objek penelitian sederhana karena mudah ditemukan dan mudah dirawat. Tidak hanya untuk memenuhi nilai praktikum, pengalaman belajar dengan tanaman masih sering digunakan di sekolah hingga sekarang. Yuk, nostalgia bareng dengan daftar tanaman yang sering jadi objek praktikum berikut ini. Siapa tahu, kamu masih ingat salah satunya!
1. Kacang hijau

Tanaman kacang hijau sering digunakan dalam eksperimen pertumbuhan tanaman. Mungkin, hampir sebagian besar anak Millenial dan Gen Z pernah merasakan hal yang sama. Kacang hijau sering sebagai objek praktikum untuk melihat proses perkecambahan dalam ilmu biologi.
Butuh waktu 3–5 hari saja, siswa sudah bisa melihat perkembangan mulai dari biji hingga tumbuh daun kecil. Manfaat melakukan praktikum ini adalah untuk memahami proses perkecambahan serta faktor yang memengaruhi tanaman seperti air, cahaya, dan juga suhu.
2. Lidah buaya

Tanaman lidah buaya juga sering digunakan dalam praktikum di sekolah. Lidah buaya mengandung getah yang banyak air, memudahkan siswa memahami konsep penyimpanan air pada tanaman. Kemudian siswa juga memperlajari struktur daun dan jaringan tanaman lidah buaya.
Dilansir laman sciencing, tanaman aloe vera atau lidah buaya adalah bahan yang serbaguna untuk eksperimen sains karena mudah didapatkan dan memiliki berbagai manfaat. Eksperimen yang dilakukan dapat mengeksplorasi berbagai aspek seperti pengaruh lidah buaya terhadap bakteri, pertumbuhan rambut, dan jenis tanah. Hasil eksperimen ini dapat memberikan wawasan ilmiah yang berguna, terutama dalam bidang biologi, kesehatan, dan kosmetik.
3. Jagung

Jagung merupakan salah satu tanaman serba guna yang sering dijadikan objek praktikum biologi di sekolah. Tanaman ini mudah tumbuh di berbagai jenis tanah dan memiliki siklus hidup yang cepat. Siswa dapat mempelajari berbagai hal tentang jagung seperti proses perkecambahan, fotosintesis, hingga penyerbukan.
Semua tahapan tersebut dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang unik. Dilansir laman Britannica, jagung pertama kali didomestikasi oleh penduduk asli di wilayah selatan Meksiko sekitar 10 ribu tahun yang lalu. Jagung juga memiliki sejarah panjang sebagai tanaman penting untuk makanan pokok, hingga berperan dalam sistem pertanian tradisional yang berkelanjutan.
4. Bunga sepatu

Bunga sepatu atau hibiscus adalah tanaman yang sering digunakan untuk mempelajari bagian-bagian bunga. Bentuknya yang besar dan warnanya yang begitu mencolok, memudahkan siswa mengidentifikasi organ reproduksi tanaman. Manfaat dari praktikum menggunakan bunga sepatu, yaitu siswa lebih mengenal bagian-bagian bunga seperti putik, benang sari, kelopak, dan mahkota.
Dilansir laman PW Live, bunga sepatu memiliki nilai estetika dan punya manfaat medis. Bunga ini populer sebagai tanaman hias dan khasiatnya dalam pengobatan tradisional, menjadikannya sebagai bahan dasar ramuan herbal.
5. Bawang merah

Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan dalam praktikum biologi di sekolah. Tanaman ini sangat mudah didapatkan dan memiliki banyak manfaat untuk eksperimen sederhana.
Salah satu praktikum yang paling umum dilakukan adalah pengamatan pembelahan sel menggunakan lapisan epidermis bawang merah. Struktur sel bawang merah yang jelas, memudahkan siswa untuk mempelajari bagian tanaman bawang. Praktikum ini membantu siswa memahami konsep penting dalam biologi yaitu sel dan membran plasma.
6. Kentang

Praktikum menggunakan kentang sebagai objek penelitian, berguna untuk mengamati proses osmosis. Dengan cara merendam irisan kentang dalam larutan garam atau gula, siswa dapat melihat bagaimana cairan berpindah melalui membran sel.
Pemahaman konsep osmosis pada sel tumbuhan kentang yaitu dalam mempelajari penyerapan air oleh tumbuhan dilansir laman Science Buddies. Proses ini melibatkan pergerakan air melalui membran semipermeabel dari area konsentransi garam lebih tinggi. Tanaman ini menggunakan osmosis untuk menyerap air dari tanah ke dalam akar, yang membuat sel-sel tumbuhan terisi air dan tumbuhan menjadi kuat.
7. Padi

Tanaman padi merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Asia, termasuk Indonesia. Padi sering dijadikan objek praktikum untuk mempelajari siklus hidup tanaman. Selain itu, padi juga digunakan untuk mempelajari anatomi biji dan struktur tumbuhan monokotil.
Dengan mempelajari siklus hidup padi, siswa tidak hanya memahami teori tentang pertumbuhan tanaman, tetapi juga belajar tentang ketahanan pangan dan pentingnya padi sebagai sumber makanan utama di Indonesia. Praktikum ini sekaligus memberikan wawasan bahwa proses bertani membutuhkan ketelatenan, kesabaran, dan pengetahuan yang baik tentang cara merawat tanaman. Melalui pendekatan praktis ini, siswa diharapkan lebih menghargai peran petani dan memahami bagaimana setiap tahap pertumbuhan padi berkontribusi dalam siklus kehidupan tumbuhan serta ekosistem dalam siklus kehidupan tumbuhan serta ekosistem pertanian.
Belajar biologi di lab sekolah memang jadi pengalaman yang penuh nostalgia, apalagi saat harus mengamati pertumbuhan tanaman dari awal hingga panen. Praktikum dengan berbagai jenis tanaman ini bukan hanya melatih ketelitian, tetapi juga mengajarkan kita pentingnya proses alam yang mendukung kehidupan. Meski tampak sederhana, pengalaman ini justru memberikan dampak pemahaman mendalam tentang siklus makhluk hidup dan peran penting tumbuhan bagi keseimbangan ekosistem.