Bunglon atau chameleon adalah sebutan khusus untuk beragam jenis kadal yang memiliki kemampuan mengubah warna kulitnya. Mereka juga bisa menembakkan lidah mereka dengan kecepatan yang mengagumkan.
Kadal berwarna-warni ini bisa ditemukan di wilayah Afrika, Madagaskar, Eropa Selatan, dan seluruh Asia Selatan hingga Sri Lanka. Menurut data di jurnal Vertebrate Zoology, terdapat 202 spesies bunglon yang berbeda. Melansir laman Mental Floss, berikut 9 fakta menarik tentang bunglon.
Kaki bunglon terdiri dari dua bantalan berdaging yang saling berhadapan. Satu sisi terdapat tiga bagian yang menyatu, dan satunya lagi memiliki dua bagian yang menyatu. Kaki bunglon berfungsi untuk menjepit batang pohon agar mereka tidak jatuh.
Dari 202 spesies yang diketahui, 44 persen di antaranya dapat ditemukan di Madagaskar. Spesies bunglon lainnya hidup di India, Timur Tengah, dan daratan Afrika.
Pada tahun 2021, ahli biologi di Madagaskar mengonfirmasi penemuan bunglon terkecil yang pernah tercatat. Bunglon itu berukuran sekitar 14 milimeter. Di sisi lain, Madagaskar juga menjadi rumah bagi spesies bunglon raksasa yang bisa tumbuh hingga 27 inci.
Saat bunglon mengubah warna, ini bukan bertujuan untuk menyamarkan diri. Di kebanyakan kasus, mengubah warna merupakan cara mereka mengontrol suhu tubuh. Selain itu, mengubah warna bisa menjadi cara komunikasi, terutama dalam mencari pasangan.
Pada tahun 2015, para ilmuwan di University of Geneva menemukan dua lapisan sel khusus yang terletak di bawah kulit bunglon. Sel ini penuh dengan nano-kristal kecil yang bisa memantulkan cahaya. Ini merupakan cara bunglon bisa mengubah warnanya.
Kebanyakan bunglon memiliki ekor panjang dan mencengkeram yang berfungsi seperti anggota tubuh kelima. Pada sebagian spesies, ekor mereka dapat menopang seluruh berat badan mereka dan memungkinkan mereka bergerak di antara cabang-cabang dengan lebih mudah.
Setiap mata memiliki jangkauan gerak yang luar biasa, 90 derajat secara vertikal dan 180 derajat secara horizontal. Mata mereka juga bisa bergerak ke arah yang berlawanan, jadi jika satu mata melihat ke atas dan ke kiri, yang satunya bisa melihat ke bawah dan ke kanan.
Bunglon menggunakan lidahnya untuk menangkap mangsa. Seorang ahli biologi, Christopher Anderson, menemukan bahwa bunglon yang lebih kecil memiliki lidah yang lebih cepat dan kuat dibandingkan dengan bunglon yang lebih besar.
Bunglon bisa menangkap serangga hanya dengan lidahnya berkat air liur yang 400 kali lebih kental daripada manusia. Zat yang sangat lengket ini melapisi lidah dan menjadikan senjata utama mereka dalam menangkap mangsa.
Bunglon merupakan hewan unik dengan kemampuan yang mengubah warna dan lidah yang lengket. Karena keunikannya, kadal ini sering dijadikan hewan peliharaan. Bunglon mungkin bisa menjadi hewan peliharaan alternatif kamu.