5 Fakta Green Sandpiper, Terbang Hingga Ketinggian 3.000 Meter

Green sandpiper merupakan spesies burung dunia lama. Mereka berada dalam famili Scolopacidae dan memiliki nama ilmiah Tringa ochropus. Warna punggung dan sayapnya cokelat kehijauan, kepala dan dadanya berwarna keabu-abuan serta putih di bagian bawah tubuhnya. Terdapat bintik putih di punggungnya dan biasanya lebih sedikit pada musim dingin.
Kaki dan paruhnya pendek berwarna hijau tua. Green sandpiper tampak mencolok dan punya pola terbang yang khas, serta sayapnya berwarna gelap di bagian atas. Itu adalah ciri yang bisa membedakannya dengan burung solitary sandpiper. Walaupun tidak banyak informasi yang tersedia, fakta berikut masih bisa membantumu tahu gaya hidup burung green sandpiper.
1. Wilayah penyebaran green sandpiper

Tempat perkembang biakan green sandpiper berada di subarktik Eropa dan melintasi wilayah Palearktik timur. Oiseaux Birds menginformasikan bahwa mereka berkembang biak di daerah lembab di berbagai jenis hutan termasuk hutan rawa dan hutan pegunungan seperti pinus, cemara dan alder. Mereka biasanya berada di dekat sumber air, sekitar sungai, rawa dan danau.
2. Mereka bermigrasi

Berdasarkan informasi dari Animalia, green sandpiper adalah burung yang bermigrasi. Mereka menghabiskan musim dingin di bagian selatan Eropa, subkontinen India, Asia Tenggara dan area tropis di Eropa. Di habitat musim dinginnya, burung ini biasanya berada di area air tawar, tepi sungai, kolam, parit, saluran pembuangan limbah, rawa dan terkadang sungai pasang surut.
Green sandpiper tercatat berada di ketinggian lebih tinggi saat musim dingin. Biasanya lebih dari 2.700 meter di Ethiopia, 2.800 meter di Bhutan dan mencapai 3.000 meter di Turki.
3. Makanan utamanya adalah serangga dan larvanya

Menu makan green sandpiper kebanyakan terdiri dari serangga yang hidup di tanah maupun akuatik. Mereka juga mengonsumsi krustasea kecil, laba-laba, ikan dan beberapa bagian tumbuhan. Green sandpiper mencari makan sambil berjalan di permukaan air sembari menganggukkan kepala dan menggerakkan ekornya ke atas dan ke bawah.
Mereka mengarungi perairan entah itu sambil berenang atau sesekali menyelam. Green sandpiper biasanya mencari makan sendirian, tapi juga bisa berada dalam kelompok kecil yang tersebar hingga mencapai 40--50 burung.
4. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Setiap hewan punya cara uniknya sendiri untuk saling berbagi informasi, sama seperti green sandpiper. Salah satu vokalisasinya yang sering terdengar adalah 'twit-twit-twit' bernada tinggi, itu terkadang didahului dengan suara 'ko-wit' meninggi. Panggilan itu bisa didengar saat mereka sedang terbang di ketinggian selama bermigrasi.
Selama musim kawin, mereka memiliki panggilan peringatan yang terdengar seperti 'tit-ti-tit'. Ada juga nyanyiannya yang berupa rangkaian nada seperti 'loo-tit-ti-lhit', siulan keras ketika sedang bertengger atau melakukan ritual penerbangan selama musim kawin.
5. Sistem perkawinan green sandpiper

Musim kawin green sandpiper terjadi dari akhir bulan April hingga Juli. Mereka bersarang di area hutan yang lembap dengan kepadatan 1–8 sarang per kilometer persegi. Green sandpiper tidak membangun sarang dan lebih memilih menggunakan sarang lama atau yang ditinggalkan oleh thrush, merpati kayu atau tupai. Terkadang, mereka juga menggunakan area lama atau di tanah dan di akar pepohonan.
Betina menempatkan empat telur yang dierami oleh keduanya secara bergantian selama 20--23 hari. Tapi, biasanya betina yang kebanyakan mengerami telur-telurnya daripada jantan. Setelah menetas, anak-anaknya bisa melompat dari ketinggian 10 meter atau lebih ke tanah atau di dedaunan, lho. Betina sering meninggalkan mereka sebelum bisa terbang, biasanya 28 hari setelah menetas.
Green sandpiper ternyata memiliki menu makan yang sangat beragam, metode berburunya juga bervariasi. Sebagai informasi tambahan, ritual pertunjukannya terdiri dari pertunjukan penerbangan rumit yang diiringi dengan vokalisasi khusus. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan tren populasinya mengalami peningkatan.