Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Cerecet Hitam, si Cantik yang Sulit untuk Diamati

potret cantik cerecet hitam di belakang bunga (commons.wikimedia.org/Robert tdc)
Intinya sih...
  • Cerecet hitam tersebar luas di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur. Habitatnya meliputi hutan pinus, daun lebar, dan pegunungan pada ketinggian 100-3.600 meter.
  • Burung ini omnivor dengan sumber makanan dari serangga, laba-laba, biji-bijian, buah, dan beri. Mereka mencari makan di sekitar sumber air dengan perlindungan dari predator.
  • Cerecet hitam hidup dalam kelompok besar hingga 40 individu dan kadang membentuk kelompok kecil. Mereka juga terlihat bergabung dengan burung mirip sesama spesies.

Pernah dengar nama burung cerecet hitam (Aegithalos concinnus)? Mereka adalah 1 dari 13 burung yang masuk dalam famili Aegithalidae. Karakteristik utama dari famili burung ini terletak pada penampilan mereka yang menarik. Tentunya, cerecet hitam pun termasuk salah satu yang paling menawan.

Warna bulu cerecet hitam cukup bervariasi karena memadukan warna biru keabu-abuan pada bagian punggung maupun sayap. Lalu, ada warna putih dan jingga kecokelatan pada bagian perut serta kepala. Adapun, ciri khas dari burung imut ini terletak pada pola hitam di area tenggorokan dan sekitaran mata.

Ukuran cerecet hitam sudah pasti sangat mungil. Panjang tubuh mereka sekitar 10,5 cm dengan bobot 4—9 gram saja. Selain soal penampilan, ada beberapa fakta menarik lain dari cerecet hitam yang akan dibahas pada kesempatan kali ini. Siap-siap terkesima dengan si imut yang cantik ini, ya! Langsung saja kita simak, yuk! Jangan lupa simak dari awal sampai akhir agar pengetahuanmu tentang hewan, terutama burung liar, bisa semakin luas.

1. Peta persebaran dan habitat pilihan

seekor cerecet hitam yang bertengger (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Ternyata cerecet hitam punya peta persebaran yang luas, meliputi Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur. Dilansir BirdLife DataZone, negara yang jadi rumah burung ini adalah China, Taiwan, India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Laos, Myanmar, Thailand, dan Filipina. Kalau ditotal, luas wilayah yang jadi persebaran cerecet hitam mencapai 4,08 juta km persegi.

Habitat favorit burung ini adalah hutan pinus, hutan dengan daun lebar, dan kawasan pegunungan. Cerecet hitam nyaman untuk hidup di lokasi dengan ketinggian sedang sampai tinggi atau antara ketinggian 100—3.600 meter di atas permukaan laut. Mereka bukan termasuk spesies yang bermigrasi sehingga selalu berada di tempat yang sama setiap waktu.

2. Makanan favorit

cerecet hitam yang memakan larva serangga (commons.wikimedia.org/Nrik kiran)

Cerecet hitam termasuk hewan omnivor. Dilansir Animalia, sumber makanan hewani burung ini berasal dari serangga dan laba-laba. Sementara itu, sumber makanan nabati berasal dari biji-bijian, buah, dan beri. Burung ini terbilang hewan diurnal sehingga aktivitas mencari makan banyak dilakukan saat Matahari masih bersinar.

Guna mencari makan, biasanya cerecet hitam akan bergerak ke sekitar sumber air terdekat. Selain itu, mereka selalu bersama dengan beberapa individu lain saat beraktivitas. Hal ini dilakukan supaya masing-masing individu memperoleh perlindungan lebih dari ancaman predator. Sebab, di alam liar, cerecet hitam jadi target perburuan dari burung-sapi kepala cokelat (Molothrus ater), ular cambuk (Masticophis flagellum), rubah kelabu (Urocyon cinereoargenteus), dan sigung bergaris (Mephitis mephitis).

3. Kehidupan sosial

dua ekor cerecet hitam sedang mandi di aliran air (commons.wikimedia.org/J.M.Garg)

Berdasarkan petunjuk sebelumnya, jelas kalau cerecet hitam termasuk burung yang hidup secara berkelompok. Birda melansir kalau dalam 1 kelompok burung ini dapat berisi sampai 40 individu. Namun, mereka kadang turut membentuk kelompok kecil, khususnya ketika mencari makan ke area yang sangat luas.

Menariknya, cerecet hitam kadang terlihat mau bergabung dengan burung lain dengan ukuran yang mirip, utamanya dari sesama spesies cerecet. Untuk memanggil sesama, cerecet hitam menggunakan suara bernada tinggi, seperti tsiiip dan suara getaran tipis. Dilansir Nepal Desk, kelompok burung ini terbilang sangat energik saat berinteraksi bersama. Hal tersebut meliputi bermain, saling berkicau, sampai saling menjaga satu sama lain.

4. Sistem reproduksi

pasangan cerecet hitam mengumpulkan material untuk sarang (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Musim kawin bagi cerecet hitam dimulai dari Maret—Juni. Tidak diketahui apakah burung ini termasuk spesies setia atau tidak dan apakah ada ritual kawin khusus atau tidak. Yang jelas, saat pasangan terbentuk, cerecet hitam akan membangun sarang bersama-sama. Sarang ini terbuat dari lumut dan lichen yang digantung di atas dahan pohon, dilansir Birda.

Dalam satu musim kawin, cerecet hitam betina dapat menghasilkan 2—7 butir telur. Sementara itu, masa inkubasi telur burung ini berlangsung selama 12—15 hari saja. Kedua induk cerecet hitam akan bahu-membahu untuk membesarkan anak, mulai dari menjamin keselamatan sampai memberi makan. Anak mereka akan terus berada di sarang sampai berusia 14—18 hari saja sebelum akhirnya dapat hidup mandiri.

5. Status konservasi

potret cerecet hitam dewasa (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Dalam catatan IUCN Red List, cerecet hitam masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Hal ini wajar mengingat peta persebaran mereka yang sangat luas itu. Selain itu, keadaan populasi mereka terbilang stabil dengan adanya pengurangan populasi sebesar 7—10 persen sejak 10 tahun terakhir. Akan tetapi, tidak disebutkan secara pasti jumlah populasi. Hanya ada estimasi populasi berdasarkan jumlah pasangan yang bereproduksi, yakni sekitar 10 ribu—1 juta pasangan.

Meski terlihat baik-baik saja, sebenarnya tetap ada ancaman yang menghantui cerecet hitam. Masalahnya terbilang klasik, yaitu kerusakan alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Karena itu, monitoring populasi sembari menjalankan upaya konservasi jadi langkah penting. Itu bukan hanya untuk kelestarian cerecet hitam, tetapi juga seluruh makhluk hidup yang ada di sekitar mereka.

Sederet fakta cerecet hitam tadi begitu menarik, ya. Ternyata si cantik yang satu ini sering berkumpul sama-sama di habitat alami. Namun, meski punya warna yang nyentrik dan jumlah yang besar, sebenarnya kita cukup sulit untuk mengamati keberadaan burung ini, lho. Selain karena tertutup vegetasi hutan, mereka akan langsung lari begitu merasakan adanya kehadiran manusia di sekitar. Jadi, dari burung unik ini, apa saja yang kamu bisa pelajari? Sampaikan kesan dan pesan kamu di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us