Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret elang wahlberg dewasa (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)
potret elang wahlberg dewasa (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Intinya sih...

  • Elang wahlberg memiliki ciri fisik unik yang membedakannya dari spesies elang lain, seperti jambul runcing dan melebar.
  • Elang wahlberg tersebar luas mulai dari Afrika Tengah hingga Afrika Selatan.
  • Sebagai karnivor sejati, elang wahlberg memiliki pilihan mangsa yang bervariasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Biasanya, spesies burung elang cukup mudah untuk diidentifikasi antar satu sama lain. Sebab, sekalipun ukuran mereka sama, pasti ada perbedaan ciri fisik yang mencolok antarspesies elang. Meski begitu, elang wahlberg (Hieraaetus wahlbergi) rasanya tidak masuk dalam pernyataan tersebut.

Elang yang satu ini sering dikira sama dengan elang tutul kecil, elang stepa, dan tawny eagle. Bulu mereka didominasi warna cokelat tua, abu-abu tua, dan abu-abu muda dengan variasi yang berbeda pada masing-masing individu. Secara ukuran, elang wahlberg termasuk jenis elang berukuran sedang dengan panjang tubuh antara 53—61 cm, rentang sayap 130—146 cm, dan bobot 437—1.400 gram.

Cara paling mudah membedakan fisik elang ini dengan tiga elang lain terletak pada jambul runcing dan melebar pada area kepala mereka. Selain itu, lubang hidung elang wahlberg juga bulat dengan sayap yang terlihat datar saat burung ini sedang terbang. Nah, di luar perbedaan itu, elang wahlberg juga menyimpan beberapa fakta menarik lain yang sayang untuk dilewatkan. Kalau penasaran, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, ya!

1. Peta persebaran dan habitat alami

elang wahlberg memiliki peta persebaran yang luas (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Elang wahlberg punya peta persebaran yang sangat luas. Mereka hidup mulai dari Afrika Tengah hingga Afrika Selatan. Karena itu, negara-negara yang ada di antara dua lokasi geografis tersebut jadi rumah bagi elang yang satu ini. Kawasan Afrika Timur juga jadi rumah bagi elang yang satu ini dan mereka termasuk rutin bermigrasi.

Sementara itu, pilihan habitat bagi elang wahlberg bisa dibilang sangat beragam. Dilansir Animalia, burung ini bisa ditemukan mulai dari kawasan sabana, padang rumput, semak belukar, area pertanian, dan tempat yang dekat dengan sumber air. Burung ini juga cukup menyukai dataran tinggi karena bisa ditemukan antara ketinggian 1.800—2.800 mdpl.

2. Makanan favorit dan cara berburu

pilihan mangsa elang wahlberg cukup bervariasi (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Sebagai karnivor sejati, pilihan mangsa elang wahlberg cukup bervariasi. Mereka mengonsumsi berbagai jenis mamalia, reptil, dan burung. Akan tetapi, elang ini tak akan memburu hewan yang punya ukuran lebih besar ketimbang mereka. Menariknya, elang wahlberg kadang terlihat mengonsumsi serangga dan amfibi jika kebetulan menemukan sarang kedua hewan tersebut, lho.

Predator udara yang satu ini mula-mula akan mengamati calon mangsa dari udara. Eagle Encyclopedia melansir kalau elang wahlberg juga bisa melakukan perburuan di udara saat melihat burung sedang terbang di sekitar mereka. Sementara itu, jika target berada di atas tanah, mereka akan menyambar dari udara dengan sepasang cakar yang sangat tajam dan kuat. Uniknya, pada pasangan elang wahlberg ternyata ditemukan metode berburu kooperatif jika mereka sedang menargetkan burung bangau dan burung kuntul. Caranya melalui pemisahan antara induk dengan si anak yang jadi target di sekitar sarang mereka. Proses ini dapat dilakukan pasangan elang wahlberg dengan cukup baik.

3. Burung elang yang sering bermigrasi

potret elang wahlberg saat sedang terbang (commons.wikimedia.org/Ron Knight)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, elang wahlberg termasuk jenis burung elang yang rutin bermigrasi. Elang wahlberg dewasa akan bergerak ke arah Afrika sub-Sahara saat musim kawin tiba dan kembali ke arah selatan saat musim hujan tiba. Tujuan lain dari kebiasaan migrasi elang ini ialah demi menghindari udara dingin saat pergantian musim.

Dilansir Operation Migration, elang wahlberg dewasa diketahui bisa menempuh jarak 8.816 km hanya dalam kurun waktu 10 bulan. Individu yang dilacak ini pun bergerak cukup jauh, mulai dari utara Kamerun, timur laut Nigeria, barat Chad, Kongo, hingga Zaire. Menariknya, elang wahlberg kadang terlihat berkumpul bersama spesies burung predator lain, semisal elang paria dan tawny eagle, khususnya saat hujan sedang lebat.

4. Sistem reproduksi

elang wahlberg yang sedang bersama burung lain (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Ada perbedaan musim kawin bagi elang wahlberg. Di mayoritas peta persebaran mereka, musim tersebut dimulai pada September hingga Februari. Sementara, khusus di Afrika Timur, musim kawin elang ini bergeser antara Juli—November. Elang wahlberg termasuk hewan monogami yang artinya pasangan elang ini akan selalu bersama setelah menjalin hubungan. Pasangan elang wahlberg juga sangat kompak dalam menghadapi berbagai situasi, terutama saat mereka memiliki anak.

Kedua elang ini akan bersama-sama membangun sarang dengan lebar 45—80 cm dan kedalaman 25—60 cm dari ranting dan daun pohon dengan ketinggian antara 8—12 meter. Menariknya, mereka akan membangun hingga lima sarang berbeda jika dibutuhkan di sepanjang teritori mereka. Dilansir Peregrine Fund, rata-rata elang wahlberg betina sebenarnya hanya akan menghasilkan 1 butir telur, tapi pada kasus yang langka mereka akan mengeluarkan hingga 2 butir telur.

Telur-telur elang wahlberg akan menjalani masa inkubasi selama 44—46 hari dengan betina mengambil mayoritas peran untuk mengerami. Setelah lahir, pasangan elang wahlberg akan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka dan anak-anak. Butuh waktu antara 62—75 hari sebelum anak elang wahlberg bisa terbang dan hidup mandiri.

5. Ada pertarungan elang wahlberg kecil demi kelangsungan hidup mereka

potret elang wahlberg yang sedang bertengger di atas pohon (commons.wikimedia.org/Doug newman)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, elang wahlberg bisa menghasilkan dua butir telur dalam kasus yang langka. Hanya saja, pasangan yang menghasilkan dua butir telur itu tak akan berhasil membesarkan kedua anak mereka yang lahir nantinya. Namun, hal tersebut bukan karena kesalahan sang induk, tetapi memang perilaku dari anak elang wahlberg yang unik dan menyeramkan saat mereka terlahir dengan kembaran.

Peregrine Fund melansir kalau anak yang memiliki ukuran lebih besar akan berusaha membunuh saudara yang lebih kecil. Jika ukurannya sama, pertarungan keduanya tak terhindarkan. Karena itu, sekalipun elang wahlberg betina menghasilkan 2 butir telur, hanya akan ada 1 anak saja yang bertahan hingga usia dewasa. Adapun, perilaku anak burung saling membunuh ini biasa disebut dengan cainism.

Elang wahlberg sebenarnya cukup sering jadi target perburuan manusia. Namun, saat ini status mereka masih ada dalam kekhawatiran rendah (Least Concern) dalam catatan IUCN Red List. Populasi mereka juga terbilang stabil karena peta persebaran dan pilihan habitat burung ini yang sangat beragam.

Oh, ya, asal-usul nama elang wahlberg berasal dari nama seorang peneliti alam asal Swedia, Johan August Wahlberg. Mereka juga diketahui sering melakukan "tarian" saat terbang yang tampak indah. Menarik banget, ya, spesies elang asal Afrika yang satu ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎