7 Fakta Gila Monster, Kadal Berbisa dengan Pelindung Osteoderm

- Gila monster adalah kadal berbisa terbesar di Amerika dengan habitat di gurun-gurun seperti Mojave dan Sonora.
- Mereka aktif di malam hari, memiliki tubuh kekar dengan warna merah muda, dan menggunakan racunnya untuk pertahanan diri.
- Racun gila monster digunakan dalam obat diabetes tipe 2, serta telah menginspirasi obat-obatan baru bagi gejala diabetes dan obesitas.
Bagi sebagian hewan, mendiami bioma dengan iklim gersang dan panas seperti gurun bukanlah tempat yang indah. Meskipun mampu mengembangkan adaptasi tertentu untuk bertahan hidup, banyak dari mereka yang aktif di malam hari untuk menghindari cuaca yang super panas. Sama halnya seperti kadal besar ini yang memiliki nama ilmiah Heloderma suspectum. Disebut dengan nama umum gila monster, nama ini merujuk pada lingkungan habitatnya yang dekat dengan Sungai Gila.
Meskipun habitatnya dekat sungai, gila monster dapat ditemukan di beberapa gurun yang membentang dari beberapa negara bagian di Amerika, dengan cakupan wilayah Amerika Barat Daya hingga Meksiko Barat Laut. Mereka terutama mendiami daerah kering, seperti gurun Mojave, Sonora, dan Chihuahua. Daerah ini biasanya ditumbuhi banyak kaktus, semak, mesquite, dan rumput yang tersebar.
Diketahui pula gila monster merupakan satu-satunya spesies kadal terbesar dan berbisa di Amerika. Kadal ini berkerabat dekat dengan kadal manik-manik Meksiko (Heloderma horridum), di mana keduanya termasuk ke dalam satu-satunya famili kadal berbisa di Bumi. Penasaran dengan fakta menariknya? Mari simak beberapa di antaranya.
1. Menghabiskan lebih dari 90 persen hidupnya di bawah tanah

Dilansir Animalia, gila monster menghabiskan 90 persen waktunya di bawah tanah dalam liang atau tempat berlindung yang berbatu. Untuk membangun liangnya, biasanya mereka menggunakan cakarnya yang panjang, meskipun terkadang mereka memanfaatkan liang yang sudah ada di habitatnya.
Mereka tidak akan khawatir kelaparan, sebab mereka menyimpan lemak di ekor dan bagian tubuh lain. Dilansir Smithsonian’s National Zoo, laju metabolisme yang rendah dan kemampuan untuk makan dalam porsi besar yang dikombinasikan dengan kapasitas mereka untuk menyimpan lemak, membuat mereka tidak perlu sering mencari makanan. Oleh karena itu, gila monster sering bersembunyi di bawah tanah.
2. Aktif pada siang atau malam hari dan hidup menyendiri

Gila monster terkadang dianggap diurnal, namun mereka juga dapat menyesuaikan perilakunya dengan suhu. Dilansir laman San Diego Zoo, gila monster biasanya aktif di malam hari jika suhu sangat panas di siang hari, atau bisa juga aktif di siang hari jika suhu optimal bagi mereka.
Selain sifatnya yang aktif pada siang dan malam hari, gila monster juga disebut-sebut hidup menyendiri. Meskipun terkadang mereka berkumpul di area komunal dan berbagi tempat berlindung. Sifat komunal ini biasanya muncul saat memasuki musim kawin.
3. Bertubuh kekar dan dilapisi pelindung berupa osteoderm

Gila monster memiliki tubuh kekar dengan ekor pendek dan gemuk, di mana panjang tubuhnya sekitar 56 cm. Tubuhnya dihiasi sisik hitam dan serangkaian garis beserta bintik-bintik oranye. Beberapa subspesiesnya memiliki tampilan yang agak sedikit berbeda. Umumnya mereka memiliki kepala, dagu, dan leher yang lebar dengan warna hitam, begitu pula kaki dan telapak kakinya.
Dilansir laman Zoo New England, warna dan pola gila monster bervariasi di seluruh wilayahnya. Umumnya, kadal ini berwarna merah muda, kuning, atau jingga dengan pola hitam bergaris-garis dan atau berpola jala. Terlebih lagi, kadal ini memiliki cakar yang sangat kuat.
Uniknya, sebagaimana baru saja dijelaskan, gila monster memiliki lapisan pelindung atau sisik manik-manik yang disebut osteoderm. Dilansir National Geographic, osteoderm atau struktur tulang kecil yang tertanam di dalam kulit memberi kadal ini perlindungan terhadap predator, seperti anjing hutan dan elang. Osteoderm yang menghiasi tubuhnya kadang berwarna hitam dan kuning atau merah muda yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali perutnya.
4. Racunnya berbahaya bagi manusia meskipun tidak mengancam nyawa

Sebagai salah satu dari sedikit jenis kadal berbisa, gila monster tidak serta-merta mengeluarkan racunnya seperti cara ular mengeluarkan racun. Sebagai gantinya, racun didorong dari kelenjar ke gigi dan dikunyah ke dalam tubuh korban, ulas AZ Animals. Artinya, untuk benar-benar meracuni korbannya, gila monster harus menggigit dan mengunyah. Biasanya kadal ini akan menggigit dengan cepat, sulit dilepas, dan dapat bertahan lama.
Dilansir Smithsonian’s National Zoo, racun gila monster sama beracunnya dengan racun ular derik diamondback barat. Bedanya, jumlah racun yang dihasilkan kadal ini relatif kecil, dan umumnya mereka menggunakan racunnya untuk tujuan pertahanan diri.
Kendati demikian, laman Smithsonian’s National Zoo mengulas lebih lanjut bahwa racun tersebut mengandung zat yang dapat menyebabkan rasa sakit, edema, pendarahan, mual, dan muntah pada manusia, tetapi jarang berakibat fatal. Sayangnya, tidak ada obat penawar untuk racun yang dihasilkan oleh gila monster.
5. Namun racunnya juga bermanfaat untuk mengobati diabetes dan dapat menurunkan berat badan

Dilansir AZ Animals, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyetujui komponen racun gila monster pada tahun 2005 untuk mengobati diabetes tipe 2, yang dikenal sebagai agonis reseptor peptida-1 mirip Glukagon. Pada tahun yang sama, obat antidiabetik exenatide, yang dikenal sebagai Byetta, diperkenalkan ke pasar farmasi.
Lebih jauh lagi, laman National Geographic juga mengulas bahwa dalam dua dekade terakhir, para ilmuwan telah menggunakan komposisi kimianya untuk menginspirasi obat-obatan baru bagi gejala diabetes dan obesitas.
Salah satu obat tersebut, yang dikenal sebagai semaglutide dan dipasarkan dengan merek dagang Ozempic, Wegovy, dan Rybelsus, telah menjadi sangat populer sebagai obat untuk menurunkan berat badan. Namun, hal ini membuat gila monster dan racunnya mengalami kelangkaan di Amerika Serikat.
6. Memiliki penglihatan yang kurang baik dan pola makannya berupa hewan kecil serta telur

Laman San Diego Zoo mengulas bahwa sebagai karnivora, gila monster tidak memiliki penglihatan yang baik; saat berburu, mereka menggunakan indra perasa dan penciuman. Untuk melacak mangsa, kadal ini menjulurkan lidahnya yang bercabang untuk menangkap partikel bau di udara. Gila monster memiliki cara berjalan yang lambat, jadi mereka perlu menyelinap ke mangsa dan menggigitnya sebelum kabur.
Makanan mereka meliputi burung kecil, mamalia kecil, katak, kadal kecil, ular, serangga, telur burung, reptil, hingga bangkai. Terkadang, kadal ini bahkan akan memanjat tanaman kaktus yang tinggi untuk menjangkau telur dan anak burung yang ada di sarangnya.
Uniknya, gila monster tidak mengunyah makanannya, tetapi menelannya secara utuh; meskipun jika memakan telur, mereka akan memecahkannya terlebih dahulu. Apakah kadal ini tidak menggunakan bisanya untuk mematikan mangsa? Gila monster lebih sering menggunakan bisanya sebagai alat pertahanan diri daripada untuk berburu. Hal ini karena sebagian besar mangsanya cukup kecil, jadi cukup ditundukkan dengan gigitannya yang kuat.
7. Sesama pejantan akan saling berkelahi demi mengawini betina

Menurut Animal Diversity Web, perkawinan biasanya terjadi pada bulan Mei, dimulai dengan pejantan menjulurkan lidah untuk mencari aroma betina, sambil menggosokkan kloakanya ke tanah. Ketika berhasil menemukan betina, pejantan akan berbaring di dekat betina dan menggosokkan dagunya ke punggung dan leher betina sambil memegangnya dengan kaki belakangnya.
Namun sebelum itu, ada hal menarik ketika pejantan ingin mengawini betina. Menurut laman San Diego Zoo, pejantan akan saling bersaing demi mendapatkan betina dengan terlibat dalam pertandingan gulat yang diatur secara cermat, di mana individu yang paling besar dan kuatlah yang akan menang. Meskipun salah satunya sudah menang, tetap saja proses perkawinan tergantung keputusan betina.
Apabila menolak pejantan, betina akan mencoba menggigitnya sambil merangkak keluar dari bawah. Jika berminat, betina akan mengangkat ekornya. Pejantan kemudian menggerakkan ekornya di bawah ekor betina, sehingga lubang udara mereka bersentuhan. Proses kopulasi berlangsung selama 30 menit atau lebih.
Sebagai anggota keluarga kadal, penampilan gila monster mungkin terlihat unik dan estetik. Tetapi bagi masyarakat yang tinggal di dekat habitatnya, gila monster justru dianggap meresahkan dan kerap dibunuh. Terlebih lagi, kadal ini mendapat reputasi buruk, dengan mitos yang muncul bahwa mereka bisa membunuh manusia, bisa melompat untuk menyerang, bahkan bisa menyemburkan racunnya.
Padahal, faktanya gila monster lebih memilih untuk menghindari manusia daripada menyerang, meskipun mereka memiliki racun yang sangat berbahaya. Saling terkait dengan hal ini, populasinya juga semakin rentan karena gila monster sering ditangkap untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan. Saat ini, gila monster dianggap hampir terancam oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).