5 Fakta Gunnison Sage Grouse, Burung Langka Eksotis asal Amerika

Gunnison sage grouse merupakan hewan endemik asal Amerika Serikat. Dilansir laman Animalia, sebagian besar populasi burung ini terdapat di wilayah Amerika Serikat bagian utara mulai dari Colorado hingga Utah. Mereka lebih memilih untuk membuat sarang di daerah yang ditumbuhi oleh semak belukar tinggi.

Di samping itu, semak belukar juga berfungsi sebagai tempat bersembunyi dari ancaman predator buas. Gunnison sage grouse termasuk hewan omnivora. Mereka bertahan hidup dengan mengonsumsi daun, biji-bijian, bunga, semut, belalang, dan masih banyak lagi.

Gunnison sage grouse sangat suka bersosialisasi dengan sesamanya. Di habitat aslinya, mereka sering terlihat berjalan bersama kelompoknya. Sebagian besar waktu burung ini dihabiskan untuk mencari makanan serta membersihkan kotoran yang melekat pada tubuhnya. 

Mereka akan menempuh perjalanan jauh saat mencari makanan. Memasuki musim dingin, gunnison sage grouse akan membentuk kelompok sesuai dengan jenis kelaminnya. Burung ini hanya akan terbang jika ada bahaya yang mendekat.

Gunnison sage grouse termasuk burung berukuran sedang. Dilansir laman Animaldiversity, burung dewasa rata-rata memiliki panjang tubuh 51 sentimeter dan berat badan maksimal 2,5 kilogram. Sedangkan rentang sayapnya mencapai 76 sentimeter.

Penampilan sang jantan lebih menarik dibandingkan betina. Selain itu, pada bagian dada jantan terdapat kantung udara bulat berwarna kuning sehingga terlihat mencolok. Tubuh gunnison sage grouse ditutupi oleh bulu dengan perpaduan warna putih, hitam, dan coklat.

Saat musim kawin tiba, gunnison sage grouse jantan akan saling bersaing untuk mencari perhatian betina. Spesies burung ini mampu mengeluarkan hingga 8 butir telur. Kemudian telur-telur tersebut akan diinkubasi selama kurang lebih satu bulan.

Hanya sang betina yang bertanggung jawab untuk membesarkan bayi burung yang baru menetas. Pada usia tiga minggu, gunnison sage grouse telah dapat terbang dan mencari makanan sendiri. Mereka akan menjadi dewasa setelah menginjak usia dua tahun.

Menurut data terakhir yang dirilis oleh Badan Konservasi Alam Dunia, populasi gunnison sage grouse yang tersisa di alam liar berkisar antara 2.500 - 2.600. Jumlah tersebut terus berkurang setiap tahunnya. Dengan begitu, mereka telah masuk dalam daftar hewan yang dilindungi.

Hilangnya habitat mereka akibat aktivitas manusia menjadi ancaman terbesar gunnison sage grouse. Di samping itu, spesies burung ini juga rentan terinfeksi berbagai macam penyakit. Rata-rata gunnison sage grouse hanya mampu bertahan hidup hingga usia 5 tahun.

Daya tarik utama gunnison sage grouse memang terletak pada penampilan sang jantan yang terlihat indah. Semoga ada upaya penangkaran yang dilakukan agar jumlah populasi mereka kembali stabil.