Angsa termasuk hewan unggas yang suka hidup di dekat wilayah perairan. Mereka memang dikenal akan ukuran lehernya yang panjang serta suara melengking. Angsa memiliki banyak spesies salah satunya hawaiian goose yang berstatus sebagai hewan langka.
Penampilan mereka pun terlihat menarik sehingga sangat mudah sekali diidentifikasi di alam liar. Mampu bertahan hidup lama, inilah beberapa fakta menarik seputar hawaiian goose dilansir dari laman Animalia dan Animaldiversity, sebagai berikut:
Sesuai namanya, hawaiian goose merupakan hewan endemik dari wilayah Hawaii, Amerika Serikat. Dilansir dari laman Animalia, populasi mereka banyak tersebar di Taman Nasional Hawaii Volcanoes dan Taman Nasional Haleakala. Spesies angsa ini mendiami berbagai macam area mulai dari pesisir pantai, padang rumput hingga lereng gunung berapi.
Hawaiian goose termasuk ke dalam kelompok hewan herbivora. Mereka bertahan hidup dengan mengonsumsi berbagai jenis tumbuh-tumbuhan seperti daun, rumput dan buah beri. Saat persediaan makanan sulit didapat, hawaiian goose akan bermigrasi ke daerah lainnya.
Hawaiian goose hidup dengan membentuk kelompok. Dalam satu kelompok biasanya terdiri dari 30 ekor angsa. Selain itu, mereka aktif berakftivitas mulai dari matahari terbit hingga terbenam. Spesies angsa ini menghabiskan sebagian besar waktunya di darat dan jarang terbang.
Terkadang, hawaiian goose terlihat berenang di dalam danau atau kolam. Mereka memiliki sifat teritorial yang akan mati-matian mempertahankan wilayah kekeasaannya dari angsa lainnya. Bahkan, hawaiian goose akan bertarung dengan saling mematuk menggunakan paruhnya.
Seekor hawaiian goose dewasa rata-rata memiliki panjang tubuh 66 sentimeter dan berat maksimal 2,3 kilogram. Dilansir dari laman Animaldiversity, keunikan mereka terletak pada bagian lehernya yang mempunyai guratan-guratan hitam. Selain itu, ukuran kaki hawaiian goose lebih panjang dibandingkan spesies angsa lainnya.
Tubuh hawaiian goose ditutupi bulu dengan perpaduan warna hitam, putih, dan coklat. Untuk membedakan jenis kelamin, sang jantan sedikit lebih besar ketimbang betina. Bulu hawaiian goose tidak akan basah meskipun berenang di dalam air.
Hawaiian goose menerapkan sistem perkawinan monogami. Mereka hanya memiliki satu pasangan untuk seumur hidupnya. Sedangkan musim kawin spesies angsa ini berlangsung mulai dari bulan Oktober hingga Maret.
Sang betina mampu mengeluarkan 3 - 5 telur dan diletakan di dalam sarang untuk dierami. Dibutuhkan waktu selama kurang lebih satu bulan agar telur-telur tersebut dapat menetas. Hawaiian goose menjadi dewasa ketika menginjak usia tiga bulan. Mereka baru bisa bereproduksi saat berusia dua tahun.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Konservasi Alam Dunia, jumlah hawaiian goose yang tersisa di habitat aslinya saat ini berkisar 2.600 - 3.300 ekor. Dengan begitu, mereka telah dikategorikan sebagai hewan langka. Banyak faktor yang membuat populasinya terancam.
Salah satunya mereka sering dimangsa oleh hewan predator seperti anjing liar. Hewan predator tersebut juga memakan telur-telur angsa ini. Di alam liar, hawaiian goose mampu bertahan hidup hingga usia 24 tahun.
Meskipun sistem reproduksi hawaiian goose tergolong cepat namun hal tersebut tidak membuat populasinya stabil. Semoga ada upaya yang dilakukan agar keberadaan angsa ini terhindar dari ancaman kepunahan.