Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Dianggap Pertanda Buruk, 7 Fakta Hewan Aye-Aye

ilustrasi hewan aye-aye (cincinnatizoo.org)

'Iblis'. Begitulah cara legenda Madagaskar memandang hewan Aye-Aye (Daubentonia madagascariensis). Nyatanya, Aye-Aye bukanlah iblis. Hewan ini hanyalah makhluk hidup yang kebetulan punya keunikan yang justru dianggap seram.

Apa saja sih keunikan tersebut? Simak tujuh fakta berikut, dilansir National Geographic, Fact Animal, Mary Bates Science Writer, dan sumber lainnya.

1. Ciri-ciri fisik, jarinya aneh!

ilustrasi jari dan cakar Aye-Aye (marybatessciencewriter.com)

Sepintas, makhluk hidup ini tidak terlihat sebagai primata. Kenyataannya, mereka memiliki keterkaitan dengan simpanse, kera, dan manusia.

Aye-Aye adalah hewan omnivor dengan panjang tubuh 35-43 sentimeter. Angka ini belum menghitung panjang ekornya yang mencapai 55-60 sentimeter. Meskipun ukurannya panjang, berat badan hewan ini hanya mencapai 2.7 kilogram.

Saat kecil, tubuh Aye-Aye berwarna perak dengan garis di punggungnya. Namun, warna ini berubah ketika hewan yang dijuluki iblis ini bertumbuh dewasa. Dulunya perak, besarnya menjadi warna cokelat tua atau hitam, dengan ujung tubuh dan bercak bulu berwarna perak dan putih.

Matanya besar, jarinya ramping, telingnya besar dan sensitif. Setiap jari tangan dan kaki punya cakar yang runcing kecuali jempol kaki yang berlawanan. Jari tengah di tiap tangan digunakan untuk mengetuk dan menggali saat mencari makanan. Dengan gerakan jari tengah mencapai 360 derajat, Aye-Aye mampu menjangkau lubang kecil dan mengeluarkan ulat dari pohon.

2. Tinggal di Madagaskar

ilustrasi Aye-Aye (sciencenews.org)

Hewan dengan nama ilmiah Daubentonia madagascariensis hanya dapat ditemukan di Pulau Madagaskar. Dilansir PBS, sekarang Aye-Aye dapat ditemukan di 16 kawasan lindung di Madagaskar. Dengan kata lain, ada upaya untuk membiakkan hewan ini di penangkaran.

Di Madagaskar, Aye-Aye umumnya menghabiskan kebanyakan waktu mereka di pohon hutan hujan, misalnya untuk makan, tidur, dan saat kawin. Mereka punya sarang bulat yang terletak di cabang pohon dan terbuat dari dedaunan, tanaman merambat, dan ranting. Aye-Aye juga berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan pohon.

3. Satu-satunya primata yang menggunakan ekolokasi untuk mencari makan

Kamu familier dengan Woody WoodpeckerYup, burung kartun yang dibuat berdasarkan burung pelatuk (Picus) itu, lho. Nah, faktanya Aye-Aye merupakan salah satu hewan selain burung pelatuk yang mencari makan dengan 'percussive foraging'.

Maksudnya, Aye-Aye akan mengetuk pohon sampai 8 kali per detik dan akan menghabiskan waktu 5% sampai 41% waktu untuk mencari makannya. Caranya adalah mengetuk dan menggerogoti kayu demi membuat lubang untuk menangkap mangsanya. Itulah mengapa mereka punya jari tengah yang aneh.

Ketika mengetuk pohon, Aye-Aye juga menggunakan sinyal ekolokasi untuk menemukan rongga dan mendeteksi getaran. Aye-Aye akan mendeteksi pergerakan larva dalam rongga.

4. Aye-Aye betina lebih dominan daripada Aye-Aye jantan

ilustrasi Aye-Aye (phys.org)

Menurut Duke Lemur Centerkebanyakan spesies lemur didominasi oleh seekor betina, bukan seekor jantan. Selain pemimpin betina itu, anak-anak betinanya juga punya 'peringkat' yang lebih tinggi daripada lemur jantan.

Hewan Aye-Aye juga didominasi betina. Bahkan, dominasi Aye-Aye betina juga berlangsung saat kawin yang memakan waktu sampai satu jam.

Mereka juga tidak dikenal sebagai hewan yang memiliki sistem monogami. Tidak jarang Aye-Aye betina menantang satu sama lain untuk mendapatkan pasangan.

5. Dianggap 'iblis'

ilustrasi Aye-Aye (kids.sandiegozoowildlifealliance.org)

Tidak memiliki salah apa-apa, Aye-Aye malah mendapatkan reputasi yang buruk. Beberapa orang asli Madagaskar menganggap hewan ini sebagai pertanda nasib buruk atau pertanda kejahatan. Dalam situasi terburuk, mereka akan membunuh Aye-Aye apabila bertemu dengan hewan ini.

Ketakutan ini ada sebabnya. Ada takhayul bahwa orang yang ditunjuk oleh jari tengah Aye-Aye ditandai untuk mati. Apabila Aye-Aye muncul dalam suatu desa, hal itu dianggap menjadi pertanda bahwa seseorang di desa itu akan mati. Horor, ya.

6. Pernah dikira punah

ilustrasi Aye-Aye (denverzoo.org)

Aye-Aye pernah dikira punah, tepatnya pada tahun 1933. Namun, 24 tahun kemudian pada tahun 1957, jenis lemur ini ditemukan kembali.

Sejak penemuan kembali, tidak ada catatan yang pasti terkait jumlah hewan Aye-Aye. International Union for Conservation of Nature (IUCN) mencatat estimasi populasi Aye-Aye di tahun 1992 di antara 1.000 sampai 10.000.

7. Terancam punah

ilustrasi Aye-Aye (eol.org)

Melansir IUCN Red List, Aye-Aye berada dalam posisi 'endangered'  atau terancam punah dan populasinya semakin berkurang.

Alasan kepunahan ini ada berbagai macam, mulai dari pola pikir 'kill or be killed' oleh orang asli Madagaskar yang takut 'dibunuh' Aye-Aye sampai perusakan habitat hewan ini.

Untungnya, Duke Lemur Center di Carolina Utara membiakkan Aye-Aye dan lemur lainnya. Mereka juga membantu meningkatkan pemahaman masyarakat luas tentang Aye-Aye. Dengan demikian, sedikit demi sedikit kepunahan dicegah dan kesadaran bahwa hewan tersebut bukanlah iblis juga disebar.

Itulah tujuh fakta tentang hewan Aye-Aye. Semoga usaha Duke Lemur Center untuk mencegah kepunahan Aye-Aye berhasil sehingga hewan ini tidak punah seperti kerabatnya yang bertubuh besar, Aye-Aye raksasa (Daubentonia robusta). Bagaimana pendapatmu tentang hewan ini?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us