Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret hiu goblin (commons.wikimedia.org/Seb az86556)

Intinya sih...

  • Hiu goblin adalah spesies langka yang merupakan "fosil hidup" dari zaman purba, dengan adaptasi tubuh yang luar biasa untuk bertahan di lingkungan laut dalam yang minim cahaya dan tekanan tinggi.
  • Mekanisme pemangsaan hiu goblin menggunakan rahang elastis dan tajam, mampu menyerang mangsa dengan kecepatan tinggi, menjadikannya salah satu serangan tercepat di antara spesies hiu lainnya.
  • Habitat hiu goblin terletak di kedalaman laut 100-1.200 meter, sulit diteliti karena keberadaannya yang jarang ditemukan oleh manusia, sehingga informasi tentang perilaku dan reproduksinya masih menjadi misteri besar bagi dunia sains.

Di antara ribuan spesies hiu yang menghuni lautan dunia, ada satu yang tampilannya benar-benar mencuri perhatian karena tampak seperti makhluk dari zaman prasejarah yaitu hiu goblin. Hidung panjangnya yang menyerupai paruh dan rahangnya yang bisa menyembul keluar membuatnya terlihat seperti monster dari film fiksi ilmiah. Hiu ini bukan cuma unik, tapi juga tergolong langka dan sulit ditemukan, bahkan oleh para peneliti laut berpengalaman.

Dikenal dengan nama ilmiah mitsukurina owstoni, hiu goblin adalah spesies langka yang menghuni perairan dalam dan punya garis keturunan langsung dari nenek moyang hiu purba jutaan tahun lalu. Meski bentuknya menyeramkan, hiu goblin justru sangat jarang menampakkan diri ke permukaan laut dan relatif tidak berbahaya bagi manusia. Artikel ini bakal mengajak kamu buat kenalan lebih dekat dengan hewan misterius ini lewat lima fakta menarik yang bikin kagum sekaligus sedikit merinding.

1.Fosil hidup dari Zaman Kretaseus

potret hiu goblin (commons.wikimedia.org)

Hiu goblin bukan hiu biasa, ia disebut-sebut sebagai “Fosil hidup” karena garis keturunannya bisa ditelusuri hingga 125 juta tahun lalu, tepatnya sejak zaman Kretaseus. Artinya, makhluk ini udah ada sejak zaman dinosaurus masih menguasai bumi! Bentuk tubuhnya yang gak banyak berubah sejak dulu menandakan adaptasi ekstrem terhadap lingkungan laut dalam yang minim cahaya dan tekanan tinggi.

Bentuk kepala panjang menyerupai paruh itu berfungsi sebagai sensor elektroreseptor buat mendeteksi mangsa yang tersembunyi di dasar laut. Kemampuan ini adalah adaptasi dari zaman purba yang masih bertahan sampai sekarang. Keberadaan hiu goblin jadi bukti hidup bahwa alam bisa mempertahankan desain yang efektif selama jutaan tahun tanpa perlu banyak perubahan.

2.Rahangnya bisa menyembul keluar seperti alien

potret hiu goblin (commons.wikimedia.org/Hungarian Snow)

Salah satu hal paling mencengangkan dari hiu goblin adalah cara dia memangsa. Rahangnya bisa menyembul keluar dengan kecepatan tinggi saat menyerang mangsa, persis seperti monster alien di film-film fiksi. Mekanisme rahang ini disebut sebagai “Slingshot feeding” karena bisa melesat sejauh hampir 10% dari panjang total tubuh kepalanya hanya dalam waktu sepersekian detik.

Menurut penelitian dari ScienceDaily, kecepatan rahang hiu goblin bisa mencapai 3,1 meter per detik. Ini menjadikannya salah satu serangan tercepat di antara semua spesies hiu. Rahangnya gak hanya cepat, tapi juga sangat elastis dan tajam, cocok buat memangsa ikan kecil, udang, dan cumi-cumi di laut dalam.

3.Habitatnya di kedalaman ekstrem

potret hiu goblin (commons.wikimedia.org/Seb az86556)

Hiu goblin gak bakal lo temukan di pinggir pantai atau di akuarium umum. Habitat favoritnya ada di kedalaman laut sekitar 100–1.200 meter, bahkan bisa lebih dalam lagi. Lokasi paling umum tempat ditemukannya hiu goblin antara lain perairan sekitar Jepang, Teluk Meksiko, dan lepas pantai Afrika Selatan. Hidup di zona mesopelagic alias zona senja laut, hiu goblin terbiasa dengan lingkungan tanpa cahaya matahari dan tekanan tinggi.

Seperti dilansir dari Oceana, keberadaan hiu goblin di laut dalam membuatnya sangat sulit diteliti. Penangkapan hiu ini biasanya cuma terjadi secara kebetulan oleh kapal-kapal pukat dasar. Karena itu, informasi tentang perilaku, reproduksi, dan pola migrasinya masih jadi misteri besar bagi dunia sains.

4.Warna kulitnya pink karena pembuluh darah

potret hiu goblin (commons.wikimedia.org)

Penampilan hiu goblin yang berwarna pink pucat sering bikin orang salah paham, mengira kulitnya memang berpigmen merah muda. Tapi ternyata, warna itu berasal dari pembuluh darahnya yang terlihat jelas melalui kulit transparan yang tipis. Kulitnya hampir gak punya pigmen, jadi pembuluh darah di bawahnya tampak mencolok, apalagi saat terkena cahaya.

Menurut laporan dari Ocean Conservacy, kondisi ini membuat hiu goblin tampak berdarah dan makin menyeramkan saat difoto dari dekat. Warna pink-nya juga bisa berubah tergantung tekanan dan kedalaman air. Penampilan unik ini jadi salah satu alasan kenapa hiu goblin sering disebut sebagai makhluk dari dunia lain.

5.Termasuk spesies langka dan gak berbahaya

potret hiu goblin (commons.wikimedia.org/Dianne Bray)

Meski bentuknya serem, hiu goblin sebenarnya gak agresif dan sangat jarang berinteraksi dengan manusia. Karena hidupnya di laut dalam dan populasinya gak banyak, interaksi dengan manusia juga sangat minim. Hiu ini lebih suka berburu sendirian di kegelapan laut, menghindari predator besar dan keramaian.

Menurut Shark Guardian, status konservasi hiu goblin saat ini adalah unknown, tapi banyak ahli menganggap itu bisa berubah seiring dengan meningkatnya aktivitas penangkapan di laut dalam. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan buat tahu apakah populasi mereka tetap stabil atau mulai terancam. Karena langkanya penemuan hiu goblin di alam liar, tiap individu yang tertangkap jadi sangat berharga bagi dunia sains.

Meskipun kelihatan menyeramkan, hiu goblin justru jadi bukti betapa luar biasanya evolusi laut dalam. Dari tampilan aneh sampai rahangnya yang menakjubkan, semua fitur tubuhnya adalah adaptasi canggih dari dunia yang nyaris gak tersentuh cahaya. Semoga makin banyak orang yang tahu dan peduli soal keberadaan hewan-hewan langka seperti ini. Karena siapa tahu, pelestarian satu spesies purba ini bisa jadi kunci memahami rahasia samudra terdalam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team