Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Grey Headed Flying Fox, Kelelawar Berwajah Rubah!

Grey headed flying fox (greenadelaide.sa.gov.au)

Grey headed flying fox merupakan spesies kelelawar yang memiliki penampilan unik. Hal ini dikarenakan wajah mereka sangat mirip dengan rubah serta tubuh berukuran besar. Di alam liar, hewan yang dikenal dengan nama ilmiah pteropus poliocephalus ini, hidup dengan cara yang cukup unik termasuk saat mereka berkomunikasi dengan mengeluarkan suara-suara aneh.

Memiliki sistem reproduksi yang tergolong lambat saat berkembang biak. Inilah beberapa fakta menarik seputar grey headed flying fox dilansir laman Animalia dan Animaldiversity, sebagai berikut:

1. Habitat asli grey headed flying fox

Grey headed flying fox (step.org.au)

Grey headed flying fox merupakan hewan endemi asal Australia yang populasinya dapat ditemukan di beberapa wilayah di antaranya Victoria dan Queensland. Dilansir dari laman Animalia.bio, spesies kelelawar ini mendiami berbagai macam daerah mulai dari hutan hujan, hutan bakau, rawa, lahan pertanian hingga pinggiran kota.

Mereka termasuk hewan herbivora yang bertahan hidup dengan mengonsumsi buah-buahan, serbuk sari, bunga kayu putih dan nektar. Saat mencari makanan, grey headed flying fox akan menempuh perjalanan sejauh 5 kilometer.

2. Kebiasaan hidup di alam liar

Grey headed flying fox (australian.museum)

Grey headed flying fox memiliki sifat sosial yang tinggi dimana hewan ini sering membuat koloni dalam jumlah yang besar bahkan mencapai ribuan. Mereka biasanya bersarang di cabang-cabang pohon di area terbuka. Seperti spesies kelelawar pada umumnya, grey headed flying fox merupakan hewan nokturnal yang aktif beraktivitas dari senja hingga matahari terbit.

Kelelawar ini juga sering berimigrasi ke daerah lainnya untuk menemukan sumber makanan baru. Ketika berkomunikasi, grey headed flying fox dapat mengeluarkan 20 bunyi suara yang berbeda.

3. Ciri khas fisik

Grey headed flying fox (ger.org.au)

Di antara banyaknya spesies kelelawar yang hidup di wilayah benua Australia, grey headed flying fox menjadi yang terbesar. Dilansir laman Animaldiversity, mereka rata-rata memiliki panjang 23 hingga 29 sentimeter dengan berat maksimal satu kilogram. Sedangkan rentang sayap grey headed flying fox bisa mencapai satu meter.

Yang menjadi ciri khas dari penampilan grey headed flying fox adalah wajahnya yang mirip rubah. Tubuh kelelawar ini didominasi oleh bulu berwarna abu-abu serta coklat kemerahan pada bagian leher dan dada.

4. Sistem reproduksi

Grey headed flying fox (greenadelaide.sa.gov.au)

Grey headed flying fox menerapkan sistem perkawinan monogami dimana mereka hanya kawin dengan satu pasangan selama musim kawin yang berlangsung dari April hingga Mei. Yang menariknya, saat musim kawin, grey headed flying fox jantan akan mengeluarkan bau khas yang berasal dari kelenjar yang ada di pundaknya.

Masa kehamilan grey headed flying fox memakan waktu selama enam bulan dan hanya mampu melahirkan satu anak. Bayi yang baru lahir akan terus bersama sang induk di dalam sarang hingga berusia lima bulan.

5. Populasi yang terus menurun

Grey headed flying fox (australiangeographic.com.au)

Beberapa faktor yang menjadi ancaman terbesar dari populasi grey headed flying fox adalah perusakan habitat mereka yang sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, mereka juga sering diburu dan dibunuh oleh para petani karena dianggap sebagai hama.

Saat ini, jumlah populasi grey headed flying fox di alam liar berkisar antara 600 ribu ekor. Namun, jumlah tersebut semakin berkurang dari tahun ke tahun. Di habitat aslinya, grey headed flying fox mampu bertahan hidup sangat lama yakni 23 tahun.

Menarik, ya, fakta seputar grey headed flying fox yang merupakan hewan endemi dari wilayah Australia. Keunikan kelelawar ini memang terletak pada wajahnya yang mirip rubah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us