Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pasangan kirik-kirik eropa yang sedang bertengger
pasangan kirik-kirik eropa yang sedang bertengger (commons.wikimedia.org/Dûrzan cîrano)

Intinya sih...

  • Kirik-kirik eropa tersebar luas dari Eropa hingga Afrika bagian selatan.

  • Satu individu mampu mengonsumsi sampai 250 ekor lebah dalam sehari.

  • Mereka bertengger di pohon saat mencari makan dan tinggal di tanah untuk bersarang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Soal penampilan, rasanya tak berlebihan kalau melabeli kirik-kirik eropa (Merops apiaster) sebagai salah satu spesies burung dengan perpaduan warna bulu paling cantik. Bagaimana tidak? Bulu pada tubuh bagian atas mereka memadukan warna cokelat, kuning, hijau, hitam, putih, dan biru sehingga terlihat sangat ramai. Hebatnya lagi, baik jantan maupun betina, keduanya sama-sama punya kombinasi warna bulu yang menawan ini. Satu-satunya perbedaan warna yang terlihat ialah bagian bulu penutup jantan yang cenderung kecokelatan, sementara betina hijau kebiruan.

Secara ukuran, kirik-kirik eropa terbilang masuk dalam kategori sedang. Panjang tubuh mereka sekitar 27—30 cm, rentang sayap 44—49 cm, dan bobot 44—78 gram. Tak hanya punya warna bulu yang menarik, burung yang satu ini juga punya sederet fakta lain yang bisa membuat kita terkagum-kagum. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kita segera kenalan dengan kirik-kirik eropa!

1. Peta persebaran dan habitat favorit

seekor kirik-kirik eropa berjaga di sarang (commons.wikimedia.org/El Golli Mohamed)

Meski ada kata eropa pada nama mereka, ternyata burung yang satu ini bukan hewan endemik dari Eropa. Malahan, peta persebaran kirik-kirik eropa terbilang sangat luas. Bayangkan saja, mereka tersebar mulai dari Eropa Barat, Eropa Timur, Timur Tengah, sekitaran Mediterania, Asia Barat, Afrika Utara, Afrika Tengah, dan Afrika bagian selatan. Dilansir Animal Diversity Web, kalau ditotal secara keseluruhan, rentang peta persebaran kirik-kirik eropa mencapai wilayah 11 juta km persegi, lho.

Luasnya wilayah burung ini disebabkan kebiasaan bermigrasi tergantung musim. Saat di utara sedang dingin, kirik-kirik eropa akan bergerak ke selatan sampai Afrika bagian selatan. Namun, saat hendak bereproduksi, mereka akan bergerak ke arah utara sampai Eropa bagian selatan. 

Mengingat peta persebaran kirik-kirik eropa yang sangat luas itu, wajar kalau pilihan habitat mereka jadi sangat beragam. Burung cantik ini ditemukan mulai dari kawasan padang rumput, hutan, sabana, semak belukar, gurun, area riparian sampai pertanian manusia. Menariknya, sebisa mungkin kirik-kirik eropa akan mencari tempat dengan tanah yang bisa digali karena berkaitan dengan kebiasaan mereka membangun sarang.

2. Makanan favorit dan cara mereka memperoleh makan

kirik-kirik eropa yang menangkap lebah (commons.wikimedia.org/Isiwal)

Dalam bahasa Inggris, kirik-kirik eropa punya nama European bee-eater. Nah, nama tersebut sudah menunjukkan apa jenis makanan favorit mereka, yakni lebah. Sebenarnya, selain lebah, burung ini juga mengonsumsi berbagai jenis serangga, tabuhan (hornet), dan tawon yang dapat dijumpai di sekitar rumah. Aktivitas mencari makan terjadi selama Matahari masih terbit karena mereka tergolong sebagai hewan diurnal.

Menariknya, burung imut ini ternyata sangat rakus untuk urusan makan. Animalia melansir kalau satu individu kirik-kirik eropa mampu mengonsumsi sampai 250 ekor lebah dalam sehari. Mengingat jenis makanan favorit burung ini yang dapat menyerang balik dengan sengatan, mereka jelas perlu mekanisme tertentu agar tidak merasa kesakitan.

Beruntungnya, kirik-kirik eropa mengembangkan teknik berburu khusus saat menargetkan lebah, tabuhan, atau tawon. Mula-mula, mereka akan menghantam target dengan cakar dan mendorong alat penyengat menuju dahan terdekat. Kemudian, mereka akan berusaha mencabut alat penyengat target dengan cara menggesek-gesekkan alat itu ke dahan sebelum akhirnya dibuang dan tubuh target segera dimakan. Kirik-kirik eropa mampu melakukan proses itu dengan cepat karena kemampuan terbang burung ini terbilang lincah.

3. Kehidupan sosial

kawanan kirik-kirik eropa yang bertengger sambil makan (commons.wikimedia.org/Charles J Sharp)

Dalam aktivitas sehari-hari, kirik-kirik eropa ternyata termasuk burung yang hidup secara koloni. Pada 1 koloni, ada sekitar 100—200 individu yang hidup saling berdekatan. Uniknya, burung imut ini sering bersama dengan spesies burung lain, semisal sesama spesies burung pemakan lebah lain. Kadang, antarspesies burung pemakan lebah itu pun akan mencari makan bersama di lokasi yang sama.

Kirik-kirik eropa tergolong sebagai burung yang cerewet. Ada banyak sekali jenis suara yang mereka keluarkan yang bertujuan untuk memanggil sesama ataupun memperingatkan adanya bahaya. Beberapa jenis suara yang dikeluarkan burung ini antara lain preep, prreee, prruup, dan bubbly. Menariknya, jenis kicauan kirik-kirik eropa ternyata bisa dipahami juga oleh spesies burung pemakan lebah lain, semisal kirik-kirik laut (Merops persicus), dilansir Animal Diversity Web.

Sebenarnya, saat sedang mencari makan atau beristirahat di antara waktu itu, kirik-kirik eropa akan bertengger di atas pohon. Namun, kalau bicara soal tempat tinggal dan beristirahat saat malam, burung ini justru memilih tanah sebagai lokasi yang sesuai. A-Z Animals melansir kalau kirik-kirik eropa adalah spesialis penggali tanah untuk dijadikan tempat tinggal dan bertelur. Selain tanah, kadang celah di antara batuan juga bisa dilubangi oleh burung ini meski butuh waktu panjang. Bayangkan, untuk menggali tanah saja, kirik-kirik eropa butuh waktu selama 20 hari, lho.

4. Sistem reproduksi

aksi romantis pasangan kirik-kirik eropa (commons.wikimedia.org/Andy Morffew)

Kirik-kirik eropa adalah hewan monogami alias setia dengan satu pasangan. Ketika sudah terbentuk, pasangan burung ini akan selalu bersama seumur hidup mereka, baik saat musim kawin ataupun setelahnya. Sementara itu, musim kawin bagi burung cantik ini berlangsung antara Mei—Juni. Perkawinan dimulai dengan ritual unik. Adapun, pasangan kirik-kirik eropa akan terbang berkeliling sambil mengeluarkan suara vokal yang menawan. Selain itu, saat sedang bertengger, ada beberapa gerakan tarian yang akan dipertunjukkan.

A-Z Animals melansir kalau dalam 1 masa reproduksi, kirik-kirik eropa betina dapat menghasilkan 4—7 butir telur yang dikeluarkan dalam interval 2 hari. Telur ini diletakkan di lubang sarang, dierami betina, dan menjalani masa inkubasi selama 3—4 minggu. Setelah menetas, anak kirik-kirik eropa akan berada di sarang tersebut dan dalam perawatan kedua induk selama 1 bulan. Kemudian, setelah sudah bisa terbang, induk mereka akan mulai mengajari cara memperoleh makanan. Barulah setelah itu, anak kirik-kirik eropa sudah mampu hidup secara mandiri.

Nah, waktu untuk mencapai kemandirian itu umumnya tercapai saat berusia 2 bulan. Sementara itu, buruh waktu sampai 1 tahun sebelum akhirnya burung ini dikatakan matang secara seksual. Untuk batas usia, kirik-kirik eropa diketahui dapat hidup sampai usia 6 tahun di alam liar.

5. Status konservasi

celah tebing yang dijadikan rumah kirik-kirik eropa (commons.wikimedia.org/Skot)

Untuk saat ini, kita belum perlu mengkhawatirkan populasi kirik-kirik eropa karena jumlah burung ini masih sangat besar. Dalam catatan IUCN Red List, burung ini masuk dalam kategori risiko rendah (Least Concern) dengan tren populasi yang stabil. Diperkirakan kalau saat ini masih ada 14—26 juta individu yang tersebar di seluruh peta persebaran mereka.

Kemampuan adaptasi kirik-kirik eropa jadi salah satu alasan mengapa populasi burung ini sangat besar. Seperti yang sudah disebutkan di atas, burung ini mampu tinggal dengan baik di sekitar pemukiman manusia dan hampir mustahil berkonflik dengan kita, kecuali jika ingin ditangkap untuk diperjualbelikan. Kalaupun ada ancaman pada masa mendatang, jawabannya sama seperti seluruh hewan lain, yakni kerusakan habitat karena aktivitas manusia.

Meski begitu, di alam liar, kirik-kirik eropa tetap punya beberapa jenis predator. Dilansir Avibirds, berbagai jenis ular dan reptil sering mencuri telur mereka. Selain itu, burung predator, seperti elang paria (Milvus migrans), mampu mencaplok kirik-kirik eropa dari udara.

Selain sebagai mangsa potensial, burung cantik ini juga punya peran menarik lain, lho. Ingat kebiasaan mereka menggali tanah? Ternyata, proses itu dapat membantu tanah memperoleh nutrisi dari organisme lain. Apalagi, sepasang kirik-kirik eropa yang membangun sarang saja sudah mampu menggali sekitar 12 kg tanah. Tentunya, tanah yang sudah memperoleh kembali nutrisinya itu akan jadi tempat yang sempurna bagi tanaman untuk tumbuh kembali. Benar-benar penting, ya, peran dari kirik-kirik eropa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎