5 Fakta Menarik Lobster Biru, Hewan Laut Langka dengan Warna Mencolok

Tidak seperti lobster biasa yang berwarna cokelat kehijauan, lobster biru memiliki pigmen spesial yang membuat tubuhnya berwarna cerah. Warna ini muncul akibat mutasi genetik yang menyebabkan produksi protein eksesif bernama crustacyanin. Protein ini mengikat pigmen astaxanthin, sehingga menghasilkan warna biru terang yang sangat mencolok di laut.

Fenomena ini sangat langka, bahkan hanya sekitar 1 dari 2 juta lobster yang memiliki warna biru alami. Karena keunikannya, banyak nelayan yang memilih untuk tidak menjual lobster biru, melainkan menyumbangkannya ke akuarium atau pusat penelitian. Jadi, jika kamu melihat lobster biru, kamu sedang menyaksikan salah satu keajaiban alam yang mengagumkan.

Meskipun tampak spesial dengan warna birunya, lobster biru akan tetap berubah menjadi merah saat dimasak. Hal ini disebabkan oleh reaksi panas terhadap pigmen astaxanthin yang terkandung dalam tubuh lobster. Sama seperti lobster biasa, suhu tinggi akan mengurai protein crustacyanin dan membuat warna merah alami lebih dominan.

Jadi, meskipun kamu menemukan lobster dengan warna biru, kuning, atau bahkan putih, semuanya akan berubah menjadi merah saat dimasak. Fenomena ini merupakan bagian dari reaksi kimia alami yang terjadi dalam proses pemanasan. Inilah alasan mengapa semua jenis lobster yang sudah dimasak memiliki warna yang sama.

Lobster dikenal sebagai salah satu hewan laut yang bisa terus tumbuh sepanjang hidupnya, termasuk lobster biru. Jika tidak ditangkap atau mati karena faktor alami, lobster ini bisa mencapai ukuran lebih dari 10 kilogram dan hidup selama lebih dari 50 tahun. Semakin tua usianya, semakin besar pula ukurannya.

Namun, di alam liar sangat jarang ada lobster biru yang bisa mencapai ukuran maksimalnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti predator alami dan penangkapan oleh manusia. Meski begitu, beberapa spesimen lobster biru raksasa pernah ditemukan dan menjadi daya tarik di berbagai akuarium dunia.

Lobster biru mungkin sudah terdengar langka, tapi ternyata masih ada varian warna lainnya yang lebih jarang ditemukan. Beberapa di antaranya adalah lobster kuning, lobster oranye, dan lobster albino. Lobster albino atau dikenal juga sebagai lobster putih merupakan jenis paling langka dengan kemungkinan hanya 1 dari 100 juta ekor.

Perbedaan warna ini terjadi akibat mutasi genetik yang berbeda dari lobster biru. Lobster kuning, misalnya, mengalami mutasi yang membuat tubuhnya menghasilkan lebih sedikit pigmen biru. Sementara itu, lobster albino tidak memiliki pigmen sama sekali sehingga membuat tubuhnya tampak putih pucat seperti mutiara.

Banyak orang percaya bahwa menemukan lobster biru adalah tanda keberuntungan. Beberapa nelayan yang menangkap lobster biru lebih memilih untuk melepaskannya kembali ke laut sebagai simbol harapan dan keberuntungan. Beberapa budaya bahkan menganggap lobster biru sebagai pertanda rezeki yang melimpah.

Karena keunikannya, lobster biru juga sering dijadikan daya tarik wisata di beberapa tempat. Banyak akuarium dan pusat penelitian yang secara khusus memelihara lobster biru agar masyarakat bisa melihat keindahan alaminya. Keberadaannya yang langka membuat lobster biru menjadi salah satu hewan laut yang paling dihormati di dunia.

Melihat keunikan lobster biru, rasanya semakin penasaran dengan keanekaragaman laut yang masih menyimpan banyak misteri. Siapa sangka, mutasi genetik bisa menghasilkan warna yang begitu mencolok dan langka. Kalau kamu beruntung, mungkin suatu hari nanti kamu bisa melihat lobster biru langsung dengan mata sendiri.